Beruntung saya tinggal di propinsi kepulauan yang memiliki banyak akses ke pulau-pulau cantik tropis. Meski tidak semua pulau memiliki pemandangan dunia bawah laut memukau paling tidak saya bisa melihat laut kapan saja.
Sekarang pelarian saya untuk dunia bawah laut memukau adalah pulau-pulau kecil di selatan pulau Batam ke arah Lingga. Secara karakteristik perairan di barat pulau Sumatra tak memilik visibility sebaik di Indonesia Timur. Tapi tahukah kamu selalu ada tempat indah jika kamu mau mencarinya.

Setelah pulau Abang menjadi pelarian pecinta dunia bawah laut , kini pulau Petong yang berada di sebelah timur menjadi ikon baru wisata bahari kota Batam. Secara posisi lebih jauh dibandingkan pulau Abang. Tapi tahukah kamu, semakin terpencil suatu tempat biasanya semakin indah.

Keselamatan dan Kenyamanan
Berdasarkan informasi di internet untuk menyebrang dari pulau Galang ke pulau Petong membutuhkan waktu sekitar 1 jam dengan menggunakan kapal pompong. Wah lumayan lama juga berada di laut terbuka. Menilik lokasinya pulau ini relatif lebih terbuka dibandingkan pulau Abang.
Dengan mempertimbangkan faktor keselamatan akhirnya saya memilih Max’s Dive sebagai operator trip kali ini. Jadi jangan berpikir bahwa operator trip ini hanya menyediakan paket menyelam saja.

Kapal ini di desain untuk aktivitas diving dan LOB (life on boat) jadi tidak mengherankan kalau fasilitasnya maksimal banget . Di lantai satu terdapat area perlengkapan diving yang dilengkapi dengan suplai air tawar dan compressor pengisi tabung oksigen. Semuanya perlengkapan ditata dengan sangat rapih memaksimalkan fungsi ruang yang ada. Setiap penumpang akan mendapatkan handuk bersih yang digantungkan di bagian atas dek.

Asupan logistik para awak kapal dan penumpang akan selalu terjaga karena di lantai satu kapal terdapat dapur dengan peralatan lengkap dan sangat bersih. Jadi jangan pernah takut kelaparan ya. Saya sempat mengintip sang koki yang sibuk mempersiapkan makan siang. Konon Max , sang pemilik kapal yang akan memasak sendiri bagi tamu-tamunya , jika ia ikut berlayar.

Kapal ini memiliki tujuh kamar tidur. Enam kamar tidur berkapasitas dua orang saja. Kebetulan saya menempati kamar paling besar dengan kapasitas 5 tempat tidur . Masing-masing tempat tidur dilengkapi lampu baca, colokan listrik , bantal dan selimut.
Soal kebersihan tidak usah diragukan. Lalu kenyamanan? Bayangkan untuk ruangan sekecil dilengkapi AC 1/2 PK. Dingin banget kan? Tapi yakinlah di tengah lautan kamu butuh ruangan sejuk untuk tidur.
Untuk aktivitas MCK kapal ini dilengkapi dengan dua toilet dengan asupan air tawar yang lancar jaya.

Naik ke lantai dua kita akan disambut dengan area kongkow terbuka dengan dua meja panjang. Biasa dijadikan tempat makan siang atau arena bermain kartu semalam suntuk. Di salah satu sudutnya terdapat dispenser air panas untuk membuat minuman hangat, dengan persediaan gula, kopi dan teh.

Bagi kamu yang tidak tahan dengan angin laut , masih di lantai yang sama terdapat ruang tertutup dengan televisi besar. Para awak kapal biasa menyebutnya dengan ruang karaoke karena jelang malam hari biasanya tamu berkumpul di sini untuk bernyanyi.
Saya tak mengira bahwa sound system dan peralatan karaokenya didesain lengkap seperti layaknya tempat karaoke di hotel berbintang. Jadi dijamin nggak akan bosan di atas kapal. Kalau ombak besar dan kapal bergoyang, kita karaoke-an lagu dangdut yuk. Biar goyangnya makin asoy geboy!
Untuk memudahkan aktivitas di lantai 2, di sini terdapat mini pantry lengkap dengan air bersih dan kulkas.

Ruangan yang interiornya didominasi unsur kayu ini memiliki pintu yang menghubungkan ke ruang kemudi nakoda. Dari sini saya bisa memandang laut lepas tapi sayang dari sini aku nggak bisa memandang para mantan matre yang diceburkan ke laut. *ngakak*
Peralatan navigasi cukup lengkap lho jadi jangan takut nyasar di laut. Tuh lihat di mejanya ada GPS yang juga bisa digunakan untuk mendeteksi lokasi terumbu karang dan rumpon ikan. Gimana para fisherman, kece kan kapalnya?


Dan yang membuat saya lega adalah nama-nama penumpang dan awak kapal tercatat di white board yang mudah dilihat oleh siapa saja. Jadi kita mengetahui persis jumlah dan siapa saja yang naik kapal ini. Sekilas memang tidak terlalu penting namun pada saat darurat kita akan membutuhkan semua informasi ini.


Siapa sih yang mau mengalami kecelakaan ketika liburan atau travelling. Namun kita harus siap dengan segala kemungkinan terburuk seperti mempersiapkan nomor kontak dan prosedur jika terjadi kecelakaan. Ini di laut lho Kak, kita butuh waktu untuk sampai ke rumah sakit terdekat jika terjadi sesuatu.
Let’s Have Fun!
Setelah melalui penyebrangan sekitar 1 jam akhirnya kami sampai di perairan pulau Petong. Jangkar di lempar dan peserta sertifikasi open water diver (Winnie, Edo dan Steven) bersiap untuk penyelaman pertama mereka.
Penyelaman perdana memang tidak selalu berkesan. Bayangkan ketika di kolam renang kamu bisa melihat semuanya dengan jelas namun ketika visibility laut tak bersahabat yang kamu lihat hanya kegelapan. Bagi beberapa orang kondisi ini jelas membuat kepanikan seperti berada di dalam lift. Apalagi tiba-tiba terasa ada mahluk asing yang menyenggol di kedalaman laut. Jangan panik teman itu ikan yang kehilangan arah karena tak dapat melihat jelas di dalam air seperti kita.

Selain peserta pengambil lisensi diving di trip ini ada dua warga negara Singapura keturunan Inggris yang akan menyelam. Kevin dan Jasmine adalah pasangan paman dan keponakan yang sengaja bertandang ke Batam untuk menikmati keindahan dunia bawah laut Petong.

Rencananya mereka tidak hanya akan menyelam di siang hari tapi juga saat malam hari. Bagi penggemar diving sensasi menyelam di malam hari itu luar biasa. Karena hanya ada beberapa biota laut yang muncul di malam hari dan biasanya mereka memiliki bentuk dan warna yang unik.

Cuaca siang ini memang bersahabat tapi visibility tidak. Saya dan Ade awalnya bersnorkeling di perairan Petong akhirnya hanya duduk-duduk di geladak kapal. Setelah memeriksa kondisi air yang tak terlalu jernih saya kembali ke atas kapal memilih mengabadikan pulau-pulau cantik melalui kamera.

Ade bercerita bahwa di ujung pulau dekat Petong ada operator trip yang juga menyediakan penginapan apung di atas air. Dan beberapa lokasi di pulau Petong sendiri mulai dikembangkan menjadi resor. Wah sepertinya pulau Petong akan menjadi primadona wisata bahari di pulau Batam. Konon spot penyelaman di sini jauh lebih banyak dibandingkan di pulau Batam. Bagaimana dengan spot snorkelingnya? Ah itu masih menjadi misteri bagi saya.
Lunch Time
Akhirnya jam makan siang tiba. Sebetulnya kalau sudah di laut makanan apapun akan enak dimakan karena tidak ada pilihan. Tapi ketika menu makan siang tiba di lantai dua, rasanya nggak sabar untuk menyantapnya.
“Menu siang ini ayam dulu ya. Ikannya belum ditangkap”, Canda Mas Gerry menjelaskan kepada penumpang.
Opor ayam dengan kuah kental berlinang terlihat sangat menggiurkan. Slurp. Dipadu dengan tumis tauge ikan asin menjadi makin maknyus.

Ini bukanlah pengalaman saya pertama kali LOB tapi ini pengalaman kuliner terenak di atas kapal. Pernah lho saya LOB 4 hari dengan menu yang hampir seragam yaitu mie goreng nasi atau mie rebus nasi. Tapi itulah travelling , semuanya memilik kisahnya sendiri-sendiri. Kisah suka dan duka tetap akan menjadi pengalaman berharga seumur hidup.

Usai makan siang dan beristirahat beberapa penumpang kembali diving di titik yang berbeda. Sebetulnya saya penasaran untuk free diving tapi mendapat informasi bahwa visibility tak terlalu cantik saya kembali duduk di geladak atas sambil mencecap teh manis hangat. Tak lupa mengunggah beberapa foto di media sosial.

Memang ada sinyal 3G di sini?
Sebagai informasi di perairan ini hanya sinyal operator telekomunikasi”si merah”. Sedangkan di beberapa titik terdeteksi blank spot. Namun secara umum sinyal cukup melimpah jika hanya ingin mengakses media sosial dan menelepon.
Diterjang Badai
Sejak sore matahari tidak tampak , bukannya kembali ke peraduan di ufuk barat tapi tertutup awan. Kali ini kami harus kembali memendam hasrat menyelami lautan. Badai datang tanpa diundang menerjang . Sang pelaut tentu tak gentar namun kami penikmat dunia bawah laut harus bersabar. Sangatlah beresiko jika memaksakan diri menyelam atau snorkeling di saat hujan, apalagi sesekali terlihat petir menyambar.

Hingga malam hujan tak kunjung reda, tapi untung ada ruang karaoke. Usai makan malam saya, Ade, Kevin dan Jasmine bernyanyi riang gembira menaklukan nada dan lirik lagu-lagu tempo dulu alias jadul. Meski tembang Scorpion, Metalica, Gun & Roses terdengar sumbang yang penting asik.
Lalu Winnie, Edo dan Steven ngapain? Mereka bersama Gerry, sang Dive Master belajar dan mengulas aktivitas diving tadi siang. Sedangkan para awak kapal di bawah seru bersorak-sorak. Malam ini mereka pesta besar memancing cumi dan ikan.
Lalu lamat-lamat tercium aroma cumi goreng tepung. “Tuhan jauhkan saya dari godaan ini, sebab kalau sebelum tidur makan malam, saya akan tambah gendut.” Ternyata hasil pancingan malam ini langsung diolah oleh sang koki menjadi kudapan malam.
Second Day Lucky Day
Niat melihat matahari terbit sirna ketika saya terbangun pukul tujuh pagi. Sarapan sudah tersedia di geladak atas, nasi lemak lengkap dengan lauk , sambal dan lalapan. Maaf teman untuk makanan saya tidak sempat memfotonya, sudah terlanjur masuk ke dalam perut.

Sedari pagi Ade bersemangat mengajak saya bersnorkeling , melihat langit tidak terlalu cerah semangat saya agak kendor lagi . Tapi sepertinya visibility air laut hari ini lebih baik dari kemarin karena beberapa teman yang melakukan aktivitas diving tidak muncul dari dalam air.

“Mas ke sini . Ada Nemo nih!” Ade kembali memanggil saya menuju pulau kecil dengan batuan terlihat di salah satunya. Gradasi air menunjukan bahwa ada area jernih di sekitar pulau. Dengan penuh semangat saya berenang dan benarlah , tak berapa lama saya menemukan gugusan terumbu karang di kedalaman 1 meter

Lucky Me, beberapa rumpon anemon dengan penghuninya si Nemo terlihat malu-malu. Ikan motif kupu-kupu dan macan juga ikut muncul di hadapan saya seolah menyapa. “Selamat pagi!”
Kita perlu kesabaran untuk melihat semua keindahan ini teman.


Tapi inilah alam. Baru saja melihat semua keindahan ini tiba-tiba mendung datang kembali menutup sebagian langit biru. Ah kencan dengan ikan-ikan ini harus diakhiri, dengan berat hati harus berpisah dengan Nemo.

Hujan akhirnya menghambur tanpa ampun. Kalau sudah seperti ini tidak ada pilihan lain selain duduk minum teh atau makan siang :D. Eit tapi tunggu dulu, masih ada satu spot yang akan dikunjungi oleh para penyelem.
Mereka kembali merapat ke pulau Petong, dan ajaibnya meski gerimis visibility air masih cukup bagus dengan jarak pandang kurang dari 10 meter. Akhirnya para penyelam turun untuk mengucapkan salam perpisahan kepada ikan-ikan dan terumbu karang cantik. Dan ajaibnya lagi,usai makan siang langit kembali cerah hingga kami kembali merapat ke pulau Galang.

Kondisi alam memang tidak bisa ditebak namun manusia harus siap dengan segala kondisi terburuk. Kewaspadaan dan selalu ingat Tuhan adalah dua hal yang wajib dilakukan oleh traveller.
Bagi saya pribadi yang terbiasa jalan-jalan dengan gaya backpacking , terkadang kenyamanan bukanlah prioritas . Namun keselamatan adalah hal yang utama. Karena saya ingin selalu sehat dan selamat agar tetap bisa melakukan perjalanan berikutnya.
Usai jalan-jalan di pulau Petong , kira-kira saya akan kemana lagi ya. Ada yang bisa menebak?
Max’s Dive Center
Alamat : Ruko Mega Legenda Blok B3 No.6
Telepon : +62 778 7495072
E-mail : info.maxsdivecentre@gmail.com
Website : https://maxsdivecentre.wordpress.com
- Dive Trip Rp 1.250.000,-
- LOB 2D1N Rp 3.300.000,-
- Snorkeling Rp 460.000,-
Ini piknik nyaman beneran. Ngga nyangka kapal Max Dive yang dari luar sepertinya biasa aja, tapi dalamnya wow..!
SukaSuka
Standar safety tinggi
SukaSuka
petong kece juga ya danan
SukaSuka
Sepertinya akan jadi wisata bahari baru di batam
SukaSuka
Ternyata kapalnya Max nyaman dan asik buat jelong-jelong menikmati laut ya kak, kalo dari luar keliatannya biasa aja.
Sesuai harga sama kualitas, kamarnya aja ber AC.
SukaDisukai oleh 1 orang
bisa untuk bulan madu lho kak
SukaSuka
kapalnya kok seru yaaa, duhh mudah-mudahan bisa explore Batam sampe kesini-sini suatu saat nanti 🙂
SukaSuka
hayuk kak piknik ke batam
SukaSuka
Kapalnya keren kak… Ada karaokeannya… Wah saya bisa olah vokal puas-puas krn suara jelek jadi yg dengar makhluk laut.. Hahahaha… Paling yg ada di kapal pingsan… Makannya juga lekker kayaknya ya….
SukaSuka
wah keren snorklingnya…pengen kesana juga penulisnya juga keren visit too
http://www.wanawisata.com
SukaDisukai oleh 1 orang
mari mampir ke petong kk
SukaSuka
Duhh Batam.. kapan saya main kesana yaa??
divingnya mantap jiwa bangetsss..
SukaDisukai oleh 1 orang
maen maen ke batam kak mampir singapur
SukaSuka
Kapalnya keren ya modern, beda di sini di Labuan Bajo kebanyakannya kapal kayu…
SukaSuka
Ayam kecapnya emang nampak menggoda hehe. Pengalaman pertamaku LOB ya pas ke Tanjung Puting, di sana makanannya juga enak-enak.
Harga LOBnya lumayan ya mas, tapi sepadan ya dengan pengalaman yang didapat (y)
SukaDisukai oleh 1 orang
Aslinya Banyakan tamu Singapura nya jadi harga lumayan. Ayam kecapnya emang endes
SukaDisukai oleh 1 orang
Fasilitasnya keren ya kak, sesuai lah dengan harganya
SukaDisukai oleh 1 orang
Iya kalau yang nginep lumayan
SukaSuka
Tebakan saya mas Danan ikutan icip cumi malem-malem, iya ‘kan? Xixixixi
Anemon dan Nemonya unyu2.
SukaDisukai oleh 1 orang
Wkaakkaka aku nggak kuat aku nggak sanggup
SukaSuka
Keren banget perlengkapan dan fasilitas kapalnya
SukaDisukai oleh 1 orang
Sini sini kak prewed di petong lalu bulan madu di kapal
SukaSuka
Waaah asyiknyaaa.. saya kangeen diving di Indonesia. Terakhir diving di St. Vincent and the Grenadines tapi cantikan Indonesia bangeeet!
SukaDisukai oleh 1 orang
Indoensia katanya surga diver dengan spesies Biota laut tertinggi
SukaSuka
Kapal nya cakep juga ya mas.. meskipun dari luar nya sederhana aja.. safetynya juga ok punya…
Next time main kesana ah…
SukaDisukai oleh 1 orang
Silakan mas maen ke batam
SukaSuka
Seru banget kak.. Dulu aku ke Pulau Petong buat mancing. Termasuk salah satu spot mancing favorit di Batam tuh… 😀
SukaDisukai oleh 1 orang
Skrg di pulau itu udah banyak yang kaplingin utk dibangun resort dan guest house kak
SukaSuka
Pengen juga nyobain snorkling. Padahal di padang pantai semua tuh.. Tahun 90-an, snorkling masih terbatas di homestay dan hotel aja.
SukaSuka
Ah belum sempat menjelajah ke pulau-pulau cantik yang ada disana, rasanya pengen balik lagi ahahaha
SukaDisukai oleh 1 orang
Saya suka sekali dengan kegiatan snorkling, tapi sebelumnya saya belum pernah ber snorkling dipulau ini, kapan kapan deh kalo ada rezeki lebih mau coba snorkling di pulau ini.
SukaDisukai oleh 1 orang
weww, luar biasa ye jalan-jalan mulu nih.
liat poto2nya ga kuat, jdi pngen kesana mas hehe
SukaDisukai oleh 1 orang
yuk kak piknik ke laut , seru lho
SukaDisukai oleh 1 orang