Myanmar, TIps, Travelling

Itinerary Hardcore Myanmar : 5 Malam Tidur di Bus, 3 Malam Tidur di Hostel

Meski baru membuka diri Myanmar menjadi destinasi favorit wisatawan beransel, walau nggak semurah Thailand tapi paling tidak biaya hidup jalan-jalan di sana  lebih bersahabat dibandingkan Singapura. Berbekal tiket pesawat promosi maskapai asal negeri jiran saya bersama beberapa teman berangkat ke Myanmar. Itinerary dibuat sepadat mungkin maklum kita masih karyawan yang jadwal cutinya terbatas. Nah ini tugasnya Rina membuat itinerary jadi jangan salahkan saya kalau selama 8 hari kita cuma tiga hari tidur di penginapan, sisanya di bis malam. Buset dah sudah kaya artis, siangnya ngamen malamnya pindah kota.

Memakai Tanak untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari dan bisa masuk ke kuil gratis
Memakai Tanak untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari dan bisa masuk ke kuil gratis
  1. Tiket Penerbangan

Karena tiket promo sebetulnya tidak banyak pilihan waktu untuk mendapat tiket murah dan kebetulan penerbangan KL-Yangon pukul 06:00 jadi hari sebelumnya usai pulang kantor kami bisa menyebrang ke Johor dengan Feri lalu naik bus malam ke Kuala Lumpur  dan KLIA 2 .

Dan pulangnya kami mengambil penerbangan terakhir Yangon – Kuala Lumpur pukul 6 sore sehingga sampai di KLIA 2 malam dan langsung mengejar bus ke Johor Bahru dan berharap sebelum  jam 6 sampai di pelabuhan Stulang Laut mengejar Feri pertama Johor – Batam.

2. Bus Malam

Malam pertama dan malam ke 8 kami tidur di bus Johor/Bersepadu Selatan. Sebetulnya bis tiket Johor – Bersepadu Selatan bisa dibeli go show tapi karena mengejar penerbangan pertama ke Yangon dan memastikan tiba tepat waktu kami memesan tiket bis online di redbus.

Pesan online bus Larkin - TBS
Pesan online bus Larkin – TBS

Sebetulnya di hari ke 8 kami agak sedikit berspekulasi mengejar Feri pertama ke Johor tapi beruntung tengah malam ada bus terakhir dari terminal Bersepadu Selatan – Larkin.

Tiket bis malam di Myanmar awalnya saya membeli online di aplikasi BNF Express tapi ternyata lebih mudah memesan di receptionist hotel.  Karena bis malam yang dipesan melalui  hotel menyediakan transportasi dari hotel ke terminal jadi tidak perlu menyewa taksi. Selain itu harga di hotel lebih murah dibandingkan di aplikasi karena tidak ada biaya tambahan.

Karena bis ini menjadi tempat peraduan di kala malam kami sengaja memilih yang cukup nyaman, paling tidak formasinya 2-2 dengan jarak antar tempat duduk yang lumayan luas.

Terminal Bersepadu selatan Mirip bandara
Terminal Bersepadu selatan Mirip bandara

3. Hotel 3 Malam Saja

Perjalanan 5 kota ( Johor, Kuala Lumpur, Yangon, inle dan Bagan), 2 negara (Malaysia dan Myanmar) tapi tidur di hotel 3 malam saja itu ngirit apa nyiksa badan? Walau tiga malam tapi kami tidak kekurangan istirahat, alhamdulilah beberapa hostel mengijinkan check in lebih awal dan menyediakan sarapan gratis di hari pertama. Jadi kita dapat dua kali sarapan saat check in di hari pertama dan keesokan harinya.

Sebetulnya tidak ada yang istimewa ketika memesan hostel, memang sih beberapa rekomendasi teman seperti hostel di Yangon dan Bagan. Untuk ketersediaan kamar dan harga terbaik lagi-lagi pesan  online menjadi andalan. Dua  hari sebelum sampai kota A kita memesan kamar eh ranjang karena kita mengutamakan hostel dibanding hotel dengan alasan bujet.

Tips – Ketika check in hostel / hotel langsung memesan tiket bus untuk keberangkatan agar tidak kehabisan kursi.

Kamar kami di Inle Lake
Kamar kami di Inle Lake

4. Ransel Atau Koper

Maunya sih trip kali membawa ransel dengan alasan kepraktisan tapi rasanya pinggang saya sudah tidak mampu menopang ransel 70 liter, lagian piknik seminggu kenapa pakai ransel sebesar itu. Tapi setelah mempertimbangkan keamanan dan kenyamanan koper jadi pilihan. Ternyata geret koper lebih praktis meski tetap menggendong ransel kecil.

Pilih koper dibandingkan ransel
Pilih koper dibandingkan ransel

5. Mata Uang Kyat Atau USD

Sempat membaca informasi di internet sebaiknya membawa mata uang USD jika ingin traveling ke Myanmar karena  lebih mudah ditukar di money change dan  rate-nya lebih bagus. Tapi setelah sampai di Yangon ternyata dapat menarik Kyat melalui ATM dengan rate yang cukup bagus. Ya sudah dollar saya simpan ke dalam dompet. Selain itu yang bikin sakit hati kadang 1 USD dihargai 100 Kyat padahal 100 Kyat setara dengan 10 ribu rupiah saja.

Tips – Karena rate Kya tidak terlalu bagus, habiskan Kyat di akhir perjalanan dengan belanja kerajinan lokal sepert long ji atau gelang batu.

6. Internet & Kartu Seluler

Sebetulnya kartu seluler dan internet merupakan kebutuhan vital traveler jaman now tapi kami ber-empat berkomitmen demi piknik yang lebih asik nggak ada internet selama perjalanan.  Agar lebih banyak waktu mengobrol dan berinterkasi dengan teman perjalanan. Selain itu semakin mudah dihubungi liburanmu nggak akan asik, kadang bos wa-lah, telpon-lah.

Jika ingin main  internet dan mengungah  foto di hotel saja. Akibatnya di saat-saat darurat seperti membutuhkan informasi perjalanan kami mati gaya karena tidak tersambung dengan dunia maya. Tapi itulah seninya, kadang kami mengandalkan intuisi untuk menebak arah dan jalan.

Tapi pertanyaan apakah di Myanmar tidak ada fasilitas telekomunikasi. Untuk ukuran negara yang tampilan fisiknya mirip Indonesia tahun 80-an telekomunikasinya sudah cukup maju. Hotel/hostel sudah memiliki koneksi wifi yang memadai tapi jangan berharap kecepatan internetnya bisa menonton youtube satu kantor kampung atau menjangkau daerah pedalaman.

Tips – Ketika menemukan wifi gratis carilah informasi perjalanan esok hari sebanyak-banyak lalu print screen termasuk peta, tiket online dan lainnya.

7. Komunikasi & Bahasa

Untuk ukuran negara yang baru membuka diri dengan dunia internasional saya sangat menghargai usaha Myanmar untuk mengejar ketinggalan dengan membangun infrastruktur yang  mendukung industri pariwisata seperti bandara internasional. Walau dengan logat aneh dan terbata-bata penggiat industri wisata antusias melayani tamu-tamu asing.

Kebanyakan orang Myanmar  tidak dapat berbahasa Inggris tapi tenang semua mahluk sosial bisa berbahasa tubuh melalui gestur dan isyarat bukan? Jadi sebetulnya tidak masalah, yang membingungkan saya aslinya kalau dihadapkan dengan aksara keriting.

Kalau dilihat sekilas orang Myanmar tidak seramah orang indonesia yang gemar berbasa-basi dan menyapa orang tapi aslinya mereka baik. Dulunya negara ini menganut sistem pemerintahan monarki membuat rakyat tidak memilik kebebesan berekpresi dan cenderung menjalani kehidupan seragam. Bayangkan setiap kamu akan melihat orang bersepeda  dengan mengenakan longji dan kemeja putih Semuanya tampak seragam.

Kalau sudah pakai Tanaka nggak dan sarung nggak kelihatan mana orang Indonesia dan Myanmar
Kalau sudah pakai Tanaka nggak dan sarung nggak kelihatan mana orang Indonesia dan Myanmar

Tips – Mempermudah komunikasi dan mengundang simpati warga lokal pelajari bahasa standar warga setempat.

Hello = Min Ga La Ba.
Hello (informal) = Nei Kaon La?
How Are You = Nei Kaon La?
Fine,Thank You = Ne Kaon Ba De
What Your Name? = Kam Ye Na Mee Ba Le?
My Name is …. = kya nau na mee …… ba.
Nice To Meet You = Twe ya da wanta ba de
Please = Kyeizu pyu yue
Thank You = Kyeizu tin ba de
You’re Welcome = Ya Ba De
Yes = Ho de
No = Ma ho bu
Goodbye = Thwa Dau Me
1 = tit
2 = hni
3 = thoun
4 = lei
5 = nga
6 = chao
7= kun hni
8 = shit
9 = ko
10 = se10 dollar = se kyat
100 dollar = tayar kyat

Tapi sekarang gaya berpakaian  wanitanya sudah lebih moderen walau di mata saya sangat  old fashion.  Tatanan rambut dengan sanggul ke atas dan anak rambut yang dibiarkan menjuntai plus riasan medok menjadi andalan para wanita untuk pergi ke pesta.

8. Makanan Halal

Berdasarkan pengalaman pribadi, kalau di Yangon masih bisa menemukan makanan yang benar-benar halal. Caranya cari saja masjid di kota Yangon biasanya tidak jauh dari situ ada komunitas muslim yang menjual makanan halal. Nah yang menjadi masalah ketika ke luar Yangon. Di Inle lake saya masih menemukan restoran India muslim yang menyediakan makanan halal  tapi di Bagan saya tidak menemukan.

Lalu solusinya bagaimana? Saya memilih makanan yang bahannya terbuat dari daging ayam atau ikan walau tidak menjamin benar-benar halal karena alat masak yang digunakan terkontaminasi bahan masakan haram. Kalau sudah begini buah-buahan menjadi pilihan makan pagi , siang dan malam. Tapi apakah kira-kira kamu kuat makan buah selama berhari-hari dengan pola traveling hardcore?

Kira-kira sarapan ini halal nggak sih? Gorengan itu seperti pastel atau pangsit isinya kentang
Kira-kira sarapan ini halal nggak sih? Gorengan itu seperti pastel atau pangsit isinya kentang

Kemarin saya sempat memborong keripik pisang untuk camilan di jalan karena saya pikir ini makanan tapi kira-kira apakah ketika menggoreng pisang ini alat masaknya terbebas dari kontaminasi bahan makanan haram. Bismilah saja deh, Allah itu Maha Pengampun.

Biaya makan di Myanmar tergolong terjangkau untuk di restoran dan pemberhentian bis  sekitar 30 ribuan tapi kalau kamu suka street food dan berbaur dengan warga lokal harga per porsi sekitar 10-20 ribu rupiah.

9. Transportasi Umum

Untuk menghemat bujet kami sempat naik bis untuk sampai di Swedagon Temple dan ongkosnya flat 2000 rupiah. Andai punya waktu lebih lama di Yangon saya akan keliling kota dengan bis dalam kota. Kalau ingin lebih murah lagi dapat menyewa motor seperti yang kami lakukan di Bagan, tarifnya 100 ribu rupiah per hari tanpa BBM karena motor listrik

Sedangkan di Inle kami mengandalkan sepeda milik hostel untuk keliling kota dan pergi  ke Red Mountain. Soal taksi pandai-pandailah menawar apalagi jika di bandara dan terminal bis di Bagan.

Keliling kota Inle Lake dengan sepeda
Keliling kota Inle Lake dengan sepeda
Sewa motor listrik di Bagan sehari 100 ribu rupiah
Sewa motor listrik di Bagan sehari 100 ribu rupiah

10. Belanja & Souvenir

Belanja di Bogyoke Aung San Market, Yangon memang tidak boleh dilewatkan. Pasar souvenir yang berumur lebih dari 100 tahun ini terkenal dengan souvenir kayu, batu mulia dan long ji (kain khas Myanmar). Myanmar utara terkenal sebagai penghasil batu mulia seperti rubi dan giok. Jadi nggak heran saya kemarin sempat kepincut dengan gelang batu di Yangon.

Sebagai informasi Bogyoke Aung San Market tutup setiap hari Senin jadi jangan seperti teman jalan saya kemarin yang sudah buka PO (pre order) longji eh pasarnya tutup padahal sudah menghitung keuntungan yang nilainya puluhan juta rupiah. *ehem*

Aung San Market bukanlah satu-satunya tempat belanja di Myanmar hampir di setiap tempat wisata ada pasar yang menjual aneka kerajinan khas souvenir. Ternyata motif longji tiap daerah di Myanmar itu berbeda-beda. Ketika di Inle teman saya membuka pre order kain khas Myanmar di media sosial. Untuk memenuhi pesanan teman-temannya  ia berniat membeli longji di Bagan ternyata longji motif Inle tidak tersedia di sana.

Cuma ini oleh-oleh yang saya beli, 5 kain longji, baju untuk ponakan dan beberapa gelang batu
Cuma ini oleh-oleh yang saya beli, 5 kain longji, baju untuk ponakan dan beberapa gelang batu

Myanmar memang bukan surga belanja seperti Thailand, Vietnam atau Singapura  tapi kalau kamu ke sana setidaknya membeli beberapa souvenir khas yang harganya cukup terjangkau untuk dijadikan oleh-oleh.

Kenapa ya saya masih kepikiran gelang giok di Bagan yang harganya jauh lebih murah dibandingkan di Indonesia, mungkin saya harus kembali ke sana.

11. Entrance Fee

Secara postur tubuh dan wajah orang Myanmar mirip dengan Indonesia, jadi jangan heran kalau tetiba ada orang yang mengajak kamu berbicara bahasa setempat. Keuntungannya kadang kita bisa masuk ke tempat wisata dengan gratis. Tapi ini tidak berlaku di Bagan dan Inle ketika memasuki kawasan wisatawan asing dikenakan Entrance Fee dan tidak perlu membayar tiket masuk ke setiap destinasi.

Entrance Fee ini nilainya lumayan, 125 ribu rupiah untuk Inle dan 250 ribu rupiah untuk Bagan. Lebih baik membayar dalam mata uang Kyat daripada dollar.

Beberapa destinasi wisata kota Yangon menetapkan perbedaan tiket antara wistawan lokal dengan asing. Kalau sudah begini mending menyamar sebagai orang lokal dengan membeli longji 60  ribu rupiah dan bedak tanaka sachet 10.000an rupiah.

Tahu nggak sih topi yang saya pakai aslinya tutup kotak sampah
Tahu nggak sih topi yang saya pakai aslinya tutup kotak sampah

12. Istirahat Maksimal

Bagaimana istirahat di dalam bis yang sedang berjalan, apakah tidak lelah? Tidur yang baik adalah tidur yang lelap bukan tidur yang panjang dengan kata lain kualitas lebih utama dari kuantitas. Agar tidur kita berkualitas sepanjang perjalanan, pilih bis yang nyaman dengan formasi yang tidak terlalu rapat. Pilih tempat duduk yang aman dan minim dari aktivita orang seperti berjalan.

Sebelum perjalanan usahakan cukup makan dan minum pil anti mabuk agar bisa lelap sepanjang perjalanan. Untuk memberikan kenyamanan lebih dapat membawa bantal, penutup mata atau paling ekstrim penutup telinga karena ada beberapa yang gampang terjaga jika mendengar suara.

Kalau kamu tipe  orang yang tidak tahan dinginnya udara AC bawa jaket, kaos kaki, kupluk, sarung tangan atau baju tambahan. Saya pribadi lebih memilih membawa kain sarung yang fleksibel.

Tips tidur di bis minum antangan (bukan endorse)
Tips tidur di bis minum antangan (bukan endorse)

13. Keamanan di Bis

Selain faktor kenyamanan yang perlu dipertimbangkan adalah keamanan selama di atas bis. Sebelum perjalanan pastikan tas yang akan dimasukan ke dalam bagasi sudah diberi label dan nama agar tidak tertukar.

Tips – Masukan barang-barang berharga seperti uang, paspor dan ponsel ke dalam tempat aman di sekitar tubuh. Saya memasukan semua barang itu ke saku dalam jaket yang selalu menempel ke tubuh.

Jika membawa tas ransel yang berisi barang berharga usahakan selalu berada di dekat tubuh. Misalnya dijadikan guling dan dipeluk erat, sehingga jika  ada orang yang berniat mengambil dapat terasa.

Lebih waspada jika bis sering berhenti dan mengangkut penumpang di jalan. Beruntung selama perjalanan ini bisa malam yang kami tumpangi hanya mengambil penumpang di terminal saja.

14. Amankah Muslimah Berhijab ke Myanmar

Pemberitaan konflik  suku Rohingnya di  Myanmar sempat menyurutkan langkah teman saya yang berhijab. Setelah bertanya kepada sesama traveler yang pernah ke sana dan mencari informasi yang lebih akurat lagi ternyata konflik  tidak berlangsung sporadis si seluruh Myanmar, hanya di daerah tertentu saja.

Sesampai di kota Yangon saya menyaksikan beberapa masjid berdiri tegak dan tetap mengumandangkan adzan 5 kali sehari. Warga yang berbeda keyakinan hidup berdampingan dengan damai.

Pemberitaan media terkadang berlebihan apalagi di era media sosial seperti sekarang, dengan mudahnya orang menyebarkan berita sembari memberi bumbu. Jadi lebih bijak menyikapi semua pemberitaan dan traveling adalah salah satu membuka wawasan kita dengan melihat langsung apa yang sebenarnya terjadi di lapangan.

WAKTU Deskripsi Biaya (Rp) Keterangan
8 Mei 2017
17:00 – 19:00 Penyebrangan Feri Batam – Johor Bahru 400000
20:00 – 21:00 Taksi Situlang Laut Larkin 50000 bagi 4
21:00 Bus Larkin – Bersepadu Selatan 120000
9 Mei 2017
03:00 – 04:00 Bus Bersepadu Selatan – KLIA 20000
6:00 Tiket penerbangan KL – Yangon (ketinggalan pesawat) 820000
18:00 – 21 : 00 Tike penerbangan KL – Yangon
21:00 – 22:00 Taksi Yangon – Penginapan 200000 bagi 4
22:00 Menginap di Yangon  (20th street) 100000 gratis sarapan
10 Mei 2017
07:00 – 18:00 Jalan -Jalan di Yangon
Sule Temple 20000
Swdegon Temple 80000
Taksi Hotel Terminal Bus 200000 bagi 4
Naik Bus Malam ke Inle Lake 210000
11 Mei 2017
07:00 – 18:00 Sampai di inle Lake
Biaya masuk kawasan Danau Inle 125000
Penginapan di Inle Lake 100000 gratis sarapan, isi ulang air minum dan sepeda
Sewa Perahu  Tour Inle 200000 bagi 4
12 Mei 2017
07:00 – 10:00 Keliling Kota dengan sepeda gratis
10:00 – 14:00 Perkebunan Anggun Red Mountain gratis
14:00 -15:00 Museum 20000
18:00 Bus Malam ke Bagan 85000
13 Mei 2017
7:00 Taksi Terminal ke Penginapan 10000 bagi 4
08:00 – 12:00 Keliling Kota Jalan Kaki (Museum Tanaka) gratis
12:00 Check In Hotel 30000 bagi 2
14 Mei 2017
05:00 – 06:00 Sewa motor berburu sunrise old Bagan 100000 bagi 2
06:00 -07:00 Sarapan
08:00 – 12:00 Wisata Candi Keliling Bagan
12:00 – 14:00 Tidur Siang
16:00 – 18:00 Berburu sunset di old bagan
19:00 Bus malam ke Yangon 250000
15 Mei 2017
7:00 Sampai Yangon
07:00 – 11:00 Belanja di Yangon (Angkutan Umum) 50000
18:00 Penerbangan ke KL
16 Mei 2017
0:00 20000
0:00 – 1:00 Bus KLIA2 – Terminal Bersepadu Selatan 120000
2:00 – 05:00 Bus Terminal Bersepadu Selatan – Larkin Johor
Taksi Larkin – Pelabuhan Stulang Laut 50000 bagi 4
07:00 – 08:00 Penyebrangan Johor Batam tiket pp
Jumlah 3380000

Menurut saya pribadi seminggu di Myanmar masih kurang apalagi bagi yang hobi foto. Dan asli kita menyesal cuma 2 hari di Bagan, wong bule saja bisa berminggu-minggu di sini apalagi kalau musim balon udara. Ya sudahlah kalau ada rejeki kembali lagi ke Bagan langsung dengan pesawat.

Rincian bujet di atas belum termasuk makan , belanja dan tiket pesawat tambahan , setelah drama ketinggalan pesawat.  Semoga itinerary dan  uraian di atas dapat membantu bagi kamu yang berniat jala-jalan ke Myanmar ala flashpacker.

 

Sarung selalu menjadi gaya andalan di Myanmar
Sarung selalu menjadi gaya andalan di Myanmar. Jangan lupa untuk menyaksikan video teaser perjalanan kami di bawah ini.

22 tanggapan untuk “Itinerary Hardcore Myanmar : 5 Malam Tidur di Bus, 3 Malam Tidur di Hostel”

  1. Seruu….. Travelling dengan minim internet itu agak serem tapi menantang ya.
    Travelling mmg salah satu cara kita belajar dan mencari tahu kondisi sebenarnya dari suatu tempat. Kasian ya kalau media memberitakannya berlebihan, syukurlah kalau di sana semua baik-baik saja. Semoga selalu baik-baik saja.. 🙂

    Suka

  2. Antara Myanmar sama Thailand masih lebih murah Myanmar, mas. Baik dari segi makanan / minuman, penginapan, transportasi umum di dalam kota, maupun harga tiket masuk obyek wisata. Beberapa kuil keren, kayak Chauk Htat Gyi di Yangon (yang punya patung Buddha Berbaring gede), malah gratis.

    Aku di sana beli sim card lokal Ooredoo demi efisiensi jalan-jalan, minimal buat mengurangi resiko nyasar hehe. Kalo aku sih orangnya nggak akan sibuk chatting atau medsos saat lagi jalan, cuma saat lagi senggang aja kayak di dalam bus, di kamar, sama di tempat makan.

    Suka

Pembaca kece selalu meninggalkan jejak berupa komentar

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s