Supir taksi yang kami tumpangi berceloteh tentang pemukiman mewah yang harga sewanya bisa 3 sampai 4 kali kali lipat dibandingkan tempat lain.
“Tiong Bahru… Too expensive to rent-lah.”
“Apa sih yang tidak mahal di negeri Singa ini, wong untuk jalan-jalan ke sini saya harus menabung berbulan-bulan, berbeda dengan orang Singapura yang bertandang ke Batam untuk menghabiskan uang receh.”, batin saya bergumam.
Lanjutkan membaca “Nostalgia Masa Lalu dan Kini di Tiong Bahru”