Mie Belitung merupakan panganan yang wajib dinikmati ketika berada di pulau penghasil Timah terbesar di Indonesia. Rasa lapar dan dingin setelah berhujan ria di kapal membawa kami ke sebuah kedai mie yang berada di Jantung kota Tanjung Pandan. Tanpa berganti pakaian karena semua pakaian salin sudah basah tersapu badai di lautan dengan percaya diri kami memasuki kedai Mie Belitung Atep. Cukup mudah mencari kedai ini, anda cukup menuju simpang lima lalu carilah jalan Sriwijaya No 27.
Kategori: Bangka Belitung
Pulau Bangka negeri laskar pelangi
Beauty and Pose in Lengkuas Island
Keindahan pulau Lengkuas kembali menginspirasi saya untuk kembali bereksperimen dan belajar “fashion photography” dengan kamera pocket . Dengan wardrobe dadakan yang merupakan koleksi sang model sayapun mencoba menggabungkan keindahan alam dan fashion dalam satu bingkai photography.
Langkah Pertama Pantai Belitung
Aroma laut di Tanjung Pendam kemaren rasanya semakin kuat terhirup di udara pagi ini. Tak sabar untuk bergegas berlari mencari pantai terdekat dan terindah di pulau ini. Tujuan pertama hari ini adalah Tanjung Binga, merupakan kawasan kampung nelayan yang terletak sekitar 20 km arah utara kota Tanjung Pandan. Dari sini kami berencana mengunjungi pulau Lengkuas. Sebetulnya pulau Lengkuas bisa dijangkau dari Tanjung Kelayang tapi karena ada upacara tolak balak dan pelarungan sesaji, kapal disana enggan berlayar hari ini.
Merasakan Sari Laut di Tanjung Pandan
Rasanya tidak lengkap jika jalan-jalan di Belitung tidak menikmati makanan khas setempat, konon seafood khas Belitung rasanya sangat nikmat. Atas rekomendasi pak Edi, pemilik mobil rental. Kamipun menuju rumah makan yang cukup terkenal di Tanjung Pandan bernama Restoran Sari Laut. Rumah makan bergaya sederhana dan berkesan rumahan ini menjadi tujuan pertama untuk mengganjal perut di Belitung.
Sang Surya Tenggelam di Tanjung Pendam
Langit Belitung semakin merona, rasanya tak sabar bergegas menuju Pantai Tanjung Pendam. Setelah “puas” menanti rekan backpacking yang terdiri dari dua kelompok terbang di bandara. Kamipun berpacu melawan waktu untuk melihat sang surya kembali ke peraduannya dan memulai petualangan hari ini.
Melayang-layang Menuju Belitung
Manusia hanya bisa berencana tapi Tuhan yang menentukan….
Itulah kata-kata bijak yang harus saya selalu ingat ketika merencanakan perjalanan panjang menuju Negeri Laskar Pelangi, Belitung. Itinerary yang sudah dirancang dua bulan sebelum keberangkatan nyaris batal karena tugas dinas mendadak dari kantor. Menjelang hari pertama liburan tiba-tiba harus menghadiri seminar di Jakarta. Otomatis rencana “ngesotpacker” via laut dan darat Jambi ke Belitung gagal total.




