Ifar Gunung – Napak Tilas Sang Jendral Amerika

cover

Kemenangan Jendral Mac Arthur atas Jepang di Irian tahun 1943 merupakan langkah pertama operasi militer membawa pasukannya kembali ke Filipina. Tahun 1944 , Jendral Amerika ini membangun markas di bukit daerah Ifar Gunung yang sekarang dikenal bukit Makatur.

Dari kota Jayapura ke bukit Makartur dibutuhkan waktu sekitar 45 menit, melalui jalanan menyusuri tebing dengan pemandangan laut indah. Namun jika anda mendarat di bandara Sentani, lokasinya hanya sepelemparan batu. Bukit Makatur terlihat jelas bandara dengan pemandangan danau Sentani yang memukau.

Hujan pagi menggagalkan rencana mengunjungi bukit Makartur. Meskipun petugas pos jaga Rindam XVIII/ Trikora memberi ijin masuk ternyata pintu gerbang monumen masih terkunci. Mungkin penjaganya masih terlelap atau ke gereja, karena ini hari minggu. Usai makan siang kembali lagi ke sini mendapati bukit ini telah ramai oleh pengunjung.

Sebelum masuk petugas mengingatkan bahwa ada area yang tidak boleh disambangi oleh pengunjung. Pengunjung dilarang keluar dari batas pagar untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan. Karena kawasan Ifar Bukit sering dijadikan tempat latihan prajurit. Ditakutkan ada peluru nyasar mengenai pengunjung.

Saya benar-benar terperangah dengan keindahan danau Sentani dari atas sini. Awan putih seolah akan runtuh menimpah pulau-pulau kecil di bawah sana. Sekali lagi bulu kuduk saya bergidik menyaksikan keindahan alam Papua. Belum lagi hembusan angin pegunungan membuat siapa pun betah berlama-lama.

Pecinta sejarah dipastikan akan berlama-lama , mengikuti napak tilas sang Jendral melalui sebuah museum kecil dan monumen didominasi warna kuning hitam. Sedangkan saya memilih mengabadikan keindahan melalui lensa.

Tak salah Sang Jendral mendirikan membangun markasnya di atas sini. Selain leluasa mengamati pergerakan pesawat musuh , dari sini bisa meliahat keindahan alam yang akan meredakan stres urat syaraf.