Singapura, Travelling

Liburan ke Singapura Makin Mahal?

Setelah tiga tahun akhirnya saya kembali menyambangi Singapura. Kata teman saya yang bulan Agutus 2022 ke sana, “Sepi Kak… Di Harbour Front banyak toko tutup. Sedih kak lihat negeri singa itu tak semeriah dulu.”

Jujurly, sebagai warga Batam saya merindukan moderenitas, dimanjakam transportasi publik, belanja barang-barang mewah, atraksi wisata yang selalu nomor wahid dan spot foto instagramable, Singapura itu seperti tempat pelarian sejenak agar terlihat “mewah”…

Eh tapi liburan ke Singapura kok semakin mahal dan harus merogoh kocek lebih dalam, hingga mentok ujung ujungnya nyenggol tabungan dan batas UMK rakyat Batam. Iya UMK Batam masih empat juga sekian tapi harga tiket feri pp Batam-Singapura naik 100% lebih bahkan kemarin sempat 200%.

Sabar Rakjel (rakyat jelata) Indonesia Raya tercinta. Negara dengan biaya hidup tertinggi di dunia ternyata berimbas ke sektor pariwisata.

  1. Tiket Feri Semakin Mahal

Rekor saya berkunjung paling sering ke Singapura adalah 3 kali dalam sebulan artinya hampir tiap minggu ke negeri Singa. Waktu itu harga tiket feri masih 300 ribu rupiah pulang pergi dan kalau beruntung sering ada promo hingga angkaya menjadi 250 ribu rupiah ditambah bonus air mineral dan simcard Singapura.

Sejak pandemi harganya sempat meroket di angka 900 ribu rupiah. Karena tak banyak orang wara-wiri tak banyak yang mengeluh tapi saat pandemi mulai kendor. Pelaku industri pariwisata pun ramai-ramai protes. Sepertinya memang pemiliki kapal mau cuan besar menutupi ketekoran akibat pandemi.

Tapi nggak gitu juga Markonah!

Saat pandemi semua orang merugi, jatuh dan bangkrut. Bagaimana industri pariwisata mau bangkit kalau harga tiket feri tak masuk akal. Tak menampik bahwa tujuan orang ke Batam adalah melipir ke Singapura. Kalau tiket feri 900 ribu, mau jual paket wisata berapa.

Akhrinya setelah nego alus ina-inu , harga turun di angka 720 ribu rupiah termasuk. Ini sama dengan harga tiket wisatawan Singapura. Dulu memang ada perbedaan antara wisatawan domestik dan mancanegara

Sebetulnya kenaikan ini masih cukup tinggi dibandingkan tiket feri Batam Johor yang naik menjadi Rp 560.000 dari Rp 400.000. Tapi apa mau dikata semua pemegang kebijakan di Batam juga hening dan jumlah kunjungan wisatawan domestik ke Singapura tetap banyak.

2. Jajan dan Makanan

Berdasarkan pengalaman ke Singapura bulan Oktober 2023, harga makanan naik sekitar 20%. Makanan di food court Harbour Front yang dulunya 3,5 SGD menjadi 5 SGD. Begitu juga dengan makanan di gerai fast food dan resto. Biasanya dulu makan di KFC sekitar 7SGD, sekarang satu paketnta 10 SGD termasuk pajak.

Ya jalan-jalan nikmat dan manja ke Singapura memang harus merogoh kocek lebih dalam dan dalam lagi :D. Nah saya belum mengobservasi bagaimana dengan harga makanan di pasar atau sekitar pemukiman. Kenaikan pasti karena setelah pandemi Singapura mengalami inflasi dan semua sektor ekonomi sedang recovery, jadi butuh uang lebih.

3. Transportasi Darat

Ini sebetulnya yang agak bikin saya sedih. Hiks (nangis dulu). Dulu sebelum pandemi bujet transportasi darat sehari di Singapura 10 SGD. Dan ini cukup banget untuk keliling Singapura naik MRT sampai gempor. Kalau mau naik bus, pasti lebih hemat lagi.

Eh tapi setelah pandemi, 10 SGD nggak cukup . Saya harus menambah sekitar 3SGD lagi. Ya walaupun 3 dollar tapi kalau jalan-jalan di Singapura 3 hari sudah 10 dollar juga yang artinya seratus ribu rupiah. Bagi saya yang kenaikan gajinya (curhat) tak sepadan dengan inflasi, jelas makin mahal.

Bagaimana dengan transportasi udara?

Waduh saya belum pernah naik pesawat ke Singapura setelah pandemi. Tapi yang saya lihat dari beberapa rekan traveler , semakin jarang ke Singapur. Atau jika ingin ke Singapura bela-belain berputar ke Batam. Sudah dipastikan harga tiket pesawat semakin mahal.

SQ yang dikenal sebagai maskapai terbaik bertahun-tahun, setelah pandemi juga sempat goyang. Terderngarlah beberapa drama delay dan ina-inu karena memang kondisi keuangan tak sehat.

AA kabar Bang?

Ais sudahlah, dulu Jakarta-KL masih dapat pp 1 juta , sekarang one way 1,9 (bukan promo).

4. Hotel Semakin Tak Terjangkau

Hostel alias hotel sekamar beramai ramai selalu menjadi andalan saya jika jalan-jalan ke Singapura. Bayangkan waktu itu satu ranjang (bukan kamar) harganya 200-300 ribu rupiah. Saya pikir masih worth it lah dengan tiket feri 300 ribu, artinya bujet jalan-jalan di bawa satu juta.

“Tapi sekarang?”

Huaaaaa (nangis). Saat weekend satu ranjang (iya satu ranjang) bisa di atas 50 SGD yang artinya bujet jalan-jalan ke Singapura ditambah tiket feri di atas satu juta rupiah. Sebuah angka yang fantastis bagi saya Mas-Mas yang kenaikan gaji tak pernah menyundul angka inflasi nasional.

“Kalau hotel berapa Bang. Masih ada yang sejuta?”

Mungkin sih tapi nggak saat weekend dan lokasinya tidak terlalu strategis.

“Kalau OYO?”

Coba aja search hotel OYO di Singapura dengan google. Maka google akan sakit kepala lalu merekomendasikan hotel-hotel di Batam yang dekat dengan pelabuhan. Secara nggak langsung dia berkata, “Kalau kamu nggak mampu, nggak usah nginep di Singapur. Nginep aja di Batam, besok pagi naik kapal feri ke Singapura.”

*nangis kejer*

4. Wahana Wisata

Wah kalau harga wahana wisata ini sebetulnya kenaikan relatif karena bagi mereka yang berkantong lebih yang akan masuk wahana wisata berbayar. Kalau wisatawan modelan saya mah cari yang gratis. Alhamdulilah yang gratis masih banyak dan tambah banyak.

Itulah kelebihan Singapura mereka menyediakan ruang publik yang bisa dikunjungi bagi pelancong tanpa berpikir mereka dapat untung apa. Berbeda dengan di Indonesia, dari tukang parkir, penjaga wc umum, preman, ketua ormas sampai pemda mau merasakan impact cash secara langsung. Padahal walaupun tempat wisatanya gratis tetap saja pelancong akan menggunakan uang mereka untuk makan minum dan stay yang pastinya menggerakan roda ekonomi.

5. Belanja

Jujurly kenaikan harga barang saat wisata belanja tersamarkan dengan diskon. Yup Singapura diskonnya beneran untuk barang-barang yang model tidak up to date. kalau tidak hati-hati bikin kalap :D. Sempat ada yang bertanya kepada saya, kalau mau beli barang branded di Malaysia atau Singapura?

Kalau mau mencari barang dengan model terbaru ya jawabnya pasti Singapura tapi kalau mau mencari barang bagus dan branded harga afordable, silakan ke premium outlet di Malaysia. Tapi sebetulnya di Singapura beberapa tempat (mall ) menjual barang branded murah stok lama.

Kalau mau sedikit repot bisa menggunakan aplikasi jual beli seperti careusell. Orang-orang di Singapura tak banyak memiliki ruang di rumah untuk menyimpan barang. Biasanya ketika membeli barang baru akan menjual barang-barang lama. Nah jadi jangan kaget jika di beberapa aplikasi jual beli , barang-barangnya relatif murah. Bahkan beberapa dari mereka membuang barang-barang bermerk lalu dijadikan trifting di Indonesia (Batam).

Berdasarkan pengalaman, saya pernah membeli kamera digital di situs jual beli lokal Singapura yang harganya cukup affordable.

6. Iven Yang Niat

Sebagai negara kecil (baca pelan-pelan) yang ingin selalu di depan, Singapura punya beragam iven olahraga dan seni yang bikin aku jatuj cinta berkali-kali. Beberapa iven berbayar ya mahal banget karena mereka punya venue yang spektakuler. Bayangkan saya yang nggak suka nonton sepak bola, akhirnya menonton sepak bola di Singapura yang secara experience luar biasa. Keren!

Salah iven yang selalu saya tunggu adalah SAW (Singapore Art Week). Bayangkan selama dua mingguan akan ada puluhan bahkan 100 iven seni , mulai dari pertunjukan, pameran seni dan lainnya digelar. Ada yang berbayar dan banyak yang gratisan. Sebelum pandemi setidaknya saya bisa stay dua weekend untuk gelaran ini. Tapi sekarang mikir ah mau stay di sana, apalagi sampai dua weekend berturut-turut.

Ya sekarang sih cuma bisa berdoa kapan semua harga itu akan turun atau tetiba rejeki saya dinaikan jadi berpuluh atau bahkan beratus dari inflasi negeri ini :D. Tuhan jadikan aku horang kayah, biar nggak mikir kalau mau beli HERMES. 😀

Oh iya di balik kesulitan pasti ada kemudahan. Mau tahu nggak trik mudah, jalan-jalan di Singapura tetap hemat meriah ala aku.

Kalau yang komen di artikel ini lebih dari 10, lanjut ke part berikutnya. Tips Jalan-Jalan Hemat di Singapura.

2 tanggapan untuk “Liburan ke Singapura Makin Mahal?”

Pembaca kece selalu meninggalkan jejak berupa komentar

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s