Kepulauan Riau, Kuliner

Petualangan Rasa Thailand Ala Moi Kitchen

Apa sih arti Moi Kitchen? Bukannya Moi dalam bahasa Thailand artinya “anu”.

Tapi Moi yang ini diambil dari bahasa Perancis yang artinya saya. Konon pemilik resto ini dulunya bersekolah di Perancis dan  ketika jalan-jalan ke Thailand, ia jatuh cinta dengan kuliner Negeri Gajah Putih.

Memang selezat  apa sih makanan di Thailand. Bukankah Perancis itu salah satu pusat fashion dan  kuliner yang sudah tersohor. Apa sih yang membuat pemilik Moi Kitchen jatuh cinta lalu kembali ke Singapura  dan membuat resto Thailand  di Batam.

***

Tepat di hari terakhir libur natal Bang Ahmadi mengajak untuk mencoba makanan Thailand di Moi Kitchen, Mega Mall.

Mall yang berhadapan dengan pelabuhan Feri Internasional Batam Center tak terlalu ramai seperti akhir pekan biasanya. Jelang long weekend seperti ini biasanya penduduk Batam akan berpergian keluar pulau seperti  Bintan, Singapura dan Johor.

Moi Kitchen , Resto sederhana di Mega Mall Batam Center
Moi Kitchen , Resto sederhana di Mega Mall Batam Center

Sekilas resto yang terletak di lantai 2 Mega Mall terlihat sepi tapi ketika ditelisik lebih dalam beberapa tamu Malaysia dan Singapura duduk setia menanti makanan tersaji.

Kami memutuskan untuk duduk di pojok ruangan sebelah dalam dengan pemandangan pelabuhan dan laut. Ternyata tak mudah memilih menu makanan siang ini. Setidaknya di Moi Kitchen ada 30  jenis kuliner   orisinal Thailand dan beberapa menu masakan Indonesia.

Pramusaji membawa makanan yang kami pesan :D
Pramusaji membawa makanan yang kami pesan 😀

Setelah membolak-balik buku menu dan menunggu makanan terhidang akhirnya seorang pramusaji membawa piring-piring berisi makanan beraroma menggoda lambung.

“Kriuk… Kriuk…” Lambung saya seketika menjerit kegirangan.

Hanya sebagian kecil makanan Thailand yang kami pesan
Hanya sebagian kecil makanan Thailand yang kami pesan

Tom Yam Po Taek

Panganan yang pertama kali datang adalah Tom Yam Po Taek, merupakan sup asam pedas dengan isian sea food. Sejatinya Tom Yam bukanlah masakan yang asing di Kamboja , Brunei , Malaysia , Singapura dan Laos .

Rasa khas masakan kaya rempah ini sangat menggugah indera perasa. Momen klimaks terjadi saat  rasa pedas dan asam berbaur dalam limpahan kuah beraroma lengkuas, sereh , limau dan kecap ikan. Dan setiap gigitan disempurnakan dengan beragam tesktur seafood seperti  ikan , kerang , udang dan cumi.

Dan yang paling eksotis adalah ketika indera perasa mulai menduga tekstur aneka jamur. Imaji pasti akan menduga ini daging apa ya?  Dan sialnya kadang saya  tertipu potongan lengkuas atau sereh  yang tanpa sengaja tergigit.

Tom Yam Po Taek dengan isian campur dan rasa asam pedas gear
Tom Yam Po Taek dengan isian campur dan rasa asam pedas segar

Tom Yam Po Taek  di Moi Kitchen memang bukan Tom Yam terlezat yang pernah saya makan tapi standar rasanya masih di atas rata-rata dan layak untuk dinanti di meja makan.

Jika kelak kembali sini saya akan mencoba Tom Yam  Goong dengan isian udang saja  atau Tom Yam Pla dengan isian ikan.

Tapi yang paling membuat saya penasaran adalah  Tom Yam Nam Khon  berkuah santan dengan cabai kering sebagai bumbu dasarnya. Konon masakan ini  merupakan kuliner khas Thailand selatan sebentuk alkuturasi  antara budaya Thailand dengan India.

Terong Ala Thai paling enak dimakan dengan nasi hangat
Terong Ala Thai paling enak dimakan dengan nasi hangat

Terong Ala Thai

Kalau boleh memberikan medali emas, Terong Ala Thai akan saya nobatkan sebagai juara. Saya benar-benar jatuh cinta dan  rasa dengan kuliner yang satu ini. Awalnya saya pikir , karena saya penggemar terong-terongan jadi semua olahan dari terong pasti terasa lezat. Tapi ternyata Bang Ahmadi mengamini pendapat saya setelah mencicipi kuah Terong Ala Thai.

Ada tiga hal yang membuat saya jatuh cinta berkali-kali dengan makanan ini. Pertama adalah tekstur terong yang  biasanya lunak kini hadir renyah setelah dipotong tipis memanjang dan digoreng dengan tepung tempura.

Kedua  rasanya diperkuat dengan saus spesial yang terdiri dari daging ayam cincang berbumbu rempah. Bayangkan terong renyah  di luar yang ternyata bagian dalamnya terasa  manis berpadu dengan daging ayam cincang yang teksturnya mirip antara jamur dan tahu.

Ketiga bumbunya mirip dengan tumisan di Indonesia tapi yang membuat berbeda adalah serpihan daun kemangi yang membuat masakan ini terasa begitu eksotis. Tak lupa seulas rasa  saus tiram , minyak wijen dan kecap ikan hadir membuat saya terasa de ja vu dengan seafood.

Hingga kuah terakhir saya setia menjilati piring Terong Ala Thai yang rasanya memang sulit untuk dilupakan.

Pad Thai , mie khas Thailand alkuturasi beragam budaya
Pad Thai , mie khas Thailand alkuturasi beragam budaya

Pad Thai Alkuturasi Budaya

Setiap rasa memiliki kisahanya masing-masing. Tahukah kamu jika dibalik lezatnya mie tepung beras dengan aneka isian  memiliki kisah diktator dan patriotik.

Tahun 1948 , Plaek Pibulsongkram yang dikenal sebagai diktator Thailand  memutuskan bahwa Thailand membutuhkan mie untuk memajukan industri dan ekonomi. Selain itu  ia juga menanamkan prinsip bahwa mengkonsumsi Pad Thai pada waktu itu adalah tindakan patriotik. Dan hebatnya hingga saat ini masih dipercaya oleh masyarakat Thailand.

Pad Thai atau Kway Teow Pad Thai selain dipengaruhi  budaya kuliner Tiongkok juga dipengaruhi budaya India. Perasan jeruk limau memperpkaya rasa asam mirip dengan  Mie Aceh . Keduanya memang sama-sama mendapatkan pengaruh dari  budaya kulinera India.  Dan alkuturasi budaya yang paling kentara adalah  bersandingnya bubuk cabai sebagai pelengkap hidangan Pad Thai.

Bagi sayarasa Pad Thai lebih mirip dengan Kwie Tau   namun yang membuat rasa dan tekstur lebih meriah  adalah taburan kacang tanah tumbuk. Di tengah geliat kenyal mie tepung beras lidah menemukan pendaran renyah gurih kacang.

Belum lagi isian yang terdiri dari  telur, tahu , potongan daging ayam , udang  , tauge dan daun ketumbar membuat Pad Thai  tak hanya mengenyangkan tapi kaya gizi.

Sapo Tahu dengan isian berwarna warni
Sapo Tahu dengan isian berwarna warni

Sapo Tahu Ala Thai

Sedari awal saya sudah ragu apakah Sapo Tahu merupakan makanan khas Thailand tapi  karena sudah dipesan dan dimakan rasanya tidak adil jika tak saya tulis.

Tahu  merupakan kuliner tertua dalam sejarah kuliner Tiongkok yang sudah dikenal sejak 3000 tahun lalu. Panganan turun kedelai ini memang banyak variannya mulai dari tahu kosong , kembang tahu hingga tahu sutra.

Bagi saya penghobi kuliner, yang saya kagumi dari sepinggan Sapo Tahu adalah bagaimana kuliner lezat dengan beragam varian bahan mulai dari sayuran , daging , udang , jamur dan tahu sutra dapat masak dengan tingkat kematangan yang pas dan tahu tidak hancur.

Pastinya sang koki sangat paham dengan masing-masing karakteristik bahan dan tahu kapan harus  memasukan masing-masing bahan ke dalam pinggan panas berbumbu rempah.

Setelah mengamati tahu potong dengan kulit agak sedikit kering , saya akhirnya tahu sebelum dimasukan ke dalam kuah sapo. Tahu yang telah dipotong digoreng dahulu dengan tepung maizena yang telah dicairkan.

Bagaimana dengan rasanya?

Rasanya tidak perlu saya ceritakan lebih detail lagi untuk kamu penggemar masakan China . Tapi yang sedikit berbeda adalah taburan kacang tumbuk di atas sapo tahu. Lagi-lagi membuat tekstur masakan ini lebih berwarna di antara geliat lembut tahu berkuah gurih kombinasi saus tiram , minyak ikan dan minyak wijen.

Dan yang membuat saya lebih bersemangat adalah warna-warna sayuran yang tetap cerah seperti wortel, paprika dan sawi hijau. Tidak ada yang overcook sayuran, good job Chef!

Es Campur Thai , kesegaran santan tanpa rasa manis berlebih
Es Campur Thai , kesegaran santan tanpa rasa manis berlebih

Es Campur  Thai

Sekilas es campur ini memang tidak berbeda dengan es campur Indonesia. Es dengan aneka isian mulai dari cendol, kolang-kaling, buah , jelly  lalu disiram dengan santan dan  air gula.

Tapi tunggu dulu, setelah saya menikmatinya sesendok , ada rasa yang kurang. Ternyata es campur tidak menggunakan gula merah atau sirup seperti kebanyakan es di Indonesia. Rasa manis hanya datang dari beragam isian .  Dan kekuatan rasa lainnya  datang dari santan kental gurih yang warnannya mirip dengan susu.

Seharusnya santan kental membuat  enek tapi kenapa ya setelah dipadupadankan dengan isian dan es batu jadi terasa menyegarkan di mulut dan tenggorokan?

Mangga ketan manis menggoda
Mangga ketan manis menggoda

Mangga Ketan Manis

Siapa yang menyangka ketan dan mangga bisa bersanding rukun membangun rasa nikmat di dalam pinggan. Masa sih makan ketan berlauk mangga? Biasanya nasi ketan disandingkan dengan kuah santan manis atau parutan kelapa muda.

Kali ini kelapa hadir dalam bentuk fla untuk mendamaikan rasa. Cairan putih kental manis gurih mirip fla puding itu terbuat dari campuran santan , gula, tepung maizena dan tanpa kuning telur. Sehingga tekstur ketan menjadi lebih halus ketika bersanding dengan mangga.

Mau tahu seperti apa rasanya? Bayangkn ketan pulen gurih bercampur dengan manis santan kental lalu tiba-tiba ada rasa asam manis memancing sensor lain di indera pengecap. Lamat-lamat aroma pandan dan vanilla tercium dari fla.

Sssttt… Ini belum cukup menggoda. Nistanya terkadang ada remahan biji wijen yang awalnya saya kira hanya sebagai pemanis garnis.

Singkong rebus Thai, kudapan sederhana bercita rasa mewah
Singkong rebus Thai, kudapan sederhana bercita rasa mewah

Singkong Rebus Thai

Setelah nasi ketan naik kasta bersanding dengan mangga manis, sekarang singkong rebus. Iya nih singkong rebus saja nggak diapa-apain. Cuma digelundungin di atas piring lalu diberi fla dan  wijen.

Flanya sama dengan yang dengan yang tersaji di mangga ketan. Terkadang semua memang terlihat sederhana tapi kuliner  tidak sesederhana itu teman. Tidak semua singkong akan pulen dan manis ketika direbus.

Belum lagi fla putih kental yang konon bahannya hanya terdiri dari santan, susu kental manis, air dan tepung maizena. Jika kamu salah memasaknya dengan suhu dan waktu tak tepat, fla tidak akan selembut ini. Bisa saja santan pecah ketika dimasak dengan suhu terlalu panas atau adonan fla menggumpal.

Petualangan rasa kali ini memberikan referensi baru tentang kuliner Thailand yang ternyata kaya rasa dan lebih berani memadupadankan bahan masakan. Bagaimana kira-kira kuliner ini di negara aslinya. Berharap tahun depan dapat mengunjungi Thailand untuk mencicipi cita rasa Thai yang lebih otentik.

Terimakasih kepada teman-teman blogger (Alfie, Ahmadi dan Akut) yang sudah menemani makan siang kali ini :D.

~Selesai~

kontes-blog-thai-food

 

Tulisan ini diikutsertakan Writing Challenge Competition yang diadakan oleh @wisatathailand dan @yukmakan bertajuk #thaiculinaryjourney.

 

 

17 tanggapan untuk “Petualangan Rasa Thailand Ala Moi Kitchen”

Pembaca kece selalu meninggalkan jejak berupa komentar

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s