Gelombang ke dua pandemi memang bikin hidup makin ajrot-ajrotan, terutama industri pariwisata. Para pelaku bisnis yang tadinya sudah bersiap-siap ngegass usai pandemi mereda, nyatanya kembali harus menarik rem kembali. Lima M diupgared jadi 6 M yang artinya kita nggak boleh berkerumun, lalu mau piknik gimana?
Ambyar!!! Apalagi jualan paket perjalanan dan hotel.
Saya memang tidak bekerja di industri pariwisata, tapi saya tahu bagaimana ambruknya industri ini saat pandemi. Hotel-hotel di Batam yang tidak pernah sepi jelang akhir pekan, kini hanya menjadi tempat karantina bagi pekerja dari luar negeri. Sepi, sunyi dan dingin tanpa aktivitas berarti.
- Tak Bisa Ngemper di Kantor, Ngonten di Kosan Bersama IndiHome
- Hidden Gems View Ala Manhattan City – Mercure Hotel Cikini
- Vlog Series – Mengintip Kegiatan Relawan Bakti BUMN Batch 3 Batam
- Tips Liburan ke Kuala Lumpur Ala Pekerja Batam, Berangkat Jumat Sore – Pulang Senin Subuh
- Travel Vlog Series – Backpacking ke Malaysia dari Batam Murah Banget
Beruntung selalu ada wisatawan domestik yang kangen piknik lalu tergoda harga promo dan staycation di hotel. Tapi jika dibandingkan seperti sebelum pandemi jelas jauh berbeda. Sekarang orientasinya hanya untuk bertahan, bisa menutupi ongkos operasional bukan menangguk untung besar. Jadi nggak heran saya banyak mendengar curhatan pekerja hotel yang gajinya dipotong atau paling menyedihkan kontrak tidak diperpanjang, alias mendadak jadi pengangguran.
Sebagai blogger yang besar karena industri ini, jujur saya merasa berhutang, maunya sih melakukan sesuatu tapi sebagai Mas-Mas kantoran saya tidak memiliki banyak kemampuan. Jadi saya hanya melakukan sebisanya. Jika ada uang lebih membuat review tanpa sponsor dan membantu hotel membuat materi promo tanpa dibayar.
Mendongkrak Event Pariwisata
Bulan Mei mendapat kabar gembira bahwa Singapura akan membuka boarder di titik travel bubble seperti Lagoi Bintan dan Nongsa Batam, yang artinya industri pariwisata akan kembali bergairah.
Tak Bisa Ngemper di Kantor, Ngonten di Kosan Bersama IndiHome
Terimakasih IndiHome, kamu menemani hari-hari sepiku di kosan. *peluk modem*. Biarlah ibu kos iba melihat saya, si jomblo malang yang nggak pernah keluar kamar. Asalkan tetap bisa berkonten ria bersama IndiHome dan uang kos tidak naik.
Hidden Gems View Ala Manhattan City – Mercure Hotel Cikini
Hidden Gems, ungkapan kekinian menggambarkan tempat atau kuliner tersembunyi bahkan tak terduga karena lokasinya yang nyempil. Eh tapi beneran Hidden Gem harus nyempil? Nggak juga tapi kadang luput dari pandangan kita yang terbiasa menyambangi tempat hits atau tersohor.
Salah satu cara untuk menarik wisatawan adalah dengan membuat event. Jadi ketika seorang rekan mengajak untuk terlibat dalam persapan event spor tourism, saya pun bersemangat. Kami membuat materi promo untuk event Golf Triathtlon pertama di Batam dengan lokasi Tering Bay Golf dan Country dengan melibatkan Kepala Dinas Pariwisata Kepulauan Riau, Bapak Buralimar.

Saya yang telah lama meninggalkan pekerjaan grafik desainer kembali mendesain banner untuk keperluan media sosial. Rencana acara ini akan digelar 27 Juni 2021 tapi baru saja menarik gas kuat-kuat, gelombang ke dua pandemi datang. Jelang acara dimulai kasus positif naik dan pemerintah memberikan sinyal event harus diundur.

Dan benar saja bulan Juli 2021 pemerintah menetapkan PPKM artinya kita kembali harus berdiam di rumah dan menjaga jarak. Padahal banyak peserta yang sudah mendaftar bahkan dari luar kota. Tapi apa mau dikata, kita memang harus mengalah dengan pandemi. Tidak seperti Singapura yang saat itu mengumukan bahwa akan hidup berdampingan dengan corona.
Agustus Hiatus
Juli adalah hiatus sebuah penantian panjang tanpa ujung apalagi bulan depan kita akan merayakan hari Kemerdekaan Republik. Maunya sih event digelar untuk memperingati HUTRI ke 76. Konsep materi promo diubah dengan menempatkan warna merah putih dan kita mengambil tanggal dua hari sebelum Hari Kemerdekaan, 15 Agustus 2021.
Tapi pandemi belum selesai teman, PPKM level-levelan dilanjut berasa kaya keripik Mak Icih. Padahal kita yang tericih-icih menghadapinya. Baiklah acara kita undur lagi akhir Agustus, semoga kasus positif COVID turun.

September Ceria
September adalah sebuah harapan dengan turunnya kasus COVID-19 kita berharap event aka terlaksana bulan Ceria. Awalnya ditetapkan tanggal 19 September 2021 tapi dengan berbagai pertimbangan dan tabrakan dengan event lain akhirnya event baru terlaksana 26 September 2021.
Dengan berubah-ubahnya tanggal dan konsep acara, jelas membuat desain materi promo juga berubah. Sebagai Mas-Mas Mendadak Desain, aku merasa seperti berlari-lari mengejar ketidakpastian, mungkin memang begitu spirit pandemi. Satu-satunya kepastian adalah menghadapi ketidakpastian.

Walau pada akhirnya tanggal 26 September 2021 tidak bisa menghadiri Golf Triathlon pertama Batam karena pekerjaan kantor, aku bahagia banget bisa mendukung industri pariwisata.
Berharap kasus positif segera mereda sehingga kita bisa beraktivitas seperti dulu. Mungkin COVID akan tetap ada tapi paling tidak hadirnya seperti virus influenza. Sekarang Batam menargetkan 100% warganya menerima vaksin sehingga kita tidak ada PPKM jilid berikutnya dan kita bisa leluasa mencari nafkah.
Semoga nggak ada rem-reman lagi tapi gas yang beneran gas. Bukan gas digital yang tidak memberikan dampak di dunia nyata. Karena sesungguhnya kita butuh cuan bukan hanya trending topic.