Serangan gelombang ke dua pandemi tahun ini akhirnya meruntuhkan pertahanan mental. Walau fisik sehat, saya sempat ambruk dan demam berhari hari karena tak kuasa menerima kabar orang-orang terdekat berpulang karena virus corona. Tiap malam saya hanya memilin-milin media sosial sambil melihat berita corona sambil bergumam, Ya “Allah siapa lagi?”
Hingga saya demam berhari-hari dan dokter menyarankan untuk puasa bermedia sosial. Lalu saya ngapain selama pandemi, usai bekerja. Sebuah pesan dari Kak Dedey, mentor SCENE 2020 menawarkan untuk bergabung menjadi tim penulis skenario sebuah series. Katanya sih kita bekerja melalui zoom dan waktunya usai jam kerja karena masing-masing memiliki kesibukan di dunia nyata.
- Hidden Gems View Ala Manhattan City – Mercure Hotel Cikini
- Tips Liburan ke Kuala Lumpur Ala Pekerja Batam, Berangkat Jumat Sore – Pulang Senin Subuh
- Liburan ke Singapura Makin Mahal?
- Travel Vlog Series – Panduan Jalan Lengkap Singapura dari Batam Paska Pandemi
- LihatDuniaLagi Bersama #TemanHidup Perempuan Aquarius, Booking Hotel di Traveloka

Bernaung di bawah script laboratory, ada beberapa orang yang bergabung di proyek ini di bawah komando penulis utama, Kak Erick yang lagi-lagi mentor di SCENE 2020. Sejujurnya aku tidak percaya diri di tim ini karena melihat beberapa orang sudah memiliki jam terbang di dunia penulisan skenario. Tapi dengan niat belajar dan menambah skill, aku mengucapkan Bismillah dan Alhamdulilah
Tim Seru
Sebelum mengulik apa sih pekerjaan seorang junior script writter, aku mau mengenalkan beberapa rekan satu tim. Pertama ada Kak Dedey yang mengurus segala sesuatu yang berhubungan dengan administrasi dan jadwal, mulai dari pitching, membuat dokumen nego harga, tim kreatif dan jadwal meeting. Berikutnya Kak Erick, penulis utama aka script editor yang banyak memberikan banyak pencerahan. Lalu ada Kak Dian seorang dosen yang menjadi script analysis di proyek ini. Dua orang berikutnya Kak Lily sebagai penulis skenario senior yang sudah menelurkan beberapa karya dan Arfie penulis berbakat asal Garut peserta SCENE 2021.

Aku belum pernah punya pengalaman jarak jauh di industri kreatif seperti ini, paling tahun lalu membuat aplikasi bersama teman-teman di Apple Developer Academy. Dunia pekerjaan utama saya memang bukan industri kreatif tapi pekerja lapangan yang harus bertemu di dunia nyata.
Jadwal rutin meeting hari Senin dan Kamis, di atas pukul 16:00 WIB. Normalnya sih 5 jam tapi kadang bisa lebih jika mengejar deadline. Saat bekerja dan berdiskusi bisa disambil makan atau mengudap. Secara pekerja di dunia kreatif lebih fleksibel dalam melahirkan ide-ide, kalau kita terlalu kenceng ide nggak akan muncul. Jadi nggak heran di tengah meeting kita kadang seru-seruan pakai filter zoom ala ala pesta Hallowen atau membahas hosip-hosip artis yang lagi panas.

- Hidden Gems View Ala Manhattan City – Mercure Hotel Cikini
- Behind The Scene – Good Morning Breakfast Swissbelhotel Harbour Bay Batam
- [Vlog]- Angkringan Teras Hotel HARRIS Batam Center
- [Travel Vlog Series] Behind The Scene Video Tik Tok The Anmon Resort
- Akhir Pekan, Ngebrunch Dim Sum Swiss-belhotel Harbour Bay
Proses Kreatif
Awal meeting, Kak Dedey memberikan informasi bahwa kita hanya punya waktu dua bulan untuk mendevelop skenario series yang terdiri dari 3 episode. Kliennya sebuah OTT yang juga jaringan media besar di negeri ini (kasih tahu nggak ya namanya). Mereka bekerjasama dengan produk kosmetik lokal ala Korea dan halal.
Dari deck produk dan brand-nya akhirnya terbentuk tiga karakter utama yang akan dibangun di series ini untuk mewakili tiga karakter perempuan dengan latarbelakang sosial yang berbeda-beda.
Melalui beberapa rapat akhirnya terbentuk 3 karakter yang terdiri dari : mahasiswi magang, q grader yang juga pemilik coffee shop dan ibu rumah tangga yang juga agen asuransi dengan konfliknya masing-masing. Walau dalam perjalanannya terjadi perubahan nama dan karakter tokoh utama namun esensi ketokohan 3 wanita ini tetap ada.

Saya kebagian untuk melakukan riset dan membentuk karakter ke tiga, ibu rumah tangga yang juga agent asuransi dan sedang hamil tua. Duh Mak… Sebagai Mas-Mas hamil yang nggak pernah lahiran, sedikit banyak aku bisa menjiwai, apalagi Kak Lily membantu memberikan masukan, gimana rasanya hamil. Dan Kak Dedey membantu melakukan riset menjadi agent asuransi.
Setelah karakter terbentuk saatnya masuk ke dalam konflik masing-masing karakter yang juga menautkan ketiganya. Duh di sini aku tuh rasanya benar-benar seperti berpetualang di dunia lain. Proses kreatif dengan banyak orang dan beragam latarbelakang jelas mengasikan. Apalagi setelah bekerja di lapangan seharian, sepertinya saya melompat ke dunia lain sesaat.
Kolaborasi
Setelah draft skenario jadi bukan berarti pekerjaan selesai, ini baru setengah jadi . Masih ada proses panjang yang harus dilalui. Karena ini kerja kolaborasi maka semua harus memiliki visi yang sama agar karya bisa diproduksi. Sekali lagi pemilik modal, penulis skenario, tim kreatif produk dan sutradara duduk bersama me-review skrip yang telah dibuat. Setiap kata dalam skenario dibaca satu per satu bahkan dinarasikan seperti sebuah percakapan. Karena tugas kali ini bukan hanya soal ide cerita tapi cerita yang mewakili brand kosmetik.

Penyesuaian dalam sebuah skrip itu hal yang biasa karena kerja kolaborasi, idealnya kita duduk bersama untuk menghasilkan karya terbaik. Masing-masing kepala memiliki ide dan presepsi yang berbeda tentang sebuah karya tapi di sinilah seninya. Saya banyak belajar tentang bekerjasama melahirkan karya.
Di tempat kerja saya memang ada kerjasama tapi tidak semua anggota memiliki kebebasan mengemukakan pendapat dan ide, ada hirarki yang kadang membuat kita enggan untuk berpendapat karena perbedaan jabatan dan posisi. Tapi di industri kreatif porsi semua orang sama.
Tak Bisa Ngemper di Kantor, Ngonten di Kosan Bersama IndiHome
Terimakasih IndiHome, kamu menemani hari-hari sepiku di kosan. *peluk modem*. Biarlah ibu kos iba melihat saya, si jomblo malang yang nggak pernah keluar kamar. Asalkan tetap bisa berkonten ria bersama IndiHome dan uang kos tidak naik.
Tayang Perdana
Meski jadwal produksi agak sedikit molor dari jadwal awal tapi akhirnya series, Cantik Ya Kamu tayang perdana di Vision+ 5 November 2021, kemudian episode lainnya tayang di minggu-minggu berikutnya.

Melihat tokoh dan ide cerita yang kami bangun, lahir dalam karya audio visual jelas menyenangkan. Terutama bagi saya yang baru pertama menulis skenario, apalagi melihat nama Danan Wahyu sebagai penulis skenario di credit tittle.

Duh Gusti, pengalaman hidup saat pandemi bertambah satu lagi. Setelah tahun lalu lulus menjadi developer aplikasi kelas di dunia di Apple Developer Academy. Tahun ini berkesempatan belajar sekaligus praktik menjadi penulis skenario. Semoga ini bukan karya pertama dan terakhir ya. Sejujurnya saya sangat menikmati semua proses ini, walau kadang meeting dan proses kreatif zoom saya lakukan di atas kapal sambil bekerja.
Walau tahun ini Tuhan sedikit menghentikan sedikit langkah saya untuk traveling tapi Dia memberikan kesempatan untuk melangkah maju melalui proses belajar yang tak pernah berhenti.
Saksikan Cantik Ya Kamu
Buat kamu yang kepo banget dengan series yang skenarionya kami buat intip yuk di Vision Plus. Caranya gampang download aplikasi Vision+ di gawai kami dan kamu dapat menyaksikan seri pertama , Cantik Ya Kamu dengan gratis.

Oh iya salah satu tokoh cerita yang aku develop di series ini Langi dan kebetulan diperankan dengan sangat apik oleh Tika Bravani (pemain web series Istri Masa Depan). Aku merasa Tika mampu menghidupkan Langi sesuai dengan imaji aku. Bagaimana agen asuransi yang resah dengan kehamilan lalu cemburu.

Di tunggu lho komentar dan masukan bagi kamu yang sudah menyaksikan series ini. Mau nggak sih kalau series ini dibuat sesion dua yang lebih panjang?