Kepulauan Riau, Travelling

Nongsa Neptune Regatta Sail to Lingga 2019 – Mengejar Angin Utara Terakhir di Khatulistiwa

Wonderful Indonesia Nongsa Regatta 2019 baru saja usai, namun sepertinya  sang pengendali layar masih penasaran dengan angin munson tahun ini yang konon berhembus lebih garang dari tahun-tahun sebelumnya. Tujuan mereka bukan garis maya antara dua bouys di tengah selat Singapura tapi titik nol ekuator dekat pulau Batu Berlubang di kabupaten Lingga Kepulauan Riau.

Dengan mengambil titik awal di Nongsa Point Marine, Batam Kepri salah satu kawasan wisata premium yang berdekatan dengan Singapura. Tepat 1 Februari 2019, 19 kapal layar menuju pulau Neptune di Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau. Tak banyak aral merintang, dua hari kemudian kapal-kapal  berlayar besar berlabuh di pulau Neptune atau Sikeling.

Nongsa Neptune Regatta 2019 ini diikuti oleh puluhan boat dari 6 kelas. Kelas yang ditawarkan adalah Premier Cruising dengan peserta 3 boat, lalu Cruising yang diikuti 9 boat. Sementara baru 1 boat yang masuk kelas Cruising Mutihull dan 4 boat ada di kelas Racing Multihull. Untuk kelas Motor Yacht Rally diikuti 3 boat hingga 2 boat di kelas IRC.

Perlombaan

Nongsa Neptune Regatta terbagi dalam 6 Race. Race ke-1 menjalani rute Nongsa menuju Pulau Riau. Start-nya berada di Pantai Turi Utara dengan lokasi finish pada Pulau Riau. Race 2 melanjutkan rute dari Pulau Riau menuju Pulau Sekeling. Berikutnya, race ke-3 adalah jalur menuju ke garis khatulistiwa. Pada race ke-4, di sini para yachter menuju balik ke Pulau Riau, setiap kapal wajib menghubungi Race Committee melalui VHF 69 2-minute menjelang balik.

Pada race ke-5, rutenya adalah dari Pulau Sekeling menuju ke Pulau Mubut Darat. Berikutnya, peserta kembali berlayar menuju Nongsa dari Pulau Mubut Darat. Jalannya lomba layar ini dijamin akan semakin bergairah karena tidak ada batasan jumlah juga berat crew. Hanya saja, setiap kapal harus terdaftar dalam asuransi. Salinan asuransi harus dilampirkan dalam proses registrasi kapal ini.

Balapan layar ini juga menampilkan dua kelas besar, yakni kelas Motor Yacht Rally dan Sailing Yacht Rally. Ada 6 kategori yang dipertandingkan. Untuk kategori Racing Fleet sendiri masuk ke dalam regulasi balapan. Kategori ini terdiri dari kategori Cruising Multihull, Cruising Monohull, Classic Yacht, hingga Racing Multihull. Kategori lainnya adalah Non Racing Fleet. Kategori tersebut memakai kapal bukan untuk balapan.

Para petarung lautan ini berasal dari berbagai Negara, seperti Singapura, Malaysia, Amerika Serikat, Prancis, serta Australia. Mereka menempuh total jarak tempuh sampai 892 Mil Laut. Spot tersebut hanya berjarak 11 Mil Laut dari Singapura dan Johor (Malaysia).

Momen terindah dari perhelatan ini adalah tak kala senja menyapa pulau Neptune, kapal-kapal menggulung layar sejenak untuk kembali ke peraduan menikmati gulita sekaligus taburang bintang di angkasa.

Antara Neptune dan Batu Berlubang

Pulau berpenghuni terdekat pulau Neptune adalah Pulau Batu Berlubang, secara administraitf pulau ini masuk dalam kecamatan Senayang . Jumlah penduduknya hanya sekitar 400an orang dan sebagian besar berprofesi sebagai nelayan, namun keindahan pulau ini tidak perlu diragukan lagi. Begitu masuk ke dermaga pulau, kita sudah disambut dengan hamparan pasir putih di belakang rumah warga yang dijadikan lapangan desa dan gudang pengepul ikan.

Tepat di depan dermaga pulau Batu Berlubang berdiri koko pulau Buaya yang merupakan sumber air bersih warga. Melalui pipa dan selang panjang yang melalui lautan, air bersih dialirkan dari pulau Buaya.

Selain dikenal sebagai penghasil ikan ayam-ayam pulau ini dikenal sebagai produsen kapal kayu di kabupaten Lingga, di era kejayaannya kapal kayu buatan penduduk pulau Batu Belubang dikenal hingga ke negeri Johor.

Meski tidak semua tempat terjangkau oleh sinyal telepon seluler, pulau Batu Berlubang tetap menarik bagi peserta lomba Nongsa Neptune Regatta Sail to Lingga 2019. Selain alamnya indah dan penduduknya ramah, pulau ini menjadi tempat untuk berbelanja kebutuhan logistic selama meraka bersandar di pulau Neptune.

Sayangnya tidak ada transportasi umum ke pulau ini. Jika ingin bertandang ke pulau Batu Berlubang pelancong atau penduduk dapat menggunakan kapal dari pelabuhan Telaga Punggur, Batam menuju Pelabuhan Cempa di pulau Pasir Panjang lalu menyewa pompong kayu berkapasitas 6 orang bertarif 200 ribu rupiah.

Makan Siang Bersama

Jamuan makan paling mewah adalah jamuan yang dibalut dengan senyum dan keramah tamahan sang tuan rumah . Tepat hari ke 7 Nongsa Neptune Regatta Sail to Lingga 2019 peserta lomba diundang makan siang oleh penduduk pulau Batu Berlubang.

Jelang siang para yatcher merapat ke pulau Batu Berlubang dan langsung disambut oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lingga, Bapak Raja Fahrurrazi, dalam sambutannya yang dibawakan dalam bahasa Inggris  beliau menyampaikan bahwa , masyarakat Lingga, khususnya masyarakat Pulau Batu Belobang sangat senang pulau mereka disinggahi dalam pagelaran Nongsa Neptune Regatta 2019 ini.

Sebelum Nongsa Neptune Regatta ini, terlebih dahulu digelar Nongsa Regatta 2019, di tanggal 25-27 Januari 2019. Venue-nya sama, yakni di Nongsa Point & Resort. Meski sama-sama lomba layar, kedua event ini berbeda. Nongsa Regatta hanya memberi lokasi berlayar di seputaran perairan Nongsa, Batam. Untuk Nongsa Neptune Regatta lokasinya luas hingga ke khatulistiwa. Berarti ini adalah event pertama kali di dunia, dengan tajuk lomba layar melalui garis khatulistiwa.

Usai makan siang bersama para yatcher menari bersama penduduk pulau dalam alunan lagu Tanjung Katung, tak lupa lagu Nona Singapura dilantunkan membuat para tamu serumpun Melayu merasa sangat dekat.

Jika  saat ini Kepulauan Riau secara administratif terpisah dengan negara  Singapura dan Malaysia, namun secara histori dan budaya ketiganya memiliki ikatan yang kuat. Bentang samudra jangan sampai memisahkan tali  persaudaraan.

Diharapkan kegiatan Nongsa Neptune Regatta Sail to Lingga 2019 dan perlombaan yacht di negeri ini tidak hanya mempererat silaturahmi antar bangsa tapi juga mempromosikan potensi wisata bentang bahari nusantara.

Tulisan di atas tayang di Sriwijaya Inflight Magazine April 2019. Terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan kesempatan untuk melihat Neptune Nongsa Regatta Sail To Lingga 2019.

Satu tanggapan untuk “Nongsa Neptune Regatta Sail to Lingga 2019 – Mengejar Angin Utara Terakhir di Khatulistiwa”

Pembaca kece selalu meninggalkan jejak berupa komentar