Madura Cultural Trip #1- Prolog Hati

Cultural Trip Madura bersama #PotretMahakarya #Djisamsoe

“Hadiah utama Blogging Competition Mahakarya Djisamsoe jalan-jalan, tapi destinasinya rahasia dan pasti luar biasa.” Ucap MC acara Blogger Gathering ke dua membuat penasaran. Hadiah mingguannya saja smartphone pasti grand prizenya cetar membahana!

Peserta gathering pun menebak-nebak. Mungkin destinasinya mirip 24 finalis Potret Mahakarya Djisamsoe yang baru saja pulang dari Wakatobi. Bisa jadi pemenang kompetisi blog jalan-jalan ke Raja Ampat, Bunaken atau Alor. Sumpah jadi menghayal berat.

“Kakak ngayalnya jangan ketinggian, lomba mingguan saja belum pernah menang, mengharap dapat grand prize”. Itu suara kayanya datang dari hati. *nangis*. Padahal sudah masuk minggu ke tujuh, tiga minggu lagi lomba berakhir.

***

Tidit… tidit… tidit… Ini ipad mini kok ada nada panggilnya kaya Samsung Galaxy S4. Di tengah kenorakan gua pastikan suaranya bukan dari gadget keluaran apple. Ooo ternyata yang bunyi ponsel.

“Hallo… Selamat ya, Mas Danan terpilih sebagai salah satu peserta Trip ke Madura bersama Djisamsoe.” Suara di ujung sana buat bengong dua kali. Bengong pertama nggak percaya dapat grand prize, bengong ke dua mendengar destinasinya.

Jalan-jalan ke Madura? Ngapain. Kayaknya bakal diajak ke pulau Kangean di Timur Sumenep. Kata teman disitu dunia bawah laut dan pantainya juara banget. Tapi pas dapat rundown acaranya langsung bengong ke tiga.

Hari 1
– Berangkat dari Jakarta 06.30 WIB menuju Surabaya dengan GA 304.
– Perjalanan ke Madura.
– Agenda 1 : Tanjung Bumi, Bangkalan.
– Makan siang dan sholat Jumat.
– Agenda 2 : Sumenep
– Agenda 3 : Bincang santai dan makan malam bersama narasumber ahli.

Hari 2
– Agenda 4 : Keraton Sumenep
– Agenda 5 : Mesjid Jamik
– Agenda 6 : Makam Raja-raja Asta Tinggi
– Agenda 7 : Keris Madura
– Agenda 8 : Cemara Udang
– Agenda 9 : Topeng Madura
– Agenda 10 : Kuliner khas Madura

Hari 3
– Check-out hotel.
– Agenda 11 : Jamu Madura
– Agenda 12 : Belanja Oleh-oleh
– Menuju airport Juanda Surabaya untuk kembali ke Jakarta.

Madura dan Jawa Timur tanah kelahiran Ibu

Meski Ibu berdarah Jawa Timur tidak satupun destinasi di atas saya kenal. Rasanya malu ketika sibuk berwisata mengenal budaya di pedalaman Mentawai, Papua dan Flores tapi melupakan akar budaya leluhur sendiri. Kembali batin saya terusik ketika mengingat terakhir kali menjejakan kaki di Jawa Timur. Pulau jawa tidak terlalu jauh dari Sumatra, tapi mata dan hati lebih tergoda keindahan di tempat lain.

Tuhan selalu punya rencana tidak terduga. Benar ini memang rencannya, Cultural Trip berlangsung saat jadwal kerja off duty dan gratis.

“Apa yang kamu ragukan, ibu tidak keberatan kamu tidak pulang ke Lampung liburan kali ini.” Ibu menguatkan niat menyambangi tanah leluhur. Doa restunya bekal yang paling berharga di setiap perjalanan.

Dengan langkah pasti siap menyambangi bumi Madura menyusuri jejak kemasyuran keraton Sumenep dan budaya Madura yang hampir terlupakan. Happy travelling!