#PenyengatFest – Festival Pulau Penyengat 2016

Bahagia rasanya mendengar kabar sebuah Festival akan berlangsung di Pulau Penyengat, Kepuluan Riau. Senandung Gurindam Dua Belas sastra karya Raja Ali Haji akan dilantunkan dalam perayaan akbar.

Pintu Gerbang Masjid Sultan Riau Penyengat yang tersohor

Penyengat memang pernah berjaya di masa pemerintahan Kerajaan Riau-Lingga. Namun kini kemasyurannya meredup, menanti ditetapkan menjadi warisan dunia oleh UNESCO . Padahal jika mau menoleh ke belakang banyak kisah negeri Melayu tertorehkan di sini. Jika bangunan elok berwarna kuning bukanlah bukti otentik. Maka ada baiknya mengulik catatan sejarah Gurindam Dua Belas dan kehebatannya sang penulisnya.

Raja Ali Haji tak hanya pandai merangkai kata penuh petuah dalam ritme . Buah pikirannya melahirkan dasar-dasar Tata Bahasa Melayu sebagai Pedoman Standar Bahasa Melayu, yang kemudian pada perkembangnya menjadi bahasa Indonesia. Ia tak hanya tersohor di nusantara. Negeri seberang pun mengukuhkannya sebagai aristorkat dan alim ulama.

pulau Penyengat , romantisme dan kemasyuran negeri Melayu

Ada pulau kisah romantis atas nama cinta . Cinta memang tak butuh harta. Namun jika berpunya, tak ada salahnya memberikan tanda cinta. Mungkin Emas permata menjadi hal biasa untuk disematkan di jari manis. Sultan Mahmud pun memberikan pulau kepada Engku Putri Raja Hamidah, istrinya.

Jika mereka bilang Februari adalah bulan kasih sayang. Maka bagi kami masyarakat Kepri, bulan Februari adalah bulan Melayu. Kemasyuran negeri Melayu lebih dari seabad lalu akan hadir kembali di tanggal 20-24 Februari 2016.

Pemerintah Tanjung Pinang bersama Kemetrian Pariwisata Indonesia menyelenggarakn Festival Pulau Penyengat (FPP) 2016. Diharapkan dari kegiatan ini menumbuhkan rasa cinta budaya Melayu dan meningkatkan kunjungan wisatawan Kepulauan Riau , khususnya Tanjung Pinang.

Penasaran dengan kegiatan FPP 2016? Simak info grafis di bawah ini . Untuk informasi lebih lengkap dan terbaru kunjungi fanpage official Festival Pulau Penyengat 2016.