Curahan, Lomba, Produk, Teknologi, Video

Membuat Video Itu Pekerjaan atau Hobi?

Tips Membuat Video Instan

Tahukah kamu bahwa sinetron striping yang kita saksikan setiap hari di layar kaca  diedit langsung dengan kamera tanpa melalui proses editing  panjang seperti  film layar lebar. Memang sih segala sesuatu yang instan hasilnya tidak akan maksimal. Tapi ketika kita dihadapkan pada keterbatasan waktu dan tenaga terkadang tetap harus berpikir praktis.

Jadi  bolehlah membuat video instan untuk kebutuhan media sosial saat famtrip, walau saya pribadi tetap  membuat video profesional usai acara.

Berikut beberapa tips membuat video instan untuk kebutuhan media sosial.

1 . Pola

Seperti halnya membuat pakaian, video yang baik harus memiliki skenario yang baik tapi karena ini video “kodian” yang akan dibuat maka persiapkan skenario secara umum.

Misal kamu akan membuat video destinasi wisata, adegan yang wajib ada adalah proses perjalanan, membeli tiket, penampakan lokasi, aktivitas yang bisa dilakukan dan interaksi host bisa wawancara atau presentasi sendiri. Berbeda dengan tempat kuliner, beberapa adegan  yang wajib ada adalah lokasi (gambar tempat makan), proses memasak, detail makanan, saat makan dan interaksi dengan pengunjung.

Karena semua ini pola umum maka bisa berubah dan menyesuaikan kondisi di lapangan dan tidak mustahil akan menemukan ide-ide baru.

2. Memilih Musik

Salah satu proses editing yang menyita waktu adalah memilih musik. Jadi agar tidak menyita waktu sedari awal saya memilih musik. Karena tema musik merupakan salah satu komponen yang memperkuat ide cerita.

3. Video yang Dibutuhkan

Ambil video  yang benar-benar dibutuhkan untuk membangun cerita. Ingat gaes videografer bukan CCTV berjalan yang merekam semua momen.

Dengan bantuan pola di atas kamu bisa menentukan gambar apa saja yang akan diambil sesuai dengan durasi video.  Misal akan membuat video 60 detik, artinya membutuhkan 12 adegan dengan durasi masing-masing 5 menit.

4.  5-10 Detik

Untuk memudahkan editing saya mengambil gambar video berdurasi 5-10 detik. Tapi ini juga tidak mutlak karena video  wawancara dan percakapan tidak boleh dipotong.

Jika memiliki waktu tidak ada salahnya mengambil video timelapse yang membangun ide cerita seperti awan berarak atau kerumunan orang yang bergerak aktif.

5. Hindari Teknik Panning

Saya lebih suka menggunakan teknik pengambilan gambar steady shoot dibandingkan panning. Karena dengan teknik panning kemungkinan video bergetar akan lebih besar. Salah satu trik untuk meminimalisir shaking dengan mode slowmotion. Jika ingin membuat video dinamis, saya lebih suka bermain dengan variasi sudut pengambilan gambar dan zoom in.

6. Video Terbaik

Agar tidak membuang waktu saat editing pastikan semua video bagus tanpa shaking dan  tone warna seragam sehingga tidak perlu proses tambahan saat editing.

7. Software Sederhana

Pilihan aplikasi editing sangat  banyak tapi untuk membuat video instan,  saya lebih suka yang memiliki fitur sederhana. Karena akan  banyak waktu yang diperlukan jika ingin membuat video dengan beragam efek, termasuk kapasita penyimpannya.

8. Resolusi Tinggi

Ketika mengambil video  dan me-rendereing,  saya selalu memilih resolusi terbesar. Memang ini akan memberi beban lebih pada gawai tapi momen tidak akan terulang. Tidak menutup kemungkinan setelah video instan diunggah ke media sosial akan ada pihak yang meminta resolusi tingginya. Rejeki bisa datang tidak terduga bukan?

9. Memberikan Nilai Lebih

Video yang baik tidak hanya informatif tapi juga menghibur dan mampu membangun rasa bagi penonton. Tidak mudah memang membuat video seperti  ini tapi dengan sering berlatih dan “bekerja” mudah-mudahan intuisi seorang videografer akan terbangun.

27 tanggapan untuk “Membuat Video Itu Pekerjaan atau Hobi?”

  1. Kurang tepat sih kalau dibilang Simbiosis mutualisme. Kan ada anggaran buat videografer. Hehehe

    Btw edit pake hape, aplikasi yang ga ribet ada ga mas? Sekalian minta diajari cara editnya.

    Suka

  2. Kurang tepat sih kalau dibilang Simbiosis mutualisme. Kan ada anggaran buat videografer. Hehehe

    Btw edit pake hape, aplikasi yang ga ribet ada ga mas? Sekalian minta diajari cara editnya.

    Suka

  3. Aku sering merekam video ketika ada event atau moment, tapi ngeditnya malas. Apalagi yang sudah jadipun ketika mau di-upload ke youtube nggak ter-upload juga. Lelah. Apalagi yang sudah jadi terus disalah-salahin ya.

    Suka

    1. nah kalau edit pake pc kan harus take time , makanya skrg lebih suka pake hape aja teh, lagi duduk2 santai kalau video 1 menitan paling lama butuh waktu 30 menit untuk edit kalau semua sudah dikonsep dari awal. kaya pagi ini jam 730 upacara, kelar jam 7:50 , duduk2 bentar di mobil sama nongki , jam 8:20 dah kirim file ke humas.

      kayaknya gua jadi marcomm hotel laku ya?

      Suka

  4. Mas, aku beberapa kali nonton video yang di youtube. Keren, aku banyak belajar cara ngambil gambarnya. Tapi ya aku masih remahan biskuit bayik. Bener tuh, editing video susyahh.. Apalgi bagi emaks kayak aku. Tapi aku masih penasaran sih, editing pake apliaksi apa, Mas?

    Suka

  5. aku dulu suka buat video amatir

    akan tetapi mau edit, kadang waktunya tidak cukup

    kayak nya harus spare waktu untuk bisa belajar edit video lagi

    Suka

  6. Saya akui kok Mas, bikin video itu sulit. Saya belajar program adobe premiere aja butuh waktu lama, hahaha. Pekerjaan atau hoby? Pekerjaan terbaik adalah yang berasal dari hoby Kita. Kalau suka bikin video, mending jadi Youtuber aja Mas, trus dipasangin google adsense, gede Lho hasilnya.

    Suka

Pembaca kece selalu meninggalkan jejak berupa komentar

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s