Aceh - Bumi Serambi Mekah Nan Elok, Travelling

Jelajah Aceh 2011 (part 16) : Dari Off Road Sampai Nol Kilometer

Off Road : Edy, Vira , Liza

Hari ini tanggal 31 Desember 2011. Target kami adalah mengelilingi pulau Weh. Dari pantai kasih perjalanan dilanjutkan menuju selatan melewati daerah perbukitan Cot Ba U dan Cot Abeuk. Ketika sampai di persimpangan Balohan  Vira menelpon dia bersama Edy telah sampai pelabuhan. Kamipun langsung meluncur menjemput mereka berdua

Lanjutkan membaca “Jelajah Aceh 2011 (part 16) : Dari Off Road Sampai Nol Kilometer”

Aceh - Bumi Serambi Mekah Nan Elok, Travelling

Jelajah Aceh 2011 (part 15) : Pantai di Kota Sabang

Pagi sepulang dari Anoi Itam. Sabang diguyur hujan lebat sampai rencana kami ke Sumur Tiga pun gagal. Memang sempat singgah di Sumur Tiga , tapi untuk berteduh bukan untuk berfoto apalagi bermain di pantai. Lanjutkan membaca “Jelajah Aceh 2011 (part 15) : Pantai di Kota Sabang”

Aceh - Bumi Serambi Mekah Nan Elok, Travelling

Jelajah Aceh 2011 (part 14): Memburu Sunrise Benteng Jepang.

Oki , pemburu sang surya

Pagi masih kelam. Dinginpun masih menggigit. Sisa hujan semalam membuat orang enggan untuk beranjak dari peraduan. Tapi kami tetap semangat untuk memburu sunrise di Benteng Jepang. Dengan sepeda motor sewaan, kami berpacu dengan waktu menuju Anoi Hitam. Jalanan Sabang nampak lengang, tak banyak orang berlalu lalang. Hanya sesekali di jalanan Sumur Tiga kami jumpai sapi yang memang dibiarkan liar. Lanjutkan membaca “Jelajah Aceh 2011 (part 14): Memburu Sunrise Benteng Jepang.”

Aceh - Bumi Serambi Mekah Nan Elok, Kuliner, Travelling

Jelajah Aceh 2011 (part 13) : Bukan Wisata Kuliner Biasa

kopi dan danau Laut Tawar

Menikmati makanan lokal merupakan alternatif bagi para pelancong untuk lebih mengenal ciri khas daerah tertentu . Bagi penghobi makanan, aktivitas ini lebih dikenal dengan wisata kuliner. Meskipun makanan tradisional dapat kita jumpai di restoran kota besar. Sensasi menikmati makanan di daerah asalnya akan sangat  berbeda. Contohnya ketika pertama kami sampai di Takengon, minum secangkir kopi Gayo di pinggir danau Lut Tawar.  Antara aroma, cita rasa dan keindahan alam membangun kenangan yang tidak akan terlupakan.

Lanjutkan membaca “Jelajah Aceh 2011 (part 13) : Bukan Wisata Kuliner Biasa”

Aceh - Bumi Serambi Mekah Nan Elok, Photography, Travelling

Jelajah Aceh 2011 (part 12) : Pengelana Senja

Liza, pengelana senja (sumber: dokumentasi pribadi)

Kami adalah pengelana senja

Memburu sang kala merah menyala

Di ujung tapal batas magenta

Tak gentar akan sejuta bahaya

Meski harus melewati seribu samudra

Lanjutkan membaca “Jelajah Aceh 2011 (part 12) : Pengelana Senja”

Aceh - Bumi Serambi Mekah Nan Elok, Travelling

Jelajah Aceh 2011 (part 11): Check Out!

foto sebelum check out

Seharusnya sebelum jam 12 siang kami harus check out dari penginapan. Tapi atas kebaikan Pak Amy pemilik hotel, kami diperkenankan tinggal sampai selesai sholat jum’at. Rencananya dua malam terakhir akan menyatu dengan alam. Mencoba menikmati pulau weh dengan cara lain, membangun tenda di pinggir pantai.

Lanjutkan membaca “Jelajah Aceh 2011 (part 11): Check Out!”

Aceh - Bumi Serambi Mekah Nan Elok, Travelling

Jelajah Aceh 2011 (part 10) : Keheningan Iboih

setetes embun di cemara

Tak ada suara

Sesekali riak air laut menembus keheningan

Embun berlinang bening di daun cemara

Tak ada nadi kehidupan, semua begitu kontras

Ada apakah dengan Iboih Pagi ini?

Lanjutkan membaca “Jelajah Aceh 2011 (part 10) : Keheningan Iboih”

Aceh - Bumi Serambi Mekah Nan Elok, Travelling

Jelajah Aceh 2011 (part 9) : Santai di Pantai, Slow di Pulauuuu

pantai Iboih (sumber:koleksi pribadi)

Pagi ini berasa banget  jadi anak pantai. Keluar dari kamar langsung bisa liat  laut dari balkon. Ngesot dikit dah bisa nyemplung ke laut. Dan  kerennya pantainya Iboih :). Awalnya sempet ngerasa kalo sewanya kemahalan karena high season. Tapi pas sampe dan liat posisinya yang super strategis, sesuailah. Semalem Rp 150.000 dan bisa diisi empat orang.

Lanjutkan membaca “Jelajah Aceh 2011 (part 9) : Santai di Pantai, Slow di Pulauuuu”