Curahan, Produk

Nongsa D-Town Kota Kreatif di Perbatasan Indonesia Singapura

2 Maret 2021 – Nongsa D-Town proyek kolaborasi Sinarmas Land dan Citramas Group diresmikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Airlangga Hartarto dan Menteri Perdagangan dan Perindustrian Singapura Chan Chun Sing. Saya tidak pernah menyangka bahwa kampus yang saya tempati tahun lalu merupakan bagian dari proyek Nongsa D-Town. Sebuah proyeksi kota moderen yang tidak hanya menjadi tempat para talen digital belajar tapi kawasan ekonomi digital yang akan menjadi jembatan penghubung berbagai perusahaan digital dan teknologi, antara Indonesia dan Singapura.

Betapa bangganya saya menjadi siswa angkatan pertama Apple Developer Academy Infinite Learning Batam, sebuah program nirlaba Apple di bidang pendidikan yang membentuk orang awam seperti saya sebagai seorang developer kelas dunia.

Kampus yang saya tempati merupakan bangunan baru bagian dari Nongsa Digital Park dan berdekatan dengan Infinite Studio. Saat menjejakan kaki pertama di kampus, saya sudah membayangkan betapa serunya kehidupan para insan kreatif di sini. Bayangkan kami siswa Apple Developer Batam, pekerja film dan animasi Infinite Studio serta pekerja / siswa magang Glints berkolaborasi.

Namun sayang, baru dua minggu menikmati kampus dengan fasilitas high tech, pemerintah menetapkan lockdown dan kami harus belajar dari rumah. Hingga kelulusan di bulan Desember 2020 lalu kami melewati proses belajar dengan sistem daring.

Kota Digital Masa Depan

Jika menilik sejarah Batam, sebetulnya kerjasama bilateral Singapura dan Indonesia sudah dilakukan sejak jaman presiden Soeharto dan perdana menteri Lee Kuan Yew. Saat itu fokus terhadap industri manufacturing dan pariwisata. Namun melihat pertumbuhan industri digital ditanah air dan Singapura, Nongsa D-Town dapat menjadi akselerator dan memberi dampak yang signifikan terhadap industri digital di Batam dan juga untuk mendukung kerjasama bilateral Indonesia dan Singapura.

Secara geografis Nongsa sangat dekat dengan Singapura dan hanya butuh waktu 45 menit dengan kapal feri dan menjadi destinasi wisata utama wisatawan Singapura saat akhir pekan karena memiliki resor dan destinasi bertaraf internasional. Bayangkan jika ke depannya kawasan ini tidak hanya asik untuk liburan tapi juga pusat industri digital, silicon valley bernuansa Bali.

Pengembangan Nongsa D-Town dilatarbelakangi oleh pertimbangan potensi pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia dan Singapura. Di awal tahun 2020 lalu, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dalam pidatonya menyampaikan bahwa Indonesia memiliki ekosistem start-up yang paling aktif di Asia Tenggara serta nomor 5 di dunia setelah Amerika, India, Inggris, dan Kanada. Presiden menyampaikan bahwa Indonesia tergolong negara dengan nilai ekonomi digital terbesar sekaligus memiliki pertumbuhan yang paling cepat di Asia Tenggara.

Nongsa D-Town merupakan pengembangan dari Nongsa Digital Park yang telah diresmikan pada tahun 2018 oleh Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Singapura Dr. Vivian Balakrishnan. Nongsa Digital Park berada pada di kawasan ekonomi khusus yang fokus pada pengembangan ekonomi kreatif berbasis digital di Batam. Nongsa Digital Park telah menampung 1.000 tenaga kerja digital dari 100 perusahaan multinasional seperti Glints, R/GA, dan WebImp yang telah resmi menjadi bagian dari Nongsa D-Town. Melalui acara ini, Nongsa D-Town juga meresmikan ekspansi dari Nongsa Digital Park dengan tambahan area seluas 5.000m2 untuk kapasitas 750 tenaga kerja.

Ada Apa di Nongsa D-Town?

Bagi warga Batam, Nongsa dikenal sebagai destinasi wisata premium walau kini sudah mulai banyak destinasi wisata murah. Namun tak banyak yang tahu jika di Nongsa terdapat Infinite Studios merupakan studio film dan animasi terbesar di Indonesia yang banyak memproduksi film mancanegara, tempat berkumpulnya talen animator terbaik di negeri ini. Selain itu di kawasan ini juga dibangun kawasan permukiman terpadu Nuvasa yang berkonsep resor. Bayangkan Bro kamu punya properti dengan nuansa resor dengan pilihan pemandangan laut atau lapangan golf.

Seolah melengkapi Nongsa, kini D-Town hadir di Nongsa untuk mendukung industri digital dua negara, Singapura Indonesia. Didesain oleh Surbana Jurong dari Singapura, ke depannya Nongsa D-Town diproyeksikan menampung 8.000 tenaga kerja digital dengan luas total 62 hektare. Nongsa D-Town juga akan dilengkapi dengan perkantoran dan area penunjang lain seperti pusat perbelanjaan, pusat pelatihan digital, hotel, dan co-working/co-living space untuk mendukung kebutuhan hidup masyarakat dan pekerja.  

Rencana jangka panjang Nongsa D-Town memiliki empat tahapan berdasarkan area dan peruntukannya: D-Town Link, D-Town Plasa, D-Town Campus dan D-Town Ecopod Village. D-Town Link merupakan kawasan pertokoan dan pedestrian yang menghubungkan Infinite Studios dan Nongsa Digital Park Cluster. D-Town Plasa yang berada tepat di depan Nongsapura Feri Terminal internasional akan dibangun plasa yang dilengkapi dengan venue pertunjukan berskala internasional, yang selama ini memang belum ada di Batam. Terbayang pesohor internasional melakukan konser di venue ini lalu penonton dari Singapura dan Johor dengan mudahnya datang melalui pelabuhan feri internasional.

D-Town Campus yang berada di tepi sungai Nongsa dengan pemandangan hutan mangrove akan menjadi kampus terindah di kota Batam. Sebuah junction di sisi jembatan menghubungkan D-Town Campus dengan D-Town Ecopod Village, merupakan kawasan one stop living yang dilengkapi dengan co-working space, kafe, pusat perbelanjaan, perkantoran dan tempat nongkrong cantik. Terbayang betapa kerennya tempat ini ketika di masa depan industri digital semakin berkembang.

Impian Paska Pandemi

Sebagai bagian dari penggiat industri digital di Batam, saya optimis bahwa D-Town akan membangkitkan potensi lain Batam yang belum tergali. Karena sesungguhnya ekosistem ini sudah dibangun dengan hadirnya Nongsa Digital Park dan Infinite Studios bagian Citramas Grup.

Sebuah pilihan bijak menggandeng Sinar Mas Land untuk membangun ekosistem kota pintar berbasis teknologi di Batam karena Sinar Mas Land melakukan pengembangan kawasan Digital Hub seluas 26 hektare yang sukses menaungi berbagai nama pemain besar di bidang teknologi seperti Apple Developer Academy, Traveloka, Grab, dan NTT, di kota mandiri terbesarnya yaitu BSD City. Ini merupakan proyek percontohan dari pembangunan ekosistem digital untuk dikembangkan secara bertahap ke township Sinar Mas Land lain. Baik Digital Hub di BSD City maupun Nongsa D-Town di Batam memiliki keunggulan infrastruktur dan fasilitas yang menjadi magnet bagi generasi muda dan komunitas teknologi digital.

Diharapkan tahap pertama pembangunan D-Town Nongsa akan selesai tahun 2023 mendatang. Semoga saat itu kita semua sudah melewati tahap recoevery paska pandemi. Sehingga kita bebas beraktivitas dan berkolaborasi dengan siapapun di Nongsa D-Town membuat kawasan ini diperhitungkan sebagai kawasan ekonomi digital dunia.

Lalu pertanyaannya. Apakah saya yang sudah bertahun-tahun bekerja di industri oil dan gas, akan banting setir ke industri digital?

8 tanggapan untuk “Nongsa D-Town Kota Kreatif di Perbatasan Indonesia Singapura”

Tinggalkan Balasan ke Danan Wahyu Sumirat Batalkan balasan