Curahan, Lomba

Tak Bisa Ngemper di Kantor, Ngonten di Kosan Bersama IndiHome

Mungkin saya terlihat baik-baik saja saat pandemi tapi sesungguhnya secara mental benar-benar jatuh dan mengalami krisis identitas. Bayangkan seorang travel blogger setiap akhir pekan melakukan perjalanan, 2 tahun tidak bisa kemana-mana. Lalu apa yang akan ditulis, jalan-jalan saja nggak pernah. Imbasnya trafik blog terjun bebas. Masih layakah saya mengaku travel blogger?

Tidak bisa ngemper di knator, ngonten di kosan pun jadi.

Saat office hour, hampir seluruh waktu saya habiskan di kantor. Setelah bekerja seharian di lapangan dan mengerjakan tugas kantor, saya akan ngeblog dan mengedit video jalan-jalan hingga dini hari. Meskipun seharian di kantor hidup sangat seimbang, cukup kerja, piknik dan ngonten. Tapi saat pandemi semuanya berubah 180 derajat.

Ethics Cafe, ruangan di kantor tempat saya ngeblog dan mengedit video traveling (dokumentasi pribadi)

Kenal IndiHome

Ketika salah seorang rekan kerja dinyatakan positif COVID-19, secara resmi kantor disetrilkan yang artinya tidak boleh ada orang tinggal di lingkungan kerja. Mau tidak mau saya harus pulang ke kosan yang biasanya dijadikan gudang. Jujurly, saya sering ngemper di kantor demi internet gratis dan tempat ngonten yang kondusif. Selain tempatnya nyaman, di kantor ada Ethics Cafe yang bisa dijadikan studio.

Kantor Telkom Baloi, Batam (dokumentasi forsquare)

Saya sempat panik, saat tidak memiliki internet di kosan dan semua pekerjaan dilakukan online.

“Kosan aku nggak ada inet. Ada yang yang tahu internet provider di Baloi?”

“Kamu nggak butuh pasang internet tapi pasangan hidup. Peka dikit dong”, celoteh rekan kerja.

“Maksudnya?”

“Itu kantor Telkom Baloi kan dekat kosan, jalan kaki juga sampai. Tanya aja IndiHome”, jawab teman saya gemas.

“Ya maaf Bestie, aku kan jarang pulang ke kosan. Nanti ke sana !”

“Daftar online juga bisa kale.”

Setelah mendaftar online/offline berikut langkah pemasangan IndiHome.

Tiga hari kemudian, saya resmi meminang IndiHome Paket Promo Spesial ke kosan lengkap dengan perangkat wireless dan internet berkecepatan 40 Mbps. Tentu saja setelah ijab kobul alias data sudah dikonfirmasi oleh CS IndiHome.

“Baiklah, semua data yang bapak sampaikan sudah kami cross check dan masukan ke sistem, tinggal menunggu teknisi datang ke rumah”, suara Mbak CS di ujung telepon.

“Syah dibayar tunai biaya pemasangan internet diskon 50% plus biaya bulanan 285 ribu rupiah dan PPN”, mantap saya dalam hati.

Indonesia Digital Home (disingkat IndiHome) adalah salah satu produk layanan dari PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk berupa paket layanan komunikasi dan data seperti telepon rumah (voice), internet (Internet on Fiber atau High Speed Internet), dan layanan televisi interaktif (IndiHome TV, IPTV).

Kesepian Akut

Pernahkah kamu membayangkan bagaimana kesepiannya mahluk jomblo saat pandemi. Sudahlah tidak bertemu manusia, terkurung di ruang seluas 12 meter persegi tanpa televisi.
Seharian hanya zoom meeting, lama-lama jadian juga sama laptop. Saya kangen kantor, kangen berbicara dengan manusia.

“Nanti malam pada kumpul di zoom meeting, ngobrol apa gitu?”, pinta saya ke teman kantor.

“Meeting online 8 jam sehari nggak cukup. Makanya nikah. Berasa kesepian kan di kosan sendiri?”

“Hiks”, menangis sambil memeluk laptop.

Saya yang biasanya super sibuk, kini kesepian akut. Mau menulis blog atau membuat konten traveling. Siapa yang mau membaca dan menonton? Semua orang stres menghadapi pandemi, belum lagi beberapa terancam kehilngan pekerjaan bahkan penghasilan.

“Mas Danan, plis jangan ngobrol jalan-jalan dulu. Aku lagi sedih nih mau kehilangan pekerjaan karena hotel terancam bangkrut”, curhat Nina seorang marketing hotel.

Kak ruang gerak selama pandemi hanya 12 meter persegi. Ada yang mau jadi teman ngobrol? (dokumentasi pribadi)

Setelah berkelana di dunia maya bertemu dengan teman satu frekuensi. Obrolan kita tetap traveling tapi dengan sudut pandang berbeda. Bagaimana teman-teman yang bekerja di industri traveling bertahan saat pandemi. Pengalaman rekan traveler ter-lock down di luar negeri berbulan-bulan.

Saya memang tidak bekerja di industri traveling tapi industri ini yang memberikan banyak kesempatan menjadi blogger bahkan travel writter.

Cara mudah membuat podcast audio dengan ponsel dengan aplikasi Anchor (sekarang Podcaster)

“Nan obrolan ini kita jadiin podcast audio yuk?”, usul Kak Noni seorang blogger Medan.

“Gimana caranya Kak?”

“Pakai aplikasi Anchor.fm, nanti secara otomatis ter-upload ke semua platform podcast audio termasuk spotiffy dan apple podcast”, urai Kak Noni.

“Pake mic atau headset?”

“Nggak usah, seperti telepon biasa aja, otomatis suara jadi bagus. Bisa ditambah backsound dan bumper seperti radio”, urai Kak Noni.

Podcast Pandemi bersama Noni Khairani
Podcast bersama Choty – Drama Tas Menghilang 6 Hari

Bermodal ponsel saya rajin bercuap-cuap membuat konten podcast audio, berkolaborasi dengan teman dari luar kota bahkan luar negeri. Tujuan utamanya mengobati kesepian tapi selama bisa jadi konten ya dikontenin aja. Sampai sekarang, beberapa podcast masih didengar, sebagai pengingat bahwa kita pernah di titik nol dan berjuang bersama.

Kesepian dikaitkan dengan sistem kekebalan tubuh yang melemah, dan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, stroke, depresi, penurunan kognitif, demensia, dan rentang hidup yang lebih pendek.

Konser Anti Stres

Salah satu berkah pandemi yang harus disyukuri adalah bergabung dengan Apple Developer Academy Infinite Batam. Program internship 10 bulan, tidak hanya belajar membuat aplikasi tapi lebih mengenal dunia start up lebih dalam. Paling seru saya mendapat ilmu berbeda dari hobi dan pekerjaan.

Dua minggu sebelum lockdown menikmati belajar di kampus Apple Developer infinite Batam (dokumentasi Apple Developer Academy)

Tapi saat pandemi, kita semua tergagap ketika harus menerima kenyataan bahwa bekerja dan belajar dijalankan secara daring. Agar tidak stres, di antara proyek diperkenalkan aplikasi Garage Band untuk membuat musik. Saya yang tidak bisa bermain alat musik akhirnya berhasil membuat beberapa lagu seperti: Maret Misteri, No One Limit dan Mlaku Mlaku.

Puncak keseruan semua ini adalah ketika menghadirkan konser online. Bersama enam anggota Timlo Plesier Solo mendendangkan laggguMlaku Mlaku berinstrum khas Tionghoa namun lirik bahasa Jawa. Lagu ini menceritakan Plesier, sebuah aplikasi yang membantu traveler untuk merencanakan dan berbagi biaya perjalanan.

Agar tidak stres , mari menyaksikan konser online Timlo Plesier Solo konser online dengan lagu Mlaku Mlaku (dokumentasi pribadi)

Meski amatiran tapi proses kreatif yang kami lakukan layaknya musisi profesional. Dari rumah masing-masing kami berdiskusi untuk melahirkan ide dan memproduksi konten musik yang dapat dinikmati banyak. Saat pandemi konser online menjadi tren baru di industri musik. Para musisi pada akhirnya harus bisa bekerja jarak jauh, termasuk rekaman dan mastering lagu. Internet kecepatan tinggi dan stabil dari IndiHome merupakan kebutuhan mutlak untuk bisa menghadirkan konser online berkualitas.

Internet kecepatan tinggi dan stabil mutlak diperlukan di industri musik dan konser online.
No One Limit, lagu yang terinspirasi dari fitur Aksesbilitas Iphone

Studi dari World Health Organization (WHO), dari seluruh populasi dunia, tingkat kecemasan dan depresi selama tahun pertama terjadinya pandemi COVID-19 meningkat hingga 25%.

Mimpi Menulis Skenario

Setelah sebulan berlangganan Paket Promo IndiHome, saya up grade Paket Jitu 1 yang menyediakan berbagai pilihan konten menarik mulai dari layanan TV Interaktif, Minipack Channel TV, add-on, 14 OTT partner diantaranya Disney+Hotstar, Vision+, VIU, CATCHPLAY+, MOLA, Vidio, WeTV, Lionsgate Play, HBO Go, dan Gameqoo. Selain itu, IndiHome juga memiliki jumlah channel terbanyak hingga mencapai 262 channel.

Tren baru pandemi, platform streaming video membuat konten original (dokumen vision+)

Bagi pelanggan yang ingin membawa pengalaman menonton bioskop ke rumah dapat menikmati layanan IndiHome Cinema. Pelanggan bisa menyaksikan berbagai tayangan film layar lebar di TV. Berbeda dengan akses ke layanan streaming atau televisi pada umumnya, IndiHome Cinema hadir dalam bentuk pay per view dan film-film terbaru. Andai punya perangkat home theater di kosan, pasti mengambil paket ini.

Mau merasakan sensasi bioskop di rumah? Pakai IndiHome Cinema aja.

Semuanya berawal dari Layangan Putus lalu berlanjut ke Drama Korea. Pandemi mengubah pola orang menikmati film. Saya yang tadinya hanya ke gedung bioskop untuk menonton film, kini beralih ke aplikasi platform streaming video (OTT).

Gara-gara sering menonton film di kosan, saya berkhayal menjadi movie maker. Seperti mendapat dukungan alam semesta, akhir tahun 2020 mendapat kesempatan mengikuti SCENE – Master Class Pengembangan Skenario Film TV dan OTT dari Kemenparekraf.

Dua minggu belajar menulis skenario bersama pakar dan legenda perfilman Indonesia – SCENE 2020 Lanjutan di Bogor (dokumentasi pribadi)

Sebetulnya program ini diperuntukan bagi penulis fiksi dan novelis, tapi saya nekat mendaftar. Setelah menyerahkan ide cerita dan lulus workhsop pertama di Medan. Berikutnya mengikuti workshop lanjutan selama dua minggu di Bogor dan kelas online itensif 3 bulan. Pertengahan tahun 2021 mendapat kesempatan menulis skenario web seri bertajuk Cantik Ya Kamu untuk Vision+.

Episode Pertama Cantik Ya Kamu di Vision+ (di credit tittle,ada nama aku)

Ternyata menulis skenario film membutuhkan kolaborasi beberapa profesi seperti: head writter, senior script writter, junior script writter, script analysis dan psikolog. Serunya penulis Cantik Ya Kamu berasal dari beberapa kota di Indonesia: Jakarta, Bandung, Garut dan Batam. Tanpa internet cepat dan stabil dari IndiHome, proyek penulisan skenario tidak akan selesai tepat waktu mengikuti jadwal produksi. Terimakasih Tuhan untuk pengalaman baru luar biasa!

Tim penulis Seri Cantik Ya Kamu berasal dari tiga kota : Jakarta, Bandung , Garut dan Batam (dokumentasi pribadi)

Precognitive dream merupakan jenis mimpi yang terjadi di kehidupan nyata seseorang, umumnya terjadi tidak begitu jauh jaraknya dari waktu kita memimpikannya.

Tik Tok Inpirasi Adaptasi

Saat pandemi mulai mereda, seorang konten kreator mengajak berkolaborasi membuat video hotel.

“Tapi kontennya untuk reels Tik Tok, Bang! Jadi harus potrait kaya gini”, jelas Solihin seraya menunjukan ponsel.

“Gimana konsepnya konten ruang hotel dan pemandangan alam ke video berdiri”, saya gagal paham.

“Tapi kliennya mau gitu”, Solihin menutup percakapan.

Video a day in my live ala anak kos :).

Pada akhirnya kita semua memang harus beradaptasi. Setelah bertahun-tahun menganggap Tik Tok sebagai aplikasi alay untuk lip-sync dan menari. Saya mengakui Tik Tok merupakan media sosial yang patut diperhitungkan. Format video pendek potrait disukai banyak orang karena mengikuti pola kebiasaan pengguna ponsel. User lebih mudah mengganti video dengan men-swap layar untuk melihat konten lainnya.

Tik Tok tidak hanya berkompetisi dengan media sosial lainnya tapi juga menjadi kompetitor e-commerce sejak menghadirkan fitur Tik Tok Shop. Pembeli lebih percaya dengan ulasan video dibandingkan dengan ulasan foto dan teks. Saat pandemi orang tak hanya butuh konten informatif tapi juga menghibur. Saya yang dulu lebih suka di belakang kamera, kini belajar tampil di depan kamera.

Beragam cara mendapat cuan dari TikTok.

Pandemi memaksa kita untuk berubah, begitu juga dengan blogger yang bermetamorfosis menjadi konten kreator. Ternyata berubah saja tak cukup, kemauan untuk terus belajar dan menggali ilmu adalah salah satu kunci tetap bisa bertahan.

“Asiappp membuat konten video berformat potrait ala reels lengkap dengan voice over, teks di bawah video dengan lagu viral jedak jeduk.”

“Jangan lupa dagang live juga Bang”, Solihin tertawa terbahak. Siapa menyangka dua bulan kemudian, mendapat tawaran menjadi host jualan live.

Terinspirasi TikTok menjadi host jualan live di facebook ala pedagang kaki lima bersama Bentala Marketplace (dokumentasi pribadi)

Adaptasi adalah penyesuaian diri yang dilakukan makhluk hidup terhadap lingkungannya sebagai bentuk pertahanan diri.

Saya Konten Kreator

Setelah 10 tahun setia dengan blog traveling, saya memutuskan untuk terbuka dengan perubahan. Membuat konten traveling bukanlah pekerjaan utama, tapi rasanya ada yang kurang jika sehari saja tidak menulis atau mengedit video perjalanan. Padahal sesungguhnya konten banyak ragamnya, bukan hanya informasi digital di media media sosial atau website saja. Mengapa saya harus membatasi diri?

Saat pandemi saya tumbuh bersama IndiHome menemukan jati diri baru sebagai seorang konten kreator. Sekarang Danan bukan travel blogger tapi individu yang bisa membuat konten apa saja. Tidak ada limitasi untuk berkarya dan berimanjinasi.

Selama pandemi tetap berkonten ria dari kosan bersama IndiHome.

Dari kamar kos berukuran 12 meter persegi, menghadirkan podcast audio, konser online bahkan skenario yang diproduksi menjadi mini seri. Sayapun siap bercuap-cuap ala kaki lima jualan online. Hidup makin susah Bestie, jadi ngonten apa saja yang penting mendapat cuan. Berikutnya apalagi?

Pandemi mereda, berkolaborasi dengan teman kerja – Juara Pertama Lomba Video AKHLAK BUMN PT PGN (dokumentasi pribadi)
Juara 3 Lomba Video Hari AIDS yang diadakan oleh ILO dan APINDO (dokumentasi pribadi)

Jika tak ada pandemi dan tetap berada di zone nyaman, mungkin saya tak akan mencoba hal-hal baru dan bertumbuh. Sekarang bersama teman kantor rajin mengikuti lomba video internal dan eksternal kantor. Terimakasih IndiHome, kamu menemani hari-hari sepiku di kosan. *peluk modem*. Biarlah ibu kos iba melihat saya, si jomblo malang yang nggak pernah keluar kamar. Asalkan tetap bisa berkonten ria bersama IndiHome dan uang kos tidak naik.

Menurut KBBI, konten adalah informasi yang tersedia melalui media atau produk elektronik. Konten dapat berupa teks, citra, grafis, video, suara, dokumen, laporan-laporan.

Blog ini diikutsertakan Content Creation Competition 2023 yang diadakan oleh IndiHome dengan tema “Berkonten Ria Bersama IndiHome”.

Referensi

Hotel, Jakarta, Travelling

Hidden Gems View Ala Manhattan City – Mercure Hotel Cikini

Hidden Gems, ungkapan kekinian menggambarkan tempat atau kuliner tersembunyi bahkan tak terduga karena lokasinya yang nyempil. Eh tapi beneran Hidden Gem harus nyempil? Nggak juga tapi kadang luput dari pandangan kita yang terbiasa menyambangi tempat hits atau tersohor. Sampai nggak sadar kadang ada permata tersembunyi di dekat kita. Kaya mantan kamu yang kelihatan cantik setelah jadi milik orang lain. Tsahhh…

Lanjutkan membaca “Hidden Gems View Ala Manhattan City – Mercure Hotel Cikini”
Curahan, Kepulauan Riau, Video, vlog series

Vlog Series – Mengintip Kegiatan Relawan Bakti BUMN Batch 3 Batam

Akhirnya pandemi memberikan kesempatan kita untuk berkumpul lagi, melakukan banyak hal, termasuk aksi sosial di daerah. Senang rasanya melihat anak-anak muda turun ke lapangan , melakukan aksi sosial dengan turun langsung ke lapangan. Duh jadi ingat spirit saya ketika awal-awal di Batam, bergabung dengan inspirasi dan mengajar ke pulau-pulau kecil di Batam.

Jadi kapan kita ngajari lagi di pulau?

Lanjutkan membaca “Vlog Series – Mengintip Kegiatan Relawan Bakti BUMN Batch 3 Batam”
Malaysia, TIps, Travelling

Tips Liburan ke Kuala Lumpur Ala Pekerja Batam, Berangkat Jumat Sore – Pulang Senin Subuh

Ini jalur liburan pekerja Batam fakir cuti seperti. Di sela hari kerja yang padat, menyempatkan akhir pekan healing sejenak ke luar negeri. Jumat sore kabur sejenak ke pelabuhan feri Internsional. Kapal terakhir ke Stulang Laut pukul 16:00, minta ijin sama bos pulang satu jam lebih awal. Jangan habis sholat Jumat kabur ya!

Lanjutkan membaca “Tips Liburan ke Kuala Lumpur Ala Pekerja Batam, Berangkat Jumat Sore – Pulang Senin Subuh”
Malaysia, Video, vlog series

Travel Vlog Series – Backpacking ke Malaysia dari Batam Murah Banget

Setelah 3 tahun lebih tidak jalan-jalan ke negeri jiran, akhirnya menyentuh lagi kota Kuala Lumpur. Bujetnya jauh perjalanannya jauh lebih murah dibandingkan dengan trip ke Singapura. Hanya 1,8 juta rupiah untuk perjalanan 4 hari 3 malam, 1 malam tidur di bus malam.

Beberapa destinasi memang seperti mengulang tapi aku rindu Malaysia, rindu makanannya, rindu akomodasi transportasi yang mudah dan pastinya tidak menguras kantong :D,

Lanjutkan membaca “Travel Vlog Series – Backpacking ke Malaysia dari Batam Murah Banget”
cerpen, Curahan

Best Version of Paboge

Aku lahir tepat di hari ulang tahunnya yang ke-62, dengan hari dan Weton yang sama, Rebo Wage. Kata orang 62 tahun itu siklus besar. Konon orang-orang yang memilik weton sama, akan memiliki sifat identik. Tapi bagaimana dengan mereka yang lahir di tanggal Jawa dan Masehi yang sama, 24 Mei?

Lanjutkan membaca “Best Version of Paboge”
Curahan, Video, vlog series

Video Untuk Culture Week Challenge AKHLAK

Apa sih kontribusi kamu di program budaya AKHLAK BUMN. Setiap meeting memberikan tips yang itu-itu saja atau menjalankan apa yang menjadi dasar budaya kerja. Kalau saya jujurly, lebih mengamati apa yang terjadi di sekitar. Jika ada aktivitas kerja yang bisa dijadikan contoh kemudian dijadikan inspirasi untuk membuat video. Tujuannya sharing yang lebih nyata bukan sekadar retorika.

Kalau ada contoh buruk yang bertentangan?

Ditelan bulat-bulat saja lalu jadi bahan ghibah. Hush! Nggak ding. Dijadikan inspirasi video juga tapi dengan konsep lebih halus, plesetan atau parodi.

Lanjutkan membaca “Video Untuk Culture Week Challenge AKHLAK”
Curahan

Lupa Pulang, Aku Bukan Aurora

Film Angga Dwimas Sasongko kali ini berasa sangat bertautan dengan kehidupan saya sebagai anak rantau. Saya bukan Aurora, anak tengah yang mengalami kegamangan di rumah karena keberadaannya kadang seperti tak disadari. Saya lebih beruntung terlahir dari keluarga kecil yang anaknya cuma dua lalu menjadi anak bungsu. Kondisi yang sering sakit-sakitan kadang membuat perhatian anggota keluarga lebih banyak tercurah. Tapi yakinlah kakakku si sulung tak juga kekurangan kasih sayang. Karena kami sama-sama spesial, yang satu lelaki satunya perempuan, satunya bungsu satunya sulung.

Lanjutkan membaca “Lupa Pulang, Aku Bukan Aurora”