“Bro ada acara apa di Pertamina.” Sebaris komentar kepo di foto instagram yang menampilkan gambar diri di field Jatibarang Pertamina EP Asset 3 mengenakan APD (alat pelindung diri).
Tak berapa lama akun whatss app saya berkedip menampilkan pertanyaan senada. “Ngapain ke Jatibarang, pindah kerja di Pertamina?” Saya memilih diam, memilih untuk tak berkomentar karena sesungguhnya tak mudah menjelaskan hobi ngeblog ke rekan kerja yang memang beda dunia.
Dunia migas dan blog itu berbeda tapi bagaimana jika blogger diajak masuk ke lapangan sumur minyak. Tanggal 1-2 Agustus 2017 saya bersama rekan blogger diundang Pertamina EP RU VI Balongan dan salah satu akegiatannya mengunjungi sumur minyak di Jatibarang.
Perjalanan dimulai dari stasiun Gambir menuju Cirebon dengan menumpang kereta Argo Muria. Dalam hati saya sempat bertnaya , ” ini farm trip apa ya, travel blogger kok di bawa ke sumur minyak?”

Pemandangan indah Gunung Cermai seolah menyambut kedatang kami di Cirebon. Jika tujuan kami Jatibarang seharusnya kami turun di stasiun Jatibarang tapi ternyata kereta Argo Muria tak berhenti di stasiun kecil. Jadi kami harus ke kota Cirebon terlebih dahulu lalu melanjutkan perjalanan dengan bus. Alhamdulilah bisa touch down stasiun Cirebon dan up date status di sana. *eeh*

Rasanya ada lima matahari di atas langit Cirebon saat dan matahri bertambah menjadi 7 ketika sampai di Jatibarang. Tapi matahari seolah meredup dan cuaca menjadi lebih bersahabat ketika tiba di PT Pertamina EP 3 Asset Jatibarang Field karena sambutan ramah Bapak Herman Rachmadi, Jatibarang Field Manager dan stafnya. Tapi sebelum acara dimulai kami mendapatkan safety induction terlebih dahulu yang merupakan sprosedur keselamatan yang diterapkan oleh PT. Pertamina (Persero) sebagai perusahaan migas.

Apa sih PT. Pertamina EP Asset 3 Field Jatibarang?
Meski pekerjaam saya di dalam lingkaran industri migas, saya masih sangat awam dengan PT. Pertamina (persero) apalagi di belakangnya ada embel-embel EP lalu ditambah Asset 3 plus Jatibarang.
Dalam pemaparannya Bapak Herman Rachmadi menjelaskan bahwa PT. Pertamina memiliki 20 anak perusahaan dan salah satunya Pertamina EP. Kata EP singaktan dan Ekspolrasi dan Produksi yang artinya merupakan bagian dari bisnis hulu. Sub bisnis PT Pertamina (persero) dibagi menjadi tiga yaitu : hulu, hilir dan integrated supply chain.

Wilayah kerja Pertamina EP terbagi ke dalam lima asset, operasi kelima asset terbagi ke dalam 21 Field, yakni :
- Asset 1 : Rantau Field, Pangkalan Susu Field, Lirik Field, Jambi Field, dan Ramba Field
- Asset 2 : Prabumulih Field, Pendopo Field, Limau Field dan Adera Field
- Asset 3 : Subang Field, Jatibarang Field dan Tambun Field
- Asset 4 : Cepu Field, Poleng Field dan Matindok Field
- Asset 5 : Sangatta Field, Bunyu Field, Tanjung Field, Sangasanga Field, Tarakan Field dan Papua Field
Jatibarang Field ditemukan oleh Ibnu Sutowo sekitar tahuan 70-an. Ladang minyak ini memiliki 400 sumur minyak dan hingga saat ini 200 sumur yang masih beroperasi dan karena kapasitas produksinya yang besar disebut sebagai tulang punggung Pertamina EP. Tahun ini Jatibarang Field ditargetkan menghasilkan minyak 10.551 BOPD dan hingga 30 Juli 2017 produksinya sudah mencapai 6.000 BOPD. Berarti di semester pertama sudah memenuhi 55% target.

Meski materi ini di sesi ini terasa teknikal sekali, ternyata mengundang penasaran para blogger untuk bertanya
Apa yang dilakukan dengan sumur minyak yang tak produktif dan apakah ada kemungkinan dieksplorasi kembali?
Sumur-sumur minyak tua yang sudah tidak produktif lagi akan ditutup dan area ini dihijaukan kembali dengan menananam seribu pohon. Dan kemungkinan rembasan minyak tidak ada karena setiap saluran minyak bekas ekplorasi di dalam tanah sudah dipasang casing.
Kemungkinan sumur tua dieksplorasi kembali jelas ada, karena dengan perkembangan teknologi baru, sisa minyak di sumur tua dapat diangkat sehingga bisa dieksplorasi kembali.

Bagaimana dengan fenomena harga minyak dunia yang semakin menurun dan orang beralih ke gas alam yang lebih ramah lingkungan?
Sekarang 80% persen penghasilan PT Pertamina (Persero) berasal dari gas alam yang dulunya merupakan material sisa ekplorasi namun sekarang gas alam memiliki nilai ekonomis. Gas alam atau metana dapat disalurkan ke rumah-rumah sedangkan propana dan butana dimasukan dimasukan ke dalam tabung dan kita kenal sebagai LPG. Gas Pertamina EP Asset 3 dialirkan ke 25 industri di Jawa Barat seperti pabrik baja, semen, listrik dan pupuk. Tidak hanya metana, butana dan propana saja tapi gas CO2 bisa dijual ke pabrik-pabrik seperti pabrik minuman berkarbonasi. Jadi semuanya bisa dijual tanpa sisa termasuk residu padatan seperti aspal.
Apa kontribusi CSR Pertamina EP bagi warga Jatibarang ?
PT Pertamina EP memiliki beberapa program pemberdayaan masyarakat seperti pengembangbiakan ikan lele dan domba di desa Lohsari, serta program daur ulang sampah. Sedangkan nanti kita akan mengunjungi Ekowisata Hutan Mangrove Karang Song dan Rumah Berdikari yang merupakan binaan di PT Pertamina EP RU VI Balongan.

Apa Bedanya Pertamina EP Field Jatibarang dengan RU VI Balongan?
Field merupakan lapangan sumur minyak tempat minyak dieksplorasi . Sedangan RU VI Balongan merupakan kilang pengolahan minyak mentah (refinery unit) menjadi produk-produk BBM, Non BBM dan petrokimia yang telah beroperasi sejak 1994. Pertamina Balongan RU VI ini memegang peran penting sebagai pemegang keamanan pasokan BBM yang mempengaruhi kegiatan perekonomian di daerah Jakarta, Jawa Barat dan Banten. Jadi jika sehari saja refinery unit di Balongan tidak beroprasi bisa aja semua kendaraan di Jakarta akan berhenti berjalan.
Salah satu produk PT Pertamina RU VI Balongan adalah Pertamax Turbo. BBM dengan kadar oktan 98 membuat proses pembakaran di mesin semakin sempurna dibandingkan generasi sebelumnya. Tak hanya membuat performa mesin menjadi lebih tapi juga membuat mesin menjadi lebih awet pastinya.

Paparan singkat dari Bapak Herman Rachmadi dan rekan memberikan banyak pencerahan apa itu PT Pertamina tapi aktivitas berikutnya akan lebih seru. Para blogger diajak masuk melihat salah satu sumur minyak yang jaranya hanya beberapa ratus meter dari PT. Pertamina EP 3 Asset Jatibarang Field. Tapi sebelum masuk ke area kami wajib mengenakan APD (alat pelindung diri) yang terdiri dari helm, wearpack dan sepatu safety.
Setelah menyebrangi Jalan Raya Mungdu Karangaampel kami memasuki area rig yang ternyata di daerah persawahan. Sebelum melakukan site visit kami kembali di safety briefing oleh safety officer. Para blogger dikumpulkan di dalam porta camp dan dijelaskan hal-hal yang boleh dan tidak dilakukan di area red zone. Dan demi keselamatan bersama kami diingatkan untuk tidak terpisah dengan rombongan danmenjaga jarak dengan rig.


Nuansa porta camp sumur minyak mirip dengan tempat kerja saya dulu di compressor stasiun transmisi gas di pedalaman Jambi. Kamar-kamarnya terbuat dari kontainer yang disulap menjadi ruangan nyaman dengan air conditioner, instalasi listrik dan saluran air. Meski di luar terlihat kubikel semi permanen di dalamnya terasa nyaman.
Jika kamu menelisik lebih jauh tak hanya ada kamar tapi juga, ruang rapat, ruang rekreasi dan pantry. Pokoknya semua kebutuhan dasar manusia akan terpenuhi. Tapi tetap jadwal kerja panjang dan lokasi kerja yang jauh dengan rumah akan menyisakan rasa rindu. Aih jadi inget jaman kerja di lapangan.

Meski secara konsep pekerjaan saya berbeda aktivitas teman-teman di field ini. Tapi pola kerja yang sama dan lokasi kerja yang berada di area remote, membuat saya tahu bekerja di rig itu tidak mudah. Hanya orang-orang terbaik yang memiliki mental baja yang mampu berada di sini. Kami tak hanya bekerja keras tapi juga menahan rindu karen harus berpisah lama dengan orang-orang yang kami cintai
Ada proses panjang dari setiap liter BBM yang kamu gunakan untuk kendaraan yang kamu tumpangi. Jadi gunakan BBM dengan bijak.

Usai mengulik jejak energi Jatibarang Field kami melanjutkan perjalanan menuju Balongan, tepatnya ke hutan Mangrove Karang Song dan refinery unit VI Pertamina EP di Balongan.



Kece lah kakak ini. Perusahaan minyak pun ngundang 🙂
SukaDisukai oleh 2 orang
ah aku jadi malu 😀
SukaDisukai oleh 1 orang
Mantab lah kak, sempat coba apa aja di cirebon ? Di sana matahari bisa lebih dari 5 :)) melipir lah ke daerah sumber dan kuningan yang adem, berendem bareng ikan dewa dan menikmati kelap-kelip lampu kota dan jagung bakar di ‘puncak’ nya cirebon.
SukaDisukai oleh 1 orang
kita malah lebih banyak ke balongan 😀
SukaSuka
halo pak, senang sekali bisa berkunjung ke website bapak dan membaca pengalaman site visit.
Saya ingin menanyakan beberapa hal jika berkenan, apakah ketika di field tidak disediakan perumahan bagi karyawan maupun keluarga jika dibawa ?
sistem kerja di field apakah memakai sistem shift (12 jam kerja) dan rooster (ON berapa minggu, OFF berapa minggu) atau seperti jam kantor pada umumnya ?
kemudian untuk kebutuhan dasar seperti makan apakah disediakan oleh kantor untuk pegawainya ?
terima kasih atas waktunya..
SukaDisukai oleh 1 orang
Pak saya mau tanya kalau dari jakarta ke Pertamina RU VI Balongan caranya gimana ya?
Kalau naik kereta turun di St. Jatibarang lalu naik kendaraan umum apa menuju Pertamina RU VI Balongan ?
Tks untuk bantuannya. 🙂
SukaDisukai oleh 1 orang
maaf saya bukan orang pertamina kemarin ke sana dijemput
SukaSuka
hahahahahaa 😀
SukaSuka
ahahahahh touchdown Cheribond~~ 😀
*ini yang nyaut akamsi loh anaq kampuang situ. tinggalnya di kota sih tapi bukan kabupaten HAHAHAHHAA.
SukaSuka
yah kok di kabupaten
SukaSuka
kerena kabupaten areanya luaaaaaas banget. secara negara perbatasan, transito. akunya di area kotamadya 😀
SukaSuka