Energi itu abadi, ia tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan. Namun bentuk dan wujudnya dapat berubah-ubah. Jika kamu dapat memberikan energi positif mengapa harus menebarkan energi negatif.
Bus yang kami tumpangi kembali berhenti, kini sisi Sungai Praja Gumiwang yang menjadi persinggahan. Mata-mata penggiat dunia maya nanar menatap kapal-kapal laut besar bersandar. Penasaran mengusik batin mereka untuk menelisik menggali informasi lebih dalam. Tapi maaf teman-teman, tujuan kita kali adalah Rukari (Rumah Berdikari). Rumah yang mensinergikan industri kreatif, pengolahan makanan, jasa pariwisata dan budaya.

Rukari yang terletak di Blok Tengah desa Karangsong seolah menjadi pintu gerbang wisata akses menuju Kawasan Ekowisata Karangsong. Rumah ini sekilas mirip gerai oleh oleh dan cinderamata. Tapi coba kamu telisik lebih dalam beragam panganan yang dijual kebanyakan berbahan dasar tumbuhan mangrove. Salah satunya Jackie Gold, minuman segar yang berasal dari buah pidada atau kecap yang terbuat kacang kerandang serta peyek gurih dari daun wrakas.


Lebih masuk ke dalam Rukari meja dan kursi berjajar bersama ornamen interior yang juga berasal dari kayu bakau. Tepat di sebelah kanan terdapat ruang kecil dengan lukisan dinding gambar pohon besar dengan dahan dan akar yang menjulur. Di salah satu sudutnya berdiri rak buku kaca yang isinya naskah naskah kuno Bahasa Dermayu, Indramayu tempo dulu dan ragam seni budaya Indramayu.
Masuk terus ke belakang rumah saya menemukan bengkel kerja kerajinan dari kayu mangrove. Empat orang pengerajin fokus membuat kerajinan miniatur kapal tradisonal untuk pesanan pemerintah kota Cirebon untuk merayakan hari jadinya. Bilah-bilah kayu kayu bakau dipotong dengan gergaji lalu dibentuk dengan manual dan bubut listrik. Untuk memberikan sentuhan tradisional, ukiran sebagai ornamen digoreskan.


Tak hanya miniatur kayu yang dibuat tapi kerajinan lainnya, seperti gantungan kunci dan layang-layang. Jika kamu mau belajar membuat kerajinan silakan bergabung maka sang seniman kayu akan membimbingmu.

Rukari merupakan wujud nyata program CSR Pertamina RU IV Balongan yang berkesinambunagn. Dengan menghijaukan kembali hutan Mangrove Karangsong seluas 69 hektar, kini hasil alamnya dimanfaatkan menjadi lebih berdaya guna dan bernilai ekonomis.
Hikmah di Balik Bencana
Paska hanyutnya floating storage di pantai Karangsong, PT. Pertamina (Persero) melakukan pembersihan minyak yang tumpah ke pesisir pantai dan menyadari garis pantai Karangsong semakin berkurang karena abrasi. Kondisi ini terjadi karena sejak tahun 1938 aliran Sungai Cimanuk dibelokan ke arah Waledan-Lamarantarung.

Demi menyelamatkan lingkungan PT Pertamina RU VI Balongan menetapkan program konservasi hutan bakau dengan menanam 5 ribu bibit mangrove di tahun 2008 dan 10 ribu bibit pada tahun 2012. Hingga saat ini terdapat 23 jenis pohon dan mangrove. Dengan membaiknya ekosistem mangrove Karangsong menjadi tempat persinggahan burung-burung yang bermigrasi. Tercatat sekitar 37 jenis burung menempati hutan mangrove ini menjadi rumahnya sementara. Kondisi membuat memperkaya keanekaragaman hayati.
Viral Hikmah Ekowisata
Pada awalnya tak ada niatan membuat Karangsong menjadi destinasi wisata. Namun pada tahun 2014 kawasan ini viral melalui foto yang diunggah di instagram oleh para pelancong mandiri. Tahun 2015 dibangun beberapa fasilitas pendukung wisata seperti track (jalur pejalan kaki) bambu sepanjang 700 meter.

Dengan biaya sebesar 15 ribu rupiah pelancong dapat masuk ke kawasan ekowisata hutan mangrove dengan kapal kayu. Beberapa fasilitas tambahan seperti papan informasi dan penyuluhan hutan mangrove dibangun oleh PT. Pertamina. Namun fasilitas yang paling seru adalah menara pantau setinggi 10 meter dari atas sini kita dapat melihat burung berterbangan di antara tumbuhan mangrove. Dan satu yang tak boleh terlupakan, Field PT Pertamina RU VI Balongan terlihat indah dari atas sini.
Sebuah pengalaman menarik , setelah berlayar di atas perahu kami diajak ke pantai berpasir, lalu trekking di hutan mangrove dan terakhir menjelajah arboretum. Sebuah eksositem yang dibuat semakismal mungkin bersifat alami untuk kepentingan pelestarian spesies agar tidak punah.

Menjelang sore kami kembali menuju Sungai Praja Giwang dan menutup perjalanan dengan sebuah kenangan indah. Saya terkagum dengan konsistensi PT Pertamina menebarkan energi postif bagi masyarakat di sekitar wilayah kerjanya melalui program CSR yang berkesinambungan.

Begitulah energi positif, seharusnya ia disebarkan terus secara positif agar memberikan manfaat lebih bagi orang lain. Seperti Pertamax Turbo, dengan kadar oktan 98 membuat proses pembakaran di mesin semakin sempurna. Sehingga memberikan efek positif di kendaraan kamu, selain performanya mantap, mesin juga semakin awet.

Di surabaya juga ada mas danan, malah udah produksi bahan makanan dari mangrove 😆
SukaDisukai oleh 1 orang
Aku malah jadi belajar untuk pengembangan csr kantorku
SukaDisukai oleh 1 orang
Aku baru sekali saja datang ke Hutan Magrove. Senang dengan suasananya saat sore. Wah penasaran dengan menara pantaunya.
SukaDisukai oleh 1 orang
kamu perlu datang ke hutan mangrove di bintan yang dapat penghargaan internasional kak , itukece banget
SukaSuka
bisa juga ya ternyata produksi bahan makanan dari mangrove
SukaDisukai oleh 1 orang
iya bahan pangan alternatif nih
SukaSuka
bagus kak.. menebar energi positif,, kobarkan kebaikan 🙂
SukaSuka
iya pas untuk semangat 17an
SukaSuka
Semoga nanti bisa sekece yang di Bintan yaa, asyik ni hutan mangrove karangsong..
SukaDisukai oleh 1 orang
AMIN kak tapi aku kagum dengan karangsong programnya bermanfaat banget bagi warga sekitar
SukaSuka
Penasaran saya dengan Peke Mangrove. Apakah bentuk dan rasanya sama seperti peyek kacang.
SukaSuka
kmrn sih aku sempet cobain yang digoreng kaya kacang kedelai mas
SukaSuka
oooh gitu ya.
SukaSuka