Drama Jet Airways memang belum berakhir. Setelah re-scheduled berkali-kali lalu jadwal penerbangan dimajukan mendadak yang membuat gua harus lapor, memindahkan bagasi, check in dan boarding sambil marathon. Begitu mendarat di New Delhi salah satu koper berisi pakaian hilang, padahal sudah pukul 9 malam.

Lemas Bagai Ditinggal Nikah Kekasih
Setelah sedikit drama di imigrasi akibat lupa mencetak e-visa dan disemprot Mamang India yang bahasa Inggrisnya agak susah dicerna. Gua harus menghadapi kenyataan bahwa salah satu koper merah berisi pakaian tidak muncul di konveyer.
“Sabar Mas, mungkin bentar lagi muncul”, ucap salah satu teman traveling yang gua jumpai di Changi. Kita jadi akrab gegara ikutan Free Tour Singapura lalu mengalami nasib yang sama, rescheduled penerbangan mendadak dangdut yang bikin nyut-nyutan.
Bayangkan seharusnya pesawat kami terbang pukul 19:00 karena sejak pukul 07:00 kami sudah berada di bandara Changi dan tour gratisan keliling Singapura untuk killing time.
Usai mengikuti Free Tour pukul 14:30, iseng kami ke kantor Jet Airwasy untuk memastikan tidak ada perubahan jawal tapi menghadapi kenyataan bahwa jadwal penerbangan kami dimajukan menjadi 16:00 dengan Singapore Airlines.

Bagaimana menghubungi teman traveling gua yang lagi asik keliling Singapura? Jika hari ini tidak terbang maka akan dipindahkan penerbangan ke New Delhi esok hari yang artinya harus bermalam di Singapura.
Cukup Furgosa! Rasanya sesuatu banget harus muter penerbangan Batam-Jakarta-Singapura, ini mau dikasih bonus bermalam di Singapura. Walau diberikan fasilitas hotel dan konsumsi aku pilih pergi duluan.

Gua dan dua teman traveling baru (lupa namanya) memutuskan terbang ke New Delhi dengan SQ. Apakah gua bahagia? Enggak karena gua merasa akan ada sesuatu terjadi dan beneran salah satu koper ketinggalan.

Tanpa berpikir panjang gua langsung melapor ke bagian lost and found. Kebetulan petugasnya baik dan sabar menghadapi gua yang sudah resah gelisah basah. Rasanya aku ingin meremas-meremas rambut terus teriak, “Aku nggak bisa diginiin… Aku nggak bisa…”
Lapor ke Bagian Lost and Found
Tapi untung Miss Pinky (nama petugasnya cakep ya) membantu untuk membuat surat laporan kehilangan bagasi dengan melengkapi berbagi informasi mulai dari nomor penerbangan sampai alamat hotel untuk keperluan mengantar bagasi yang tertinggal.

Beruntung gua anaknya rajin memfoto semua dokumen perjalanan dengan menggunakan ponsel. Jadi nggak perlu repot membuka paspor untuk mengisi biodata atau mencontek tiket untuk membubuhkan informasi penerbangan. Sekarang gua baru tahu ternyata rajin memfoto koper itu ada hikmahnya karena memudahkan petugas untuk mengidentifikasi koper yang nyasar atau tidak terkirim.

Miss Pinky menginformasikan bahwa beberapa jam lagi akan ada e-mail konfirmasi pelaporan yang memuat link web untuk memantau status bagasi yang hilang.

Sebelum meninggalkan konter Miss Pinky kembali memastikan nomor telepon atau alamat yang dapat dihubungi. Lalu ia memberikan nomor kontak Singapore Airlines New Delhi dan nomor (whats up) wa-nya agar saya dapat menghubunginya sewaktu-waktu.

Masalah Belum Selesai
Masalah satu sudah selesai tapi masalah lain menanti. Bayangkan sekarang sudah pukul 10 malam dan saya belum tahu akan menginap dimana. Pada awalnya saya ingin menginap di Novotel New Delhi Aerocity bersama dua rekan. Tapi setelah mencoba go show tidak ada kamar yang tersisa. Nah lho!
Baiklah dengan kekuatan aplikasi online saya memesan kamar hotel di New Delhi.

“Pokoknya malam ini saya harus tidur di tempat yang nyaman”, hati saya berkata lirih bersama taksi online yang melesat menuju hotel antah berantah yang saya sendiri tidak tahu dimana itu.
Sebelum mandi gua tanggalkan pakaian yang telah dikenakan seharian lalu mencucinya sambil menanak nasi. “Untung tas berisi logistik selama dua minggu di India aman”, hati bersorak.
Cucian langsung saya jembreng di kamar mandi dengan hembusan blower maksimal. Berharap semua pakaian akan kering esok pagi. Akhirnya malam ini saya bisa lebih tenang dan santai dengan menikmati sepiring nasi hangat dan dua potong rendang.

“Ya sudahlah, mari kita letakan semua masalah ini lalu tidur nyenyak.” Pasrah tergolek di atas ranjang tanpa benang sehelai pun. Eh jangan membayangkan gua tidur bugil, ini masih pakai sarung.
Traveling Must Go On
Pukul 5 pagi saya membuka e-mail konfirmasi laporan bagasi dan dari link yang tertera bisa men-tracking keberadaan tas. Ternyata si merah tertinggal di Singapura karena proses check in dan kepindahan bagasi yang dekat dengan jam penerbangan.

Teman-teman saya yang keling Singapura mengabarkan bahwa penerbangan mereka tidak jadi di-delay satu hari tapi hanya beberapa jam saja. Jadinya mereka terbang pukul 9 malam dan akhirnya mendarat dini hari lalu melanjutkan perjalanan ke Agra dengan minibus yang sudah disewa.
Duh beneran drama nih Jetairways. Akhirnya daripada terjadi drama kejer-kejeran saya memutsukan untuk langsung ke Jaipur karena pukul 1 siang mereka akan bergerak ke Jaipur dari Agra.

Lalu apa kabar dengan tas saya yang akan dikirimkan ke New Delhi? Melalui e-mail saya mengabarkan kepada pihak Singapore Airlines untuk mengirimkan koper saya ke hotel yang sudah dipesan di Jaipur. Tanpa menunggu lama saya mendapatkan jawaban dari Pinky melalui WA bahwa pagi ini tas saya sudah sampai di New Delhi.

Tapi sebetulnya tanpa mengirimkan e-mail saya bisa meng-update informasi ini melalui website yang digunakan untuk men-tracking bagasi. Rasanya lega mendapatkan informasi bahwa koper aman dan sudah sampai India. Walau hati ini agak resah karena sejujurnya sempak yang saya kenakan masih agak lembab.
Bertemu Dengan si Merah
Pukul 13:00 saya sampai di Jaipur dan langsung check in di hotel. Kemudian saya berpesan kepada resepsionis bahwa nanti akan ada koper yang dikirimkan oleh SQ.

Sepulang dari City Palace pukul 20:00 saya mendapatkan si merah sudah teronggok pasrah di dekat meja resepsionis. Tanpa banyak kata langsung saya peluk erat-erat bagai mantan yang nggak jadi nikah. Eaa.
Resepsionis berkata bahwa koper saya datang sekitar pukul empat sore. “Duh terimakasih Miss Pinky”, langsung mengirim pesan sekaligus foto tas dan tetap menyimpan nomor wa-nya. Ehem.
Klaim Asuransi Perjalanan
Awalnya gua tidak paham kalau ketinggalan bagasi lebih dari enam jam bisa klaim asuransi. Setelah membuka polis asuransi gua membaca salah satu klausa bahwa kejadian di atas bisa mendapat ganti rugi dengan melampirkan bukti nota belanja pakaian, surat keterangan hilang bagasi, surat keterangan sampai bagasi, fotokopi paspor, boarding pas paspor dan polis asuransi.

Jadi ingat saat perjalanan dari New Delhi-Jaipur membeli celana panjang yang harganya sekitar 700 ribu rupiah. Menurut pasal di polis asurnasi ganti rugi akibat bagasi terlambat lebih dari 6 jam bisa mengklaim belanja pakaian hingga 300 USD lho. Tapi nggak apa deh diganti 700 ribu rupiah saja sudah senang banget. Apa besok belanja lagi terus nota di back date.

Karena niatnya sudah nakal tahu nggak ternyata nota belanja celana gua hilang dan harus mengiklaskan uang 700 ribu rupiah. :(( Pesan moral kalau ambil asuransi apapun polis dibaca dan jangan niat aneh-aneh.
Tips dan Trick
- Waktu Check In Jangan Mepet
Salah satu hal yang bikin ribet petugas bandara adalah penumpang yang hobi check in di waktu mepet apalagi kamu membawa bagasi. Penumpangnya bisa berlari mengejar gate tapi handling bagasi butuh waktu. Nah kalau sudah terburu-buru seperti ini kesalahan sistem dan manusia dapat terjadi.

2. Foto dan Simpan Semua Dokumen
Untuk memudahkan proses pelaporan bagasi dan klaim asuransi, foto semua dokumen dan tas yang dibawa. Jangan sampai salah satu dokumen seperti boarding pass atau tagging tas tercecer.

3. Beli Asuransi Perjalanan
Jangan berpikir untuk mendapatkan uang lebih dari traveling dan asuransi. Tapi fungsi asuransi sesungguhnya untuk meminimal resiko dan kerugian. Paling tidak kamu nggak rugi-rugi amat setelah perjalananmu berantakan gegara pesawat delay seharian atau bagasimu tertinggal dan hilang.
Tidak boleh terlupakan adalah membaca semua klausa di dalam polis asuransi perjalanan yang kamu beli.

4. Bawa Pakaian di Tas Tangan
Meski tidak membawa satu stel pakaian di dalam tas ransel saya masih tertolong dengan sepotong sarung yang selalu saya bawa. Paling tidak ketika saya mencuci baju disaat darurat seperti di atas tidak harus bugil
5. Bersihkan Tas Dari Sticker/Tagging Tidak Penting
Beberapa traveler punya kebiasaan membiarkan sticker lama bagasi menempel di koper. Konon sih buat kenang-kenangan. Tapi tahukah kamu kalau sticker lama membingungkan petugas bandara.
Ini terjadi dengan teman saya yang seharusnya terbang ke Kupang tapi bagasinya nyasar ke Bali karena ada sticker bagasi lama dengan nomor penerbangan Bali.
6. Berdoa
Sumpah ketinggalan bagasi itu rasanya nggak enak banget apalagi kalau kamu travelingnya harus pindah kota apalagi pindah negara. Buat kamu yang anaknya OOTD banget pasti ini sebuah mimpir buruk dimana kamu sudah merencanakan outfit maksimal di setiap tempat wisata harus terkubur dalam-dalam karena bagasi ketinggalan.
Jadi setelah melakukan tindakan preventif di atas, marilah berdoa sebelum melakukan traveling.
7. Ambil Hikmah
Teman saya yang mengalami kejadian serupa di atas mampu tersenyum lebar ketika bagasi ketinggalan atau hilang (terutama yang punya asuransi).
“Mungkin ini cara Tuhan memberikan kesempatan umatNya yang baik untuk belanja saat traveling.” Senyum teman saya merekah seraya menunjukan polis sebesar 1000 USD untuk kehilangan bagasi lebih dari 6 jam.
Anjirrr!!!
Super drama! haha, mestinya ada nih foto bugilnya biar netijen rame muahahaha.
Tapi gak kapok ke India kan mas?
SukaSuka
, ,.., , *
SukaSuka