
Kayu manis tidak dapat dipisahkan dari masyarakt Kerinci. Di era kejayaannya komoditas ini menjadi primadona serta membuat wilayah Kerinci terkenal hingga mancanegara. Dengan luas areal penanaman kayu manis mencapi 30.000 hektar lebih tidaklah heran jika Kerinci dikenal sebagai sentra kayu manis terbesar di Indonesia.

Tingginya mutu kayu manis Kerinci disebabkan oleh lokasi geografis budidayanya berketinggian di atas 1.000 m. dpl. Di Kersik Tuo, di lereng timur gunung Kerinci misalnya, kayu manis ditanam sebagai “naungan” kentang pada ketinggian antara 1.500 sampai dengan 1.700 m. dpl.

Kulit kayu manis merupakan bahan rempah-rempah , minuman , obat-obatan, kosmetik dan rempah. Masyarakt setempat mengolah kulit kayu manis menjadi minuman khas yaitu sirup kayu manis. Biasanya sirup khas Kerinci ini dijajakan di kios-kios pinggir jalan sepanjang jalan Siulak Deras.

Namun sayang era manis sang kayu manis sudah berlalu. Harga komoditas ini sudah tidak terlalu bagus dipasaran. Masyarakat lebih memanfaatkan kayunya sebagai bahan bakar dibandingkan kulitnya.
RELATED STORIES
Ikan Bakar Danau Kerinci
Si Manis Kayu Kerinci
Keramba Danau Kerinci
Makan Gulai Ikan Danau Kerinci?
Mampir di Sate Amir
Melayang di Bukit Khayangan
Hang Out Ala Sungai Penuh
Ranah Kayu Embun
Sawah, Danau dan Awan
Dendang Dendeng Batokok
Sensasi Soto Semurup
Masjid Kuno Kota Tua
Masjid Agung Pondok Tinggi
Batu Rajo
Masjid Keramat Tuo Lempur Mudik
Persawahan Lolo, Kerinci
Janji Leluhur, Danau Lingkat
Kayu Aru Runaway
Lunch Time Kayu Aru
Rainbow and Waterfall

22 tanggapan untuk “Si Manis Kayu Kerinci”