Singapura, Travelling

Nostalgia Masa Lalu dan Kini di Tiong Bahru

Supir taksi yang kami tumpangi berceloteh tentang pemukiman mewah yang harga sewanya bisa 3 sampai 4 kali kali lipat dibandingkan tempat lain.

“Tiong Bahru… Too expensive to rent-lah.”

“Apa sih yang tidak mahal di negeri Singa ini, wong untuk jalan-jalan ke sini saya harus menabung berbulan-bulan, berbeda dengan orang Singapura yang bertandang ke Batam untuk menghabiskan uang receh.”, batin saya bergumam.

This image has an empty alt attribute; its file name is 119.jpg

Jadi artinya sewa di kawasan ini benar-benar mahal, wong orang Singapura saja bilang mahal, pastinya mahal banget untuk saya. Sayapun menjadi penasaran dengan kawasan yang dulunya dikenal sebagai kuburan. Karena sesungguhnya arti dari Tiong Bahru adalah kuburan baru, thiong yang artinya kuburan dalam bahasa Hokian dan Bahru berarti baru dalam bahasa Melayu

Kini tidak satupun kuburan yang saya lihat di kawasan ini. Tiong Bahru menjelma menjadi kawasan perumahan bergaya art deco yang berjaya di eranya. Sejak tahun 1920 kawasan ini diubah menjadi kawasan perumahan oleh Singapore Improvement Trust , badan pengembangan perumahan Singapura.

This image has an empty alt attribute; its file name is 47.jpg
This image has an empty alt attribute; its file name is 510.jpg

Kawasan utama terdiri dari 30 blok apartemen dengan lebih dari 900 unit dua hingga lima kamar. Ada juga flat dan kondominium di sepanjang Jalan Boon Tiong, Jalan Membina dan Kim Tian Road yang mengelilingi kawasan utama.

This image has an empty alt attribute; its file name is 1110.jpg

Arsitektur rumah di sini merupakan campuran dari gaya rumah toko Streamline Moderne dan Straits Settlements lokal. Flat dengan balkon bulat, atap datar, tangga spiral, sumur penyimpan air bawah tanah dan tempat penampungan.

Goresan Sejarah

Bagi mereka pecinta sejarah Tiong Bahru bukanlah tempat yang asik untuk berfoto atau memanjakan visual. Namun jejak masa lalu yang terekam dalam semua peninggalan menysiakan penasaran.

This image has an empty alt attribute; its file name is 76.jpg

Tapi tenang teman, rasa penasaranmu akan terjawab dengan sempurna dari catatan yang sejarah yang terbingkai apik di berbagai sudut Tiong Bahru. Misteri nama jalan-jalan yang ternyata digagas oleh para kaum pengusaha perkebunan dermawan yang pernah bermukim di Tiong Bahru.

Hang Out Seru

Kini Tiong Bahru tidak hanya menjadi kawasan pemukiman premium Singapura, kawasan ini menjadi tempat orang lokal untuk menghabiskan waktu. Bagi mereka pecinta kudapan manis dapat nongkrong manja di Plain Vanilla atau Crateful penyedia aneka selai.

Namun jika kamu lebih suka mengisiotak daripada perut ada Books Actually, sebuah toko buku kecil jadul dengan koleksi yang cukup lengkap. Jelang akhir bulan biasanya akan ada beberapa koleksi yang siap diobral dengan harga SGD 5.

This image has an empty alt attribute; its file name is 201.jpg

Kaum sophaholic dan pecinta pernak-pernik jelas akan dimanjakan dengan beberapa butik : seperti Flea and Trees di Seng Poh Lane. Dan semua produk ini merupakan karya asli para kreator lokal Singapura. Kini industri kreatif memang menjadi hal yang tidak terpisahkan di Tiong Bahru

Mural Tiong Bahru

Jika kamu bertandang ke Tiong Bahru maka di beberapa sudut akan melihat mural yang menggambarkan Tiong Bahru di masa silam. Salah satunya adalah Pasar Tiong Bahru yang menggambarkan interaksi penjual dan pedagang di pasar tradisional. Jika diamati lebih seksama orang-orang ini memiliki latarbelakang budaya yang berbeda seperti : India, Melayu dan China.

Judul mural ini adalah Pasar Keberuntungan karena di ujung sebelah kirinya terdapat gambar aktivitas meramal yang dilakukan oleh warga keturunan Tionghoa. Mural unik ini berada di blok 73 jalan Eng Watt.

Pelukisnya adalah Yip Yew Chong, salah satu pelukis kenamaan Singapura. Inspirasinya datang dari pengalaman hidup sang pelukis yang banyak menghabiskan hidupnya di China Town dan Johor Bahru Singapura. Jadi tidak mengherankan kamu akan banyak menemui karya Yip Yew Chong di pecinan Singapura.

This image has an empty alt attribute; its file name is 164.jpg

Karya lain Yip Yew Chong favorit saya adalah “Home”, sebuah murah diteras rumah bergaya art deco yang memenuhi hasrat ingin tahun tentang bagian dalam rumah.

Pengunjung yang baru pertama kali menyambangi Tiong Bahru pasti kepo bagian rumah. Untuk memenuhi hasrat kepo ini, Yip Yew Chong menggambarkan nuansa ruang tamu rumah di Tiong Bahru di era 70-an. Dimana telepon rumah, kipas angin dan televisi hitam putih adalah simbol kemewahan dan kemakmuran di kala itu

This image has an empty alt attribute; its file name is 172.jpg

Jika diperhatikan lebih seksama banyak objek mural yang menggelitik kenangan saya seperti kotak minyak angin cap kampak yang terpapar nyata di atas meja santai.

Dan sayangnya saya tidak menemukan karya Yip Yew Chong lainnya bertajuk bird corner yang menggambarkan cara bersantai orang Singapura yang mungkin tidak akan kamu jumpai sekarang.

This image has an empty alt attribute; its file name is 183.jpg

Tempat Wajib Kunjung

This image has an empty alt attribute; its file name is 221.jpg

Kunjungan ke Tiong Bahru tidak akan lengkap jika tidak menyambangi tempat-tempat ini lho gaes.

Grey Projects

Lebih dari sekadar galeri seni 1 Grey Projects, tempat ini merupakan tempat bekerja, perpustakaan, studio, dan tempat tinggal untuk mendukung percobaan kreatif, proposisi, pertukaran dan kegiatan lainnya.

2. Strangelets

Layaknya toko pernak-pernik pada umumnya. 2 Strangelets pernak-pernik rumah yang menarik, perabotan rumah tangga dari para desainer, dan aksesori yang penuh gaya. Mampirlah untuk mendapat inspirasi dari kerajinan tangan serta desain yang luar biasa indah ini.

3. BooksActually

Anda akan terlena di toko buku indie kecil yang penuh dengan tumpukan literatur lokal, klasik, dan kontemporer. 3 BooksActually juga menerbitkan buku-buku di bawah Math Paper Press, dan menjajakan barang antik serta alat tulis lainnya.

4. Bincho

Di belakang gerai mee pok (mi telur kuning gepeng) daging babi cincang berusia 70 tahun adalah restoran yakitori berkonsep terbuka, 4 Bincho menawarkan makanan yang dipanggang dan koktail dengan suasana kedai kopi tradisional.

5. Tiong Bahru Market

Di sini bertebaran pasar basah dan pusat makanan 5 Tiong Bahru Market and Food Centre, di mana Anda dapat menemukan jajanan lokal yang terkenal seperti chwee kueh (kue beras kukus dengan acar lobak) dan lor mee (mi rebus), serta bahan makanan segar lainnya.

6. We Need A Hero

Salon khusus pria 6 We Need a Hero yang menata rapi dari ujung rambut hingga ujung kaki, melayani berbagai jenis potongan rambut, cukuran, perapihan alis, waxing, dan layanan IPL. Dapatkan segera.

7. Rekaman Pilihan

Jika Anda sedang berburu piringan hitam musik indie (seperti Laneway), datang ke sini 7 Rekaman Pilihan merupakan pilihan terbaik, menawarkan lebih dari 1.000 rekaman termasuk judul-judul populer untuk dipilih.

8. Tiong Bahru Bakery

Jika Anda menyukai pastry, datanglah ke toko kue pastry Prancis yang sudah dikenal dan selalu ramai, 8 Tiong Bahru Bakery terkenal akan kroisannya yang sempurna. Jika Anda menyukai sesuatu yang manis, jangan lewatkan kouign amann kami yang tersohor, pastry bermentega dan dengan lapisan karamel yang pekat.

9. Kuil Qi Tian Gong

Dipersembahkan bagi Dewa Monyet, jangan lewatkan kuil yang 9 Qi Tian Gong Temple telah berada di sini sejak tahun 1920-an. Jangan lewatkan perayaan ulang tahun Dewa selama bulan lunar pertama dan kedelapan yang meriah .

Setelah berkeliling Tiong Bahru, saya jadi tahu bahwa Singapura bukan hanya USS, Garden By The Bay atau Merlion saja. Banyak tempat-tempat menarik yang bisa disambangi yang pastinya akan menambah pengalaman traveling di negeri Singa.

12 tanggapan untuk “Nostalgia Masa Lalu dan Kini di Tiong Bahru”

  1. Secara tidak sengaja ketemu blog ini sewaktu iseng-iseng mau cari apakah ada penyewaan PO Box di Batam. Tertarik baca artikel kosan paling mahal di Batam. Kesan pertama tulisannya menarik. Walaupun judulnya bombastis. Kemudian tertarik baca artikel lain mengenai daerah Tiong Bahru di Singapura. Saya kalau pergi Singapura suka coba naik bus tanpa tujuan, ikut saja sampai ke tujuan akhir kemudian balik lagi ketempat semula atau ambil jurusan lain ke tempat yang sudah saya ketahui. Tidak bakal kesasar karena Singapura itu kecil dan juga aman secara umum. Bisa melihat sisi lain dari Singapura.

    Di foro terakhir ada plang Goethe Institute, itu di gedung apa ya? Apakah ada perpustakaannya?
    Ini di luar topik, apakah indekos sekitar Rp1juta di Batam sudah bagus tempat dan lokasinya. Saya berencana mau tinggal disana, biar lebih murah biaya tiket ke Singapura (sekitar 500 ribuan PP tahun 2017 lalu) dan bisa berangkat pagi pulang sore di hari yang sama.

    Suka

      1. Terima kasih untuk tanggapannya yang cepat.

        Mau tanya lagi, apakah itu sudah ada ac-nya? Saya bekerja dari rumah saja dan juga secara online.
        Saya ingin daerah yang tenang dan aman serta kalau bisa tidak jauh dari Batam Center biar gampang pergi ke pelabuhan ferry.
        Apakah ada penyewaan motor di Batam untuk bulanan dan kalau ada berapa kira-kira biayanya untuk yang otomatik? Kalau bawa motor dari luar Batam pasti mahal biaya pengirimannya dan mungkin mesti ada izin khusus kali ya karena Batam daerah “Frre Tade Zone.”

        Suka

Pembaca kece selalu meninggalkan jejak berupa komentar

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s