cerpen, Curahan

Alarm Hati

Ibu selalu berkata tak pantas wanita mengungkapkan rasa cinta lebih dahulu kepada pria. Meski hati wanita buncah melihat kaum adam, ia hanya patut memberi sinyal bukan meminta cinta apalagi mengemis.

“Nanti harga dirimu turun  Nduk… Kalau kamu meminta lelaki mencintamu.” Petuah almarhum si Mbok begitu jelas terdengar di telinga. Tiga bulan kepergiannya menyisakan keiklasan. Setengah tahun penuh mendampinginya di rumah sakit berjuang melawan kanker payudara mambuatku meninggalkan bangku sekolah dan ujian akhir. Lanjutkan membaca “Alarm Hati”

Kisah Kehidupan

Pelacur Itu

ilustrasi: berjemur di pulau Kanawa
ilustrasi: berjemur di pulau Kanawa

Turpi, wanita 19 tahun tergagap dalam pergaulan wanita baik-baik. Sejak usia 13 belas tahun dirinya diprogram oleh para germo bagaimana menarik dan melayani lelaki. Setiap gerak tubuh harus ada nilai jual minim moralitas. Jangan tanya iman, agama atau hal religius lainnya, itu kenangan masa lalu ketika masih di kampung. Terlahir yatim piatu seolah hidup tak memberikan  pilihan. Janji bekerja di pulau  seberang ternyata tipu muslihat. Lanjutkan membaca “Pelacur Itu”