Apa sih kontribusi kamu di program budaya AKHLAK BUMN. Setiap meeting memberikan tips yang itu-itu saja atau menjalankan apa yang menjadi dasar budaya kerja. Kalau saya jujurly, lebih mengamati apa yang terjadi di sekitar. Jika ada aktivitas kerja yang bisa dijadikan contoh kemudian dijadikan inspirasi untuk membuat video. Tujuannya sharing yang lebih nyata bukan sekadar retorika.
Kalau ada contoh buruk yang bertentangan?
Ditelan bulat-bulat saja lalu jadi bahan ghibah. Hush! Nggak ding. Dijadikan inspirasi video juga tapi dengan konsep lebih halus, plesetan atau parodi.
Sesungguhnya membangun budaya itu tak semudah membalikan telapak tangan karena semua berakar pada akal budi manusia. Manusia tuh banyak khilafnya kalau sedang tidak berakal dan berbudi. Itu lah mengapa harus diingatkan setiap meeting. Ya tapi kalau tips saja hanya indra kita yang menangkap. Bagaimana kalau kita buat media yang mengingatkan budaya “baik” melalui semua indra.

Mumpung sedang Culture Week Chalenge, kita buat yuk konten yang sesuai dengan budaya perusahaan . Semoga pada menonton dan bisa mengambil hal positif dari konten AKHLAK. Karena ini tantangannya seminggu saja, jadi setiap minggu rajin membuat dan rilis satu konten. Baiklah kita intip yuk apa proses kreatif dan temanya.

AMANAH
AMANAH – Inspirasi video berasal dari kita yang saat pandemi melewati WFH (working from home). Jujurly, saya bertanya dalam hati, mampukan saya amanah bekerja dari rumah 8 jam sehari tanpa mencuri waktu (baca korupsi). Atau secara sadar mengabaikan meeting zoom karena bersamaan dengan menonton drama Korea.
Sudah kah saya menjadi insan yang amanah mengerjakan tugas dari kantor saat WFH?
KOMPETEN
KOMPETEN – Idealnya proses belajar tidak pernah berhenti, dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, pekerja dituntut menjadi insan yang kompeten dengan pekerjaan dan tanggung jawab pekerjaan. Tapi kadang kondisi tidak selalu ideal, ditengah keterbatasan bujet dan kesempatan. Tidak semua pekerja mendapat kesempatan meningkatkan kompetensi melalui training.
Setelah beberapa tahun tak pernah mendapat kesempatan untuk meningkatkan kompetensi melalui training yang sesuai. Beberapa tahun belakangan mencari training gratisan. Ternyata banyak lho training tak berbayar di luar sana yang mampu meningkatkan kemampuan kompetensi diri.
HARMONIS
HARMONIS – Menjaga keharmonisan di lingkungan kerja mutlak diperlukan tapi nyatanya memang tak semudah membalikan telapak tangan. Benturan sering terjadi karena perbedaan pendapat atau latarbelakang. Kita yang mungkin tak bisa mentolerir kehadiran ODHA di lingkungan kerja bersikap diskriminatif.
Ketika ada perbedaan pada akhirnya memang ada yang harus di-adjust, seperti ego diri, wawasan atau melihat dari sudut pandang berbeda. Tak mudah memang tapi jika melewati ini kita adalah sosok individu yang tak hanya pandai secara intelektual tapi spiritual.
Oh iya kisah ODHA ini fiktif ya.
LOYAL
LOYAL – Loyaliats dalam pekerjaan tidak selalu “yes bos” tapi selalu setia menjalankan tugas dan tanggung jawab dalam kondisi apapun. Semua memang tak selalu ideal namun sebagai insan bermartabat kita harus loyal dengan apa sudah diucapkan.
Duh berat Mas kalau bahas ini lebih dalam, nanti jadi ghibahin yang menjadi kutu loncat di saat genting karena alasan materi. Itu bukan nggak loyal tapi realistis, karena dalam hidup kita harus mengejar neraca seimbang yang sama dengan laju inflasi.
ADAPTIF
ADAPTIF – Semenjak pandemi saya semakin yakin kita itu mahluk super adaptif. Bayangkan saat pandemi kita berubah sangat digital. Mereka yang tak akrab dengan gawai lalu hidupnya tergantung dengan aplikasi :D.
Semua orang mengulik aplikasi apa yang mampu mempermudah hidup? Memang sih tidak semua masalah hidup dapat diseselasikan dengan aplikasi. Tapi percaya atau tidak mereka yang bekerja di level apapun memanfaatkan teknologi digital untuk membantu pekerjaannya. Seperti driver kantor yang memanfaatkan aplikasi untuk memantau penerbangan pesawat, agar bisa menjemput di bandara tepat waktu.
Kira-kira aplikasi apa yang memantu kehidupan kamu?
Hmmm Shopee… Tinder… 😀
KOLABORASI
KOLABORASI – Dalam setiap pekerjaan sepertinya tidak akan semuanya bisa kita kerjakan sendiri. Karena sesungguhnya secara sadar atau tidak sadar yang terlibat dalam pekerjaan kita walau porsinya kecil. Misal , kita dapat bekerja nyaman di ruang kerja, pastinya ada kontribusi office yang membersihkan ruangan. Apalagi untuk pekerjaan yang melibatkan banyak orang.
Bagi saya pribadi berkolaborasi tak hanya sebatas di lingkungan pekerjaan tapi juga di luar. Karena sesungguhnya ada proses belajar ketika kita berkolaborasi dengan orang lain. Tapi sejogjanya impact kerja kolaborasi juga memberikan banyak manfaat bagi banyak orang.

Setelah seminggu mampu menyelesaikan tantangan dengan membuat 6 video sudahlah saya menjadi manusia yang sesuai dengan budaya perusahaan? Harusnya sudah karena sebelum membuat saya tidak hanya mengumbar ide-ide atau tips , tapi berusaha melihat lebih dalam apa yang terjadi di sekitar lalu mengkonsep menjadi karya.
Ya tetap bersemangat berkarya Bestie sambil melihat apa yang terjadi di sekitar. Baik yang sesuai AKHLAK ataupun yang tidak ber-AKHLAK