Mengenang perjalanan pertama kali mengunjungi kota Semarang 7 tahun silam, saya terkagum menyaksikan bangunan kota lama kala itu. Seharian penuh menyusuri tiap sudut kota seolah semuanya ingin saya abadikan dengan kamera saku.
Sekarang ia tetap mengaggumkan termasuk udara panasnya yang tidak bersahabat bagi pejalan yang hobi jalan kaki. Tapi apa yang bisa menghalangi langkah untuk kota lama yang mampu berkisah tentang masa lalu. Saya menilisik jauh ke pasar ayam menyaksikan pagar bata usang dipenuhi akar pohon. Semua ini tak hanya membuat kagum tapi mengundang seribu tanya.
Di artikel ini saya pernah menulis tips jalan-jalan ke Singapura dari Batam berbiaya tidak sampai 500.000 rupiah. Sebetulnya ada cara piknik ke Singapura lebih murah lagi bahkan bisa gratis tapi agak ekstrim sih. Caranya bukan minta endorse atau mengikuti lomba yang hadiahnya jalan-jalan tapi murni benar-benar mengandalkan skill seorang traveller (baca : backpacker) sejati. Buat kamu yang belum siap tidak usah melihat tips berikut karena sesungguhnya piknik murah itu ringan di kantong tapi berat di fisik dan mental. Cieee ter-Dilan 2018.
Take time & smell good coffee. Sepenggal kalimat tergores apik di pintu kaca Anchor Cafe & Roastery, membuat saya terhenyak sejenak. Kapan terakhir bersantai sejenak menikmati hidup sambil ngopi. Akhir -akhir ini kesibukan pekerjaan terasa menyita kehidupan hingga tak ada me time.
”Orandum est ut sit mens sana in corpore sano.” Apa yang seharusnya diminta ialah jiwa yang sehat (berada) dalam badan yang sehat. Iuvenalis (60 – 140 SM) – Satire 10.356.
Maret tahun ini berkah banget bagi Mas-Mas kantoran seperti saya, akhir bulan diganjar dengan long weekend tiga hari. Mau jalan-jalan kemana, Malaysia atau Singapura. Saya pilih staycation manja di Batam saja mencoba resor baru di dekat jembatan Barelang satu.
Terpaan angin utara masih terasa di penghujung bulan Januari 2018. Bagi kami yang tinggal di daerah kepulauan, cuaca semakin tidak menentu. Hujan berminggu-minggu bisa dibalas dengas panas terik menyengat. Kini angin berhembus sangat kencang menciptakan gelombang besar di laut membuat biduk Rona yang kami tumpangi bergetar hebat.
Wonderful Indonesia – Mendung tak tertahan kala angin utara berhembus kencang menghamburkan air lalu merangkai gelombang panjang berarak. Para pemburu angin tak gentar mengembangkan layar hingga biduk mereka melaju kencang.
Jalan2Cuap2 – Awal tahun piknik lagi yuk! Destinasinya nggak usah jauh-jauh ke pulau Bintan tapi nggak mahal masuknya. Sudah pernah mendengar Bukit Pasir Busung di pulau Bintan. Kalau belum kamu harus menonton video berikut.
Bermain bebek-bebekan di danau biru
Pada awalnya Bukit Pasir Busung merupakan bekas tambang pasir yang meninggalkan gundukan pasir layaknya gurun pasir di sahara. Dan masih di kawasan yang sama terdapat juga kolam dengan air kebiruan yang merupakan bekas tambang bauksit. Jumlahnya tidak hanya satu jika dihitung mungkin sampai sepuluh lebih.
Bagi teman-teman yang suka berfoto aksi, narsis dan eksis di sini tempatnya. Tak perlu membayar tiket masuk hanya parkir kendaraan bermotor. Agar nyaman jalan-jalan di sini jangan lupa membawa payung atau topi untuk menghindari sinar matahari yang cukup terik. Dan yang paling menggembirakan, sekarang sudah tersedia beberapa warung yang menjual panganan untuk beristirahat. Bagi yang memiliki uang lebih dapat mencoba beberapa wahana dan lokasi foto dengan tarif 5 ribu rupiah.
Danau biru dengan gugusan bukit pasir
Tanggap akan potensi wisata tak mengherankan pemerintah daerah menggelar beberapa aktivitas yang mengundang lebih banyak wisatawan salah satunya Festival Layang-Layang Bintang yang juga melibatkan peserta dari mancanegara.
Jika dulu Bintan terkenal dengan wisata mahal kini di Bintan kamu bisa jalan-jalan walau dengan bujet tipis.
Video ini dibuat dengan iphone 5s dan diedit dengan aplikasi splice.
Terimakasih sudah menonton video Jalan2Cuap2 jangan lupa untuk memberikan komentar dan like video ini di channel dananwahyu.
Bagaimana Cara ke Sana?
Ada dua rute untuk mencapai bukit Pasir Busung yaitu rute dari pelabuhan Tanjung Uban atau pelabuhan Tanjung Pinang atau Bandar Udara Internasional Raja Haji Fisabilillah.
Rute Tanjung Ubang biasanya digunakan oleh tamu yang menyebrang dari kota Batam melalui pelabuhan Punggur.
Rute Tanjung Pinang biasanya digunakan oleh tamu yang menyebrang dari kota Batam melalui pelabuhan Sri Bintan Pura atau Bandar Udara Internasional Raja Haji Fisabilillah.
Rute dari Tanjung Pinang atau Bandar Udara Internasional Raja Haji Fisabilillah dengan menggunakan kendaraan pribad atau sewa.Rute dari Batam dengan menyebrang dari pelabuhan Tanjung Uban dengan kendaraan pribadi atau sewa.
Kata Curup sepertinya terdengar tak asing bagi saya. Saat kuliah (nggak usah tanya tahun berapa) saya memiliki sahabat seorang gadis Jawa kelahiran Curup bernama Era. Ia selalu berkisah kota kecil berhawa sejuk tempat ia menghabiskan masa kecil dan remaja. Dan saya tak pernah menyangka kota itu begitu damai indah. Duh tahu gini dulu kalau Era mudik ikutan ke Curup.
Sekarang saya ke sana dengan beberapa bunga bukan nama sebenarnya.