Bagi saya travelling itu tidak hanya mengunjungi tempat-tempat indah tapi merasakan pengalaman hidup yang belum pernah saya temukan sebelumnya. Namun sejak menganut gaya jalan flashpacking, pengalaman traveling saya nyaris tidak memberikan pengayaan batin.
Tergopoh-gopoh menyambangi kota A lalu saya menjelajah tempat wisatanya dan meninggalkan jejak digital dengan meng-update status media sosial lalu pulang membawa foto dan video. Berharap semua kenangan itu dapat tetap ada diingatan namun nyatanya hanya memenuhi hardisk PC.

Penghujung bulan November 2017 saya mencoba traveling tanpa kamera besar dan laptop yang konon merupakan perlengkapan wajib seorang travel blogger. Tak banyak membawa pakaian agar terlihat foto genik dan sayapun hanya menyelipkan satu celana pendek serta dua kaos oblong dalam ransel kecil. Saya jadi teringat saat awal mengenal jalan-jalan, semua terasa simple/
Sebagai penggenap perjalanan saya selipkan sebuah kamera aksi dan tablet. Itinerary pun sangat sederhana, Kamis malam menuju Singapura dengan kapal Feri lalu ke Changi Airport untuk menjemput teman dan tidur sejenak di sana. Lalu secara bertahap setiap hari bergesar ke Melaka dan Kuala Lumpur dengan menggunakan bus.
Menepati Janji
Sebetulnya perjalanan ini untuk membayar hutang kepada sahabat seorang . Tahun lalu saya berencana jalan bersama Anggun dan beberapa teman semasa kuliah namun ketika rencana sudah disusun saya tidak berangkat karena pekerjaan. Kisah selanjutnya pasti kalian sudah bisa menebak, saya dinyinyirin teman satu angkatan. Tapi Ora opo-opo aku mah strong orangnya! Wong dinyinyirin satu Indonesia saja ndablek.

Kebetulan Anggun dan beberapa rekan kerjanya akan traveling ke Melaka dan Kuala Lumpur. Dan rencana perjalanan menjadi berkembang ketika di penghujung November ada long weekend. Lumayan libur tiga hari Kakak, pikniknya agak panjang. Tidak ada salahnya memulai perjalanan dari Singapura lalu menyebrang ke Malaysia.

Kamis sore bersama Alfie – rekan blogger Kepri – berangkat ke Singapura dengan menumpang Feri terakhir. Tujuan kita Changi Airport untuk menjemput Anggun dan teman-temannya lalu ngemper sejenak di bandara. Lumayan istirahat gratis sekaligus nge-charge ponsel dan mandi. Setelah perut kenyang dan wajah kece kitapun melanjutkan piknik cantik ala flashpacking.
Keliling Random Singapura
Tujuan sebagaian besara rakyat Indonesia menyambangi Singapura untuk melihat moderenitas negeri kecil di Asia Tenggara lalu mengabadikannya. Bahasa gampangnya mencari tempat keren untuk berfoto. Kalau kita blogger untuk mencari stok foto untuk instagram, piknik ke Singapura sehari tapi stok fotonya untuk 2 bulan ke depan.

Sekitar pukul 8 waktu setempat kita mulai menjelajah Singapura dengan modal kartu Ez-Link. Transportasi masal Singpura dengan mudah mengantar kami sampai ke rumah gubernur asal Inggris yang kini menjadi kawasan perkantoran mewah Raffles Place. Karena ini hari kerja dan di Singapura tidak libur pastinya kita bisa melihat kesibukan mas dan mbak kantoran. Tanpa ragu kami bergabung dengan kesibukan metropolis. Berjalan di antara pengejar waktu lalu menyebrang di jalan Battery dan akhirnya sampai di jalan Fullerton. Dan kami tergoda bangunan Asian Civilastion Museum dan Victoria Theater yang terlihat fotogenik di seberang sungai.
Meski sebagian besar warga Singapura sibuk dengan dunianya yang terlihat cepat, waktu kami tetap terasa lambat. Ya kalau lagi piknik gini harus slow dong. Jadi boleh dong beristirahat agak lama di taman Asian Civilastion Museum. Merebahkan diri di atas rumput sembari mendulang sinyal wifi dan berpose ala model. “Ssst… foto’in gua donk!”

Aku jadi ingat ketika jaman kuliah Anggun lumayan jago berpose di depan kamera. Walau nggak jadi model tapi beberapa teman yang sedang belajar fotografer sering mendaulatnya untuk di foto. Tapi dia bukan tipe model yang dandan syantik dengan gaun mekar dan rok berjumbai jumbai. Doi lebih suka berfoto gaya casual, maklum kita kan anak teknik. Sukanya pakai celana jeans, sepatu sneakers dan kaos oblong.
Eh gimana gaya Anggun di bawah OK nggak. Sayang Kakak yang satu ini nggak terlalu ngerti instagram dan media sosial. Kalau ngerti pasti bisa jadi selebgram ya.
Seharian kami mengunjungi beberapa spot ikonik Singapura seperti patung Merlion, Garden By The Bay sampai Universal Studio Singapura. Jelang sore kamipun bergerak menuju kawasan Bugis untuk makan malam, sholat di Masjid Sultan dan bersiap ke Melaka dengan bis.


Berpisah di Melaka
Bukan tanpa alasan kalau akhirnya kami menyebrang ke Malaysia dengan bis malam. Berdasarkan pengalaman beberapa rekan traveler, perbatasan woodland merupakan perlintasan imigrasi Singapura- Malaysia paling sibuk. Jelang akhir pekan kadang antrian bisa berjam-jam. Tapi beruntung malam itu kami lancar melintasi gerbang antar bangsa tanpa drama random check atau dicurigai sebagai buruh migran gelap. Tapi tetap di setiap pos imigrasi kami harus lari agar mendapat giliran pertama dan tidak ketinggalan bis.
Sekitar pukul 1 dinihari sudah sampai di Melaka dan diturunkan di depan hotel Casa Del Rio Melaka. Salah satu tips dari rekan dari rekan traveler. Jika sampai dinihari di Melaka jangan turun di Melaka Sentral tapi pilihlah bus yang pemberhentiannya dekat dengan hostel seperti di dekat hotel Casa Del Rio Melaka. Jadi bisa jalan ke kaki menuju hotel dan tidak perlu transportasi tambahan.

Walau hanya tidur beberapa jam , kami masih tetap bersemangat untuk piknik syantik keliling Melaka. Tapi sayang saya dan Anggun serta teman-temannya harus berpisah karena kita punya rencana perjalanan wisata yang berbeda. Apalagi jelang pukul 8 pagi, Anggun belum keluar dari kamar. Kata rekan-rekannya ia sedang membalas beberapa e-mail dan dan ada pekerjaan yang harus diselesaikan.
“Hellow… Ini kan liburan. Kok masih mikirin kerjaan?”

Saya dan Alfie bersepakat untuk keliling Melaka dengan berjalan kaki tapi sepertinya rencana kita berubah lagi. Secara tidak sengaja Alfie berkomunikasi dengan kerabatnyayang tinggal di Melaka melalui whatssapp. Karena mereka sudah belasan tahun tak bersua akhirnya mereka berjanji untuk bertemu di Taming Sari.
Momen pertemuan mereka ini mirip tali kasih, sangat mengharukan. Ketika terakhir bertemu mereka masih sama-sama kecil dan kini sudah banyak yang berubah. Kerabat Alfie sudah menikah dengan pria Malaysia dan memiliki tiga orang anak. Dan Akhirnya rencana piknik saya dan Alfie berubah total. Walau sempat diantar ke beberapa spot wisata, kami diajak singgah ke rumahnya, menikmati masakan rumahan. Lalu mengobrol layaknya kerabat yang sudah lama tak berjumpa.
Ternyata momen traveling tak harus dengan jalan-jalan mengunjungi tempat wisata tapi silaturahmi seperti ini memberikan cerita lain dalam kisah perjalanan. Selain mengobati rasa rindu kunjungan sepertu ini mampu mempererat tali kekerabatan. Lalu kapan ya saya terakhir kali piknik bersilaturahmi mengunjungi Paman dan Bibi?


Sebetulnya rasa rindu Alfie belumlah tuntas tapi apa mau dikata kami harus melanjutkan perjalanan ke Kuala Lumpur. Tenang Fie Melaka nggak akan pindah. Kalau mau jalan-jalan ke sini dekat kok dari Batam. Sekali dayung sudah sampai di Johor lalu tinggal ngesot manja ke Melaka dengan bus malam.

Semalam di Kuala Lumpur
Tidak sampai 24 jam di Melaka kamipun bergeser ke Kuala Lumpur. Eh apa kabarnya Anggun dan teman-temannya? Oh ternyata mereka sudah terlebih dahulu sampai di ibukota Malaysia sedangkan saya dan Alfie baru sampai pukul 9 malam waktu setempat. Tapi karena lelah akhirnya kami memutuskan langsung tidur tanpa menemui Anggun dan teman-temannya yang sudah duluan berfoto di menara kembar Petronas.
Hanya dua destinasi yang ingin disambangi Alfie yaitu batu Cave dan menara kembar petronas. Lagi-lagi kami kalah cepat dengan Anggun dan teman-temannya. Sejak pagi mereka sudah bergerak ke Batu Caves terlebih sedang kami masih bengong di kamar hotel sembari up date status media sosial. Sebetulnya smartphone sangat dibutuhkan ketika traveling ternyata benda pintar ini bikin kita mager (males gerak) kalau sudah ketemu sinyal wifi.
Tak lama sampai di Batu Caves ternyata Anggun dan teman-temannya sudah akan beranjak pulang. Rencana mereka akan belanja dulu sebelum bertolak ke tanah air. Ya maklumlah cewek-cewek rasanya mustahil piknik tanpa beli sesuatu walau hanya selembar pakaian yang dikenakan sendiri.
“Dari Batu Caves kita kemana lagi Fie. Waktu masih panjang lho sebelum nanti sore kembali ke Johor dan Batam?”
Pastinya Menara Kembar Petronas karena ini kunjungan pertama Alfie ke negeri jiran dan konon tidak syah kalau tidak berfoto di sana. Walau sempat agak-agak nyasar manja di Mall (nyasar niat ngadem) kami sampai di masjid Jamik yang katanya nggak jauh-jauh amat dari menara kembar. Tapi baru duduk sejenak di masjid berasitektur unik Alfie berteriak panik memanggil saya.
“Mas hotel Anggun nggak jauh lho dari sini.”
“Iya sih tapi sudahlah Fie dia mau balik ke… ” Saya belum menyelesaikan kalimat Alfie berlari menyebrang jalan.
“Mas dia nggak jauh dari sini… Di Stripe Hotel.”
“Tapi bentar lagi dia ke bandara dan mungking kita nggak ketemu juga kali…” Alfie tetap berlari melintasi blok demi blok.
Sayapun sempat kesulitan mengikuti langkahnya yang semakin besar dan cepat. “Mas tinggal satu blok lagi, tuh kelihatan dari sini.”
Karena kehabisan nafas karena berlari saya memilih diam tak berargumen mengikuti langkahnya.
Bertemu Anggun
Alfie berdiri di depan Stripe Hotel, langkahnya pasti memasuki hotel bintang lima dan sayapun baru ngeh kalau Anggun yang dimaksud bukan teman saya tapi diva Indonesia. Dengan wajah kucel dan ketiak basah menghamburkan aroma tak sedap kami menyambangi resepsionis dan bertanya apakah Anggun C Sasmi sedang melakukan launching album di sini. Meski mendapat jawaban iya tapi kami tak diijinkan memasuki ball room tempat acara digelar apalagi menemui sang diva.
Tapi tenang, kisah ini berakhir manis kok. Alfie teman gua, penggemar Anggun garis keras akhirnya bisa bertemu dengan sang pujaan. Nggak cuma berfoto bersama tapi Anggun membubuhkan tanda tangan di skripsinya. Kok di skripsi memang apa hubungannya? Jadi Alfie yang kuliah di jurusan Sastra Inggris mengambil album Anggun sebagai objek penelitiannya . Doi bermimpi agar skripsi yang mengukuhkannya menjadi sarjana di tahun 2012 ditandatangani oleh sang diva.
Setelah menanti 5 tahun akhirnya keinginannya terwujud walau dengan usaha yang luar biasa. Untuk kisah epik bagaimana akhirnya Alfie dapat bertemu dengan Anggun akan saya ceritakan terpisah di sini.
Video di atas rangkuman perjalanan tiga hari Singapura, Melaka dan Kuala Lumpur. Video diambil dengan kamera iphone 5s dan juga tayang di NET CJ.
Perjalanan kali ini memang terasa luar biasa, bagaimana akhirnya saya bisa melunasi janji kepada seorang sahabat. Lalu mengantarkan mereka yang terpisah belasan tahun bertemu hingga menuntaskan rasa rindu. Dan yang paling luar bisa mewujudkan impian besar seorang teman yang akhirnya kishanya menjadi viral di dunia maya.
Ah bodohnya saya. Harusnya saya bisa membaca pertanda alam semesta. Sepertinya semua ini sudah ditakdirkan oleh yang Maha Kuasa bahwa tahun ini saya akan traveling dengan Anggun lalu bertemu dengan Anggun C Sasmi, sang diva.
Sesungguhnya perjalanan seperti ini yang saya rindukan. Perjalanan yang tidak hanya memberikan manfaat bagi diri sendiri tapi jua bermakna bagi orang lain.
Beneran warbiasa mase ..
SukaSuka
terimakasih om 😀
SukaSuka
iya bener banget tuh sesekali bawa ransel kecil dan perlengkapan seadanya lebih simpel, dari pada bawa barng banyak2 tapi ujung2 nya bikin berat ransel aja hihii
SukaDisukai oleh 1 orang
hahahha apalagi kalau udah mulai osteoporosis
tahun ini aku resmi beralih ke koper, selamat tinggal ransel 70 L
SukaDisukai oleh 1 orang
wadduh, jadinya backpacker ala piknik nih nanti hahaha
SukaSuka
Waaaahhhhhh moment Alfie bertemu Anggun itu buat Aku senang juga …. jadi ada Dua Anggun dalam kisah ini yaa hehehehe btw, kisah ini sekaligus ada tips ke Melaka naik bis dari spore yaaaa mmhghmmm Aku bakal coba itu. Secara belum tahu hehehhe . Thanks Kakak Senior!!!
SukaSuka
idih senior kesannya aku tua banget, aku masih belia
SukaSuka
Jauh perjalanan luas pandangan…
SukaDisukai oleh 1 orang
Moga menjadi kenangan manis diingatan ya sis sepanjang berada di Malaysia . Pasti akan datang lagi kan ?? hehehe
SukaDisukai oleh 1 orang
Rawlins pun suka travel tapi masih belum berani untuk menjadi backpacker sebab Rawlins selalu gusar kalau kekurangan pakaian atau peralatan. Haha. Saya suka gambar-gambar semua terutama bersama Anggun!
SukaSuka
Seronok bangat kalau traveling atau flashpacking… teringin nak buat selalu
SukaDisukai oleh 1 orang
Anggun, my favorite singer.
SukaDisukai oleh 1 orang
Wah betul betul jumpa anggun ya. Cantik sangat anggun ni. Harap satu hari boleh jumpa dia juga
SukaDisukai oleh 1 orang
suka gambar2 lokasi wisatanya. cantik! saya juga baru pulang dari Singapura. menarik sangat!
SukaSuka
wow I nampak macam dekat Melaka, memang menarik semua tempat yang pergi, thanks for sharing with us ! 🙂
SukaDisukai oleh 1 orang
macam relax and enjoyable trip. I miss SG a lot
SukaDisukai oleh 1 orang
Perjalanan yang sangat berbaloi..dengan jumpa anggun..dengan semua gambar yang sungguh cantik..mmg satu pengalamn yang sgt manis untuk kamu kenang
SukaSuka
Hari tu pergi SG masa sgt terhad… tak dapat nak ecplore tempat lain
SukaDisukai oleh 1 orang
Banyak tempat menarik. Pasti ia menjadi pengalaman yang sangat berharga
SukaSuka
Travel best jika bersama kawan-kawan baik. Rasa lebih selamat dan more fun. Rindu sama singapore & kerana tempat-tempat nya begitu menarik.
SukaSuka
Bestnya travel macam ni.. backpackers ye? gambar dekat hello kitty tu comel bangettt.. haha.. lagi satu gambar yang dekat burung merpati tu pun i like.. hati-hati, jangan terkena najisnya.. haha
SukaSuka
Ini dia cerita behind the scene ketemu Anggun yg di nantikan mas. Congratz Alfie, ikutan terharu dan bangga jd viral
SukaSuka
Memang best kalau travel sama rakan2..macam2 kerenah dn ragam. Sis pun travel ala2 flashtravel..masih belum berani travel ala2 backpacker.
SukaDisukai oleh 1 orang
Waaah keren banget mas danan dan alfie bisa ketemuan Angguun…
SukaSuka
Wah wah, berjalan sakan ya kamu. Pernah juga ke Singapura, memang best cuma currency duit mahal sikit.
SukaSuka
Menarik sungguh tempat yang dilawati dan juga fotonya yang cantik sekali. Thanks sharing:)
SukaDisukai oleh 1 orang
Aku seronok baca kisah journey mu. Serious, part alfie tu paling suspen. Finally, dapat jua dia bertemu si diva pujaan. Lucky him to meet Anggun.
SukaSuka
Aduh gawat salah nyasar ke blog nih jadi makin pengen ke Singapur. Wkwk
SukaSuka
Cantiknya video tu.. seronok backpacking. Lagi jauh berjalan, lagi banyak pengalaman dan pengetahuan yang kita boleh dapat
SukaSuka
hahahah kerennn alfie, maren dah liat juga di yutub mas danan video detik2 bertemu anggunnya
SukaSuka
Wah hebat yah bisa dinyinyirin se-Indonesia ahaha..
Selamat, akhirnya jadi juga jalan sama temen kuliah 😀
-Traveler Paruh Waktu
SukaDisukai oleh 1 orang
ahhahahhahaha : D
SukaSuka
Pas baca bagian atas…trus mbatin, ketipu judul nih ternyata Anggunnya bukan Anggun C Sasmi. Ternyata beneran ketemu Anggun C Sasmi..keren Mas hahaha
SukaDisukai oleh 1 orang
Mantap jiwa! Hehehe
Gue pengen jalan2 tahun ini. FIX! Pengen!!! 😀
SukaDisukai oleh 1 orang
cakep bisa bertemu 2 Anggun 😉
SukaDisukai oleh 1 orang
Hahahahah kapan kota ketemu ya
SukaSuka