Tips Yang Bisa Bikin Bujet Jalan-Jalan di Singapura Murah (Bahkan Gratis)

Di artikel ini saya pernah menulis tips jalan-jalan ke Singapura dari Batam berbiaya tidak sampai 500.000 rupiah. Sebetulnya ada cara piknik ke Singapura  lebih murah lagi bahkan bisa gratis tapi agak ekstrim sih. Caranya bukan minta endorse atau mengikuti lomba yang hadiahnya jalan-jalan tapi murni benar-benar mengandalkan skill seorang traveller (baca : backpacker) sejati. Buat kamu yang belum siap tidak usah melihat tips berikut karena sesungguhnya piknik murah itu ringan di kantong tapi berat  di fisik dan mental. Cieee ter-Dilan 2018.

Tiket Kapal Feri Gratis

Sekali ini bukan minta gratisan atau endorse tapi menguji kesabaran dan keberanian kamu untuk meminta tiket feri tidak terpakai. Memang ada tiket tidak terpakai? Banyak lho kak apalagi kalau mau anak gaul Batam yang gabung komunitas jalan-jalan. Setiap tahunnya pasti ada teman kamu yang jalan-jalan ke luar negeri melalui bandara Changi tapi pulangnya melalui bandara lain. Nah berarti tiket feri dari Singapura ke Batam tidak terpakai, begitu pula sebaliknya. Jadi bisa dong diminta lalu dijadikan tiket pp Batam-Singapura.

Tranportasi Murah

Kalau kamu berpikir transportasi paling murah dan mudah di Singapura itu  adalah MRT salah besar. Jalan kaki itu lebih murah lho kemana-mana cuma modal kaki tapi kapan sampainya? He… He… He… Bener juga ya.

“Sudah pernah coba bis di Singapura?”

“Belum Kak,  takut kesasar.”

“Ya ampun traveler takut nyasar!”

Jangan samakan bisa kota di Singapura dengan mikrolet di Batam yang jadwal keberangkatannya hanya Tuhan dan supir yang tahu. Setiap halte di Singapura dilengkapi  informasi rute, estimasi jarak tempuh sampai nomor bus. Memang sih perlu sedikit kerja keras untuk kamu yang kemampuan bahasa Inggrisnya minim seperti aku. Tapi dengan bantuan Google map semua akan mudah dengan memasukan titik keberangkatan dan titik  tujuan, nanti google yang akan memikirkan alternatif transportasi dan kamu pilih saja yang semuanya menggunakan bis. Masih bingung juga coba bertanya dengan penduduk lokal atau supir bis.

Sebelum berangkat jalan-jalan ke Singapura sebaiknya kamu riset rute perjalanan dengan menggunakan google map. Lalu print screen alternatif tranportasi dengan menggunakan bus dari nomor bus sampai halte tujuan dan transit.

Bungkus Makanan

Saya tetap merekomendasikan untuk membawa makanan dari Batam dibandingkan membeli di Singapura. Kuliner lokal memang wajib coba  tapi untuk meminimalkan bujet lebih baik membeli dua bungkus nasi lemak di Batam seharga 10 ribu rupiah dibandingkan membeli nasi lemak seharga yang seporsinya  $ 4  di Singapura. Kalau kamu mau menginap bawalah bekal roti dari Batam daripada kamu harus membeli roti serupa yang harganya  $ 3. Duh rasanya hati ini nggak iklas banget dengan harga makanan berlipat-lipat. *kempit dompet dalam-dalam*

Bungkus makanan yang dibawa dari Indonesia dengan rapih  agar tidak menggoda petugas imigrasi untuk membongkarnya.

Modus Makan Siang Gratis

Sumpah cara ini memang tercela tapi sejujurnya kalau kamu berani melakukan, inilah nyali seorang  traveler yang sesungguhnya. Jelang akhir pekan (hari Minggu) biasanya beberapa taman (seperti Lucky Plasa) menjadi tempat berkumpul buruh migran dari berbagai  negeri.

Coba deh kamu berbaur dengan buruh migran dari Indonesia, bergabung dengan kelompok-kelompok yang rantang susunnya paling tinggi dan Mbak-Mbak-nya nggak gendut-gendut amat (biasanya yang kurus makannya dikit). Ya harapannya sih dapat makanan gratis kalau nggak dapat berarti belum rejeki.

Gunakan bahasa daerah untuk menarik simpati dan dapat makan siang gratis.

Tiket Gratis Untuk Orang Lokal

Wahana wisata gratis memang banyak tersebar di Singapura . Tapi ternyata ada wahana hiburan yang gratis hanya untuk penduduk lokal atau permanent residence tapi berbayar untuk turis, seperti pameran kapal perang angkatan laut Singapura.

Meski kamu masih hobi memotong antrian atau membuang sampah sembarangan, di saat-saat ini kamu harus berakting seperti warga negara Singapura yang patuh hukum. Kalau perlu sok keminggris – ngomong bahasa Inggris setiap saat – dan terlihat dengan dandan tidak mencolok. Ya iyalah masa jalan-jalan di Singapura pakai jaket winter lengkap dengan syal dan kupluk rajut.

Agar terlihat seperti orang Singapura berjalan sendiri. Jangan berjalan bergerombol seperti emak-emak yang baru pulang arisan nutupin trotoar. Lalu begitu melihat tempat instgramable langsung norak berfoto.

Menginap Gratis di Bandara

Jangan berharap masjid atau stasiun pompa bensin Singapura seperti di Indonesia selalu membuka pintunya lebar-lebar untuk traveler kere seperti kita ( eh lo kali) . Karena aslinya homeless di Singapura kalau ketahuan ngemper bakal diudak-udak dengan polisi.

Tapi untuk kamu traveler berbujet tipis jangan berkecil hati. Kalau kamu kreatif masih bisa kok ngemper di bandara Changi. Agar tidak mengundang kecurigaan bergayalah layaknya orang mau terbang dengan membawa travel bag. Kalau perlu membawa mantel ala-ala winter yang nantinya bisa difungsikan sebagai alas.

Datang lebih awal agar kamu mendapatkan posisi yang strategis. Jelang tengah malam beberapa loket maskapai tutup dengan modus men-charging ponsel kamu bisa pura-pura duduk di lantai depan loket. Lalu bersandar ke dinding atau tiang dan lama-lama selonjoran beneran. Jam tidur memang tidak terlalu lama karena biasanya jelang pukul 4 bandara sudah kembali ramai.

Sebetulnya banyak tempat strategis tidur pulas di bandara seperti di tangga darurat atau tempat sepi lainnya tapi ingat di bandara Changi tersebar banyak CCTV. jangan sampai aktivitasmu mencurigakan dan mengundang petugas keamanan.

Cari Teman Gratis Kamar

Cari teman untuk gratis ngamar? Jangan berpikir negatif dulu, ini maksudnya mencari teman di komunitas Couchsurfing lalu saling  berbagi tempat tinggal. Sekarang mungkin kamu tamunya  tapi  di kesempatan lain kamu yang menjadi tuan rumah alias memberikan tumpangan.

Bagi teman-teman yang sudah tergabung komunitas ini pasti tahu etika menumpang. Meski ada perbedaan latarbelakang budaya, suku, agama atau ras bukan halangan untuk membuka pintu rumah lebar-lebar lalu  berbagi kehangatan. Ini maksud kehangatan ranjang bukan nganu-nganu apalagi pakai hot-hot-an di ranjang.

Dan sebelum menginap sebaiknya kamu mencoba untuk mengerti kondisi sang tuan rumah. Sebagaimana kita ketahui bahwa tempat tinggal merupakan masalah besar di Singapura, sebagian besar orang tinggal di flat atau apartemen. Bagi saya yang belum pernah tinggal di rumah berlapis  (kata lain rumah susun) pasti gugup budaya. Tidak bisa bicara  pelan atau kalau berjalan seperti raksasa turun dari gunung, suara langkah kaki bisa kemana-mana.

Jangan berpikir untuk mencari gratisan kamar di couchsurfing. Sejatinya komunitas ini dibangun untuk saling bertukar budaya dan pengalaman tinggal bersama penduduk lokal.

Bagaimana murah bukan tips jalan-jalan ke Singapuranya?  Tapi ingat perjalanan atau traveling itu bukan prinsip  ekonomi. Dengan pengorbanan sekecil mungkin  mengharapkan  mendapat keuntungan yang sebesar-besarnya.

Jika masalahmu adalah bujet, mungkin yang tepat adalah usaha untuk memaksimalkan bujet bukan mencari keuntungan. Apa sih keuntungan  dari sebuah traveling, sudah keluar uang, membuang waktu belum lagi fisik kalau gaya traveling mu super gembel kaya saya (dulu).

“Lalu sekarang?”

“Sekarang sudah nggak jaman gaya jalan-jalan murah apalagi gratisan, kalau bisa jalan-jalan itu untung pulangnya bawa tas Hermes atau berlian.”

“Katanya jalan-jalan tapi kok di kamar terus?” *eeh*

“Siapa bilang jalan-jalan, aku kerja kok.”

“Kok kerja nggak pakai baju…” *eeh*

“Idih situ nyinyir amat. Itu model Victoria Secret kerja pakai daleman doang.”

“Oh kamu kalau kerja pakai daleman saja kaya model Victoria Secret. Aku sebetulnya mau tanya kok kerjanya nggak pakai baju kerja kaya blazer gitu.”

“A… A… Aku…” Hening.

“Ketahuan deh kerjaannya apa.”

“A… Tidak…!” Lalu jambak-jambakan.

Abaikan percakapan di atas karena ada orang yang kelihatannya jalan-jalan ke luar kota bahkan ke luar negeri tapi sebetulnya “kerja”. *eeh* Ini Batam Bung banyak jalan menuju Merlion yang pulangnya bisa membawa kantong kresek bertuliskan Zara ,  Hermes atau Sevel.

Caranya?

Coba kamu tanyakan dengan dedek bercelana gemes dan kaos bertali satu yang asik bergelayutan manja dengan  lelaki yang lebih tepat menjadi bapak atau kakek sang Dedek. Bagaimana bisa jalan-jalan super murah bahkan gratis ke Singapura dan pulangnya membawa oleh-oleh.