Aceh - Bumi Serambi Mekah Nan Elok, Travelling

Jelajah Aceh 2011 (part 2) : Lut Tawar Begitu Menggoda

Usai makan siang kamipun menuju spot pertama Atu Tamun, sebuah lokasi wisata yang ada di sebelah utara danau Lut Tawar, Takengon. Untuk mencapai lokasi ini sebetulnya tidak terlalu sukar jika menggunakan kendaraan pribadi. Tapi lagi-lagi kami adalah traveller “berbuget tipis” jadi meminimalisir segala pengeluaran yang tidak perlu . Selama masih bisa dijangkau dengan kaki, maka marilah berjalan kaki.

Jalan beramai ramai melintasi kota dengan menggendong ransel sedikit menjadi pusat perhatian masyarakat lokal. Mungkin agak aneh muka lokal tapi gaya wisatawan bule dengan gendong tas segede gaban. Ini bukan gaya-gayaan tapi beneran ini perlengkapan tempur buat berhemat.

Setelah berjalan kaki kira-kira 20 menit akhirnya kamipun mendapat tumpangan labi-labi alias angkotan kota. Sekali lagi tas kami yang besar-besar mendapatkan perhatian ekstra dari penumpang. Karena memang membuat kendaraan jadi ekstra sumpek. Seorang remaja pun sempat bertanya siapa kami. Dengan diplomatis gaya marketing plus PR perusahaan satu persatu kami menjelaskan apa itu komunitas backpacker Medan. Sekalian promosi cuy.. Di akhir perjalanan kamipun tidak lupa berpesan untuk membuka http://www.backpackermedan.org atau men-search grup di facebook. Sayang banget ga ada yang bawa sticker atau pin bpc Medan. Kalo ada kan lumayan tuh ditempel diangkot buat promosi. Sapa tau besok besok dapet diskon.

Trayek terjauh labi-labi ternyata tidak sampai Atu Tamun. Terus? Ya lanjut lagi jalan kaki alias walking-walking sambil menikmati pemandangan. Tapi beneran pemandangan terlihat indah. Walaupun jalan agak menanjak tapi kami tetep bersemangat apalagi selama perjalanan sesi foto tetep berlangsung. Ya niatnya sih narik napas sejenak tapi ngelesnya mengabadikan momen.

Setelah melewati perjalanan akhirnya sampai juga di lokasi. Kamipun berhenti sejenak di sebuah kedai kopi yang bangunanya menjorok ke danau. Hmm nikamtanya menikmati segelas kopi Gayo dipinggir danau. Angin sepoi-sepoi membuat kami enggan untuk bangkit. Tapi cuaca tidak bersahabat, tenda harus cepat dibangun sebelum hujan turun.

Lokasi camping cukup strategis, berada di ujung Atu Tamun dan tepat di sebuah bagan kecil. Dua buah tenda kami dirikan tepat dipinggir danau . Semoga malam ini hujan tidak turun agar kami bisa menikmati indahnya bintang dari pinggir danau.

Ketika malam menjelang suasana semakin temaram tapi di ujung sebelah barat tampak kerlip lampu bertaburan bagai bintang. Kota Takengon terlihat sangat indah dari sini. Usai makan malam kamipun menyalakan api anggun. Musik dari berbagai genre diputar untuk menyemarakan malam. Lagu Someone Like You milik Adele jadi pilihan buat bergalau ria dipinggir danau.

Salah seorang rekan asal Takengon, bang  Iwan berteriak kepada Nelayan, “Ara Gulle?” Yang artinya ada ikan. Berharap sang nelayan mendapat tangkapan ikan dan menjualnya kepada kami. Sepertinya nikmat jika malam dingin ini ditemani ikan bakar khas Takengon. Namun kami belum beruntung, hingga tengah malam sang nelayan belum mendapat tangkapan.

Menjelang malam  kami bergegas masuk ke dalam tenda, dinginnya udara malam mulai terasa. Hanya Oki yang tetap tidur di luar menggunakan sleeping bag. Suara gemercik ombak air danau sesekali terdengar bagai lagu buaian tidur. Nyamannya tidur dipinggir danau bersatu dengan alam. Lut Tawar begitu menggoda … selanjutnya tidur dulu zzzzzzzzzzz

Jelajah Aceh 2011 (part 1): Awal Yang Tak Selalu Indah

Jelajah Aceh 2011 (part 2) : Lut Tawar Begitu Menggoda

Jelajah Aceh 2011 (part 3) : Uji Nyali dan Dingin.. Brrrr

Jelajah Aceh 2011 (part 4) : Ayo Bergaya ke Burgayo

Jelajah Aceh 2011 (part 5): Labi-Labi Berjodoh

Jelajah Aceh 2011 (part 6): Kenangan 7 Tahun Bencana Tsunami

Jelajah Aceh 2011 (part 7) : Tidur Dimana?

Jelajah Aceh 2011 (part 8): Berlayar ke Ujung Barat Indonesia

Jelajah Aceh 2011 (part 9) : Santai di Pantai, Slow di Pulauuuu

Jelajah Aceh 2011 (part 10) : Keheningan Iboih

Jelajah Aceh 2011 (part 11): Check Out!

Jelajah Aceh 2011 (part 12) : Pengelana Senja

Jelajah Aceh 2011 (part 13) : Bukan Wisata Kuliner Biasa

Jelajah Aceh 2011 (part 14): Memburu Sunrise Benteng Jepang.

Jelajah Aceh 2011 (part 15) : Pantai di Kota Sabang

Jelajah Aceh 2011 (part 16) : Dari Off Road Sampai Nol Kilometer

Jelajah Aceh 2011 (part 17): Sabang, Happy New Year!!!

Jelajah Aceh 2011 (part 18) : Pulang dan Berpisah

Jelajah Aceh 2011 (part 19) : Yang Unik Dari Sabang

Simak Yuk Serunya #NekadTraveler

5 tanggapan untuk “Jelajah Aceh 2011 (part 2) : Lut Tawar Begitu Menggoda”

  1. Muka lokal gaya bule internasional.. haha..
    Masih banyak spot menarik disana mas.. ada temen di takengon, sering nyambut teman2 BPC medan, saudari Ria namanya..ketemu kah?

    Suka

Pembaca kece selalu meninggalkan jejak berupa komentar