tips singapura , jalan-jalan singapura ,
Singapura, TIps, Travelling

Mitos dan Kenyataan Menyebrang Singapura Via Batam

Jarak Batam-Singapura memang hanya sepelemparan kancut. Tapi  kancut siapa yang mau dilempar-lempar? Abaikan soal kancut. Saya mau membahas beberapa mitos yang membuat orang Batam enggan menyebrang ke Singapura dan mitos lainnya yang kadang bikin senyum-senyum *sambil kudungan kancut*.

Tidak mau  ke Singapura  karena beberapa mitos yang kadang bikin gentar.  Seperti teman saya yang lahir dan besar di Batam serta pernah punya paspor tapi katanya belum pernah ke Singapura. Saya sempat berpikir kalau dia phobia  tapi hobinya memancing.

 
1. Masuk  Singapur Dengan KTP Batam
Saya sering banget mendapat  pertanyaan apakah ke Singapura bisa menggunakan KTP tanpa paspor, tepatnya KTP Batam. Konon mengurus KTP Batam lebih mahal daripada paspor. Jadi banyak orang berpikir KTP Batam lebih hebat dibandingkan KTP biasa bisa untuk jalan-jalan ke luar negeri.

Jadi tetap ya kalau mau menyebrang ke Singapura walau hanya naik kapal tetap menggunakan paspor.

2. Menyebrang Ke Singapura Melalui Belakang Padang
Dulu Pulau Belakang lebih rama dibandingkan Batam karena  kapal-kapal besar yang akan mengisi BBM di pulau Sambu selalu singgah di sana.  Pulau yang dikenal sebagai Penawar Rindu terdapat kantor imigrasi. Karena jaraknya yang sangat dekat, dulunya warga Belakang Padang tidak memerlukan paspor untuk ke Singapura.

Tapi sekarang semua penyebrangan ke Singapura melalui Pelabuhan Feri Internasional yang berada di Batam. Pelabuhan Feri Internaional paling dekat dengan Belakang Padang adalah pelabuhan Sekupang.

3. Harus Mengurus Visa
Masih banyak orang Indonesia, termasuk yang tinggal di Batam bahwa masuk ke negara di Asia Tenggara tidak menggunakan visa. Duh bebas visa sudah dari tahun kapan ya?

4. Uang Jaminan
Mungkin ini terinpirasi peraturan  di pelabuhan Sekupang. Dulu orang yang masuk Batam melalui pelabuhan Sekupang dengan KTP luar  Batam harus memberikan uang jaminan kepada petugas. Untuk meyakinkan agar pendatang ini melwati pelabuhan dan kembali kota asalnya serta tidak menjadi pendatang haram ke negara tetangga.

Tapi alangkah repotnya kalau petugas imigrasi Singapura memberlakukan kebijakan ini. Karena banyak  warga Batam yang bekerja di Singapura dan tiap hari pp Batam-singapura.

5. Membawa Uang Banyak
Uang tunjuk berbeda dengan uang jaminan. Konon petugas imigrasi Singapura akan meminta orang-orang dengan penampilan tidak meyakinkan untuk membuka dompet dan memperlihatkan duit yang ada di dalamnya.

Memastikan uang yang kamu bawa cukup untuk hidup  di Singapura. Tapi kalau ke Singapuranya one day trip tidak  harus menunjukan uang ribuan dollar bukan? Dengan menunjukan beberapa puluh dollar singapura dan kartu kredit saya rasa cukup.

6. Berpakaian Rapi
Teman saya yang baru pertama kali ke Singapura bingung harus mengenakan pakaian apa ya? Pasalnya kalau tidak berpakaian rapih nanti diusir oleh  imigrasi Singapura.

Itu orang-orang Singapura yang bertandang cuma pakai kaos kutang , celana hawai dan sendal jepit. Mengapa kita harus bingung mau masuk Singapura harus mengenakan baju apa.

Kalau menurut saya pribadi, berpakaian saja yang sopan karena itu menunjukan identitas bangsa di luar negeri. Dan kedua jangan terlalu mencolok. Soalnya pernah melihat Mbak-Mbak berpakaian ala selebritis dengan rambut pirang ikal menjuntai panjang. Pakaian blink-blink dari ujung rambut sampau kaki.

Kalau ke Singapura melalui bandara mungkin masih dimaafkan . Tapi kalau melalui pelabuhan Feri Batam. Kesannya (maaf) kaya PSK yang ingin go internasional. Walhasil petugas imigrasi menggiringnya ke kantor lalu diinterogasi habis.

7. Ke Singapura Via Batam Murah
Harga tiket pp Batam-Singapura hanya 270 ribu rupiah. Murah bukan? Lalu teman-teman saya dari luar kota berbondong-bondong ingin ke Singapura via Batam.

Tapi setelah dihitung-hitung tidak terlalu murah. Karena harus mengeluarkan biaya taksi Bandara – Pelabuhan Feri,. Taksi satu-satunya pilihan transportasi darat dengan tarif rata-rata 100 ribu rupiah. Ini belum termasuk diputar-putar karena taksi Batam terkenal nakal.

Harga tiket pp 270 ribu hanya bisa kamu dapatkan di tempat tertentu bukan di pelabuhan yang harganya bisa 40% lebih mahal.

8. Tidak Boleh Membawa Makanan
Dari pengalaman saya petugas imigrasi Singapura tidak pernah menahan makanan yang saya bawa, termasuk jenis hardcore , jengkol dan kawan-kawan. Asalkan semua dikemas manusiawi, artinya rapih dan rapat. Dimasukan ke dalam kantong plastik tas sehingga aroma tidak keluar.

Jangan sampai kamu bawa rantang tiga susun ke imigrasi untuk dipindai x-ray. Dijamin rantang kamu akan diobrak-abrik.

9. Belanja Murah dan Bebas Pajak
Konon belanja di Singapura itu murah banget. Kalau murah sih realtif ya tapi menurut saya pribadi lebih banyak pilihan. Ada beberapa jenis  barang elektronik yang tidak keluar di Indonesia tapi kamu bisa dapatkan di Singapura.

Untuk pakaian bermerk (yang saya nggak mampu beli) harganya kalau lagi diskon memang jauh lebih murah , terutama kalau sudah keluar model baru.

Dan kalau belanja di Singapura bisa mengklaim Goods and Services Tax (GST) yang nilanya 7% dari belanjaan. Kalau belanjanya 10 juta lumayan banget kan.

Maaf,  itu kalau kamu ke Singapura via bandara tapi kalau pelabuhan dan tujuannya Batam jelas tak bisa meminta GST. Karena Batam merupakan FTZ (Free Trade Zone), jadi bebas pajak :D.

10. Tidak Bisa Bahasa Inggris Kesasar
Seorang teman saya pernah bertanya apakah kalau ke Singapura harus bisa berbahasa Inggris. Saya jawab tidak karena masih banyak orang di sana  yang memahami bahasa Melayu.

Nanti kalau mau bertanya arah kendaraan atau arah bagaimana? Semua petunjuk jalan di Singapura sangat lengkap, termasuk untuk mereka penyandang diasability.

Saya pernah bertemu tiga backpcaker  tuna rungu asal Perancis di Singapura. Ketidakmampuan mereka berkomunikasi bukanlah halangan untuk travelling di Singapura

11. Petugas Imigrasi Singapura Galak
Wah kalau galak ini relatif ini sih. Tapi yang jelas Singapura lebih dispilin dari di Indonesia , jadi perhatikan peringatan yang tertulis di  imigrasi pelabuhan .

Saya juga akan emosi kalau melihat orang menyela antrian atau santai bermain ponsel di depan petugas. Jadi perhatikan adab ketika mengantri.

Jangan lupa persiapkan dokumen yang diperlukan, jangan sampai sudah di depan petugas kamu masih sibuk mencari paspor di tas  atau belum mengisi form imigrasi.

Intinya kalau kamu sopan , mereka akan menghargai kita

Dan satu yang perlu menjadi catatan , Singapura adalah negara yang sumber pendapatannya berasal dari perdagangan dan industri . Mereka sangat  berorientasi terhadap kepuasaan pelanggan termasuk pelayanan publik.

Jika ada keluhan dengan pelayanan mereka akan merespon dengan baik dan cepat.  Jadi untuk kamu yang di Batam dan belum pernah ke Singapura, jangan ragu jalan-jalan kesana.

12. Jalan-Jalan ke Singapura Mahal
Mahal dan Murah itu pilhan gaya travelling saya pernah travelling ke Singpura hanya dengan 500 ribu rupiah all in, itupun masih sisa 100 ribu rupiah  . Mau tahu tips jalan-jalan murah di Singapura. Simak artikel ini.

 

36 tanggapan untuk “Mitos dan Kenyataan Menyebrang Singapura Via Batam”

  1. benar banget mitos2 diatas, aku juga pertama kali mau masuk singapure, takut kalo gak bawa duit jaminan..takut makanan ditahan, takut kesasar karna gak bisa bahasa inggris,
    namun setelah sekali berhasil masuk…eeh malah bisa nyantai sekarang…ternyata masuk singapura tak seseram yang aku bayangkan…yang penting dokumen lengkap 🙂

    Disukai oleh 1 orang

  2. 3. Harus Mengurus Visa
    Masih banyak orang Indonesia, termasuk yang tinggal di Batam bahwa masuk ke negara di Asia Tenggara tidak menggunakan visa. Duh bebas visa sudah dari tahun kapan ya?

    “memang tidak menggunakan visa” 🙂

    Suka

  3. nambah ilmu ini 😀
    baru ngeh juga nyebrang ke singapura via batam,
    hehe
    maklum dah anak rumahan gak pernah keman-mana 😀

    lanjut ke postinganan yang 500rb ke singapur ahh, hihih

    Disukai oleh 1 orang

  4. Karena murahnya dengan 500 ribu bisa pergi pulang Jakarta Singapura. Saya pernah di 2013 naik Tiger (Scoot). Datang last flight jam 9 malam dari Jakarta, tidur di bandara, habis subuh ke USS dan Marina Bay, foto2 . Balik lagi ke Bandara, terbang jam 1 siang. Tambahannya makan sekali di 7-11 dan MRT. Total 12 SGD + 500 ribu Rupiah.

    Disukai oleh 1 orang

Pembaca kece selalu meninggalkan jejak berupa komentar

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s