
Sudah menjadi rahasia umum, Batam menjadi tempat favorit dinas luar kota kaum adam. Selain lokasinya dekat Singapura dan Malaysia. Batam dikenal surganya belanja tas dan parfum. Jadi dinas luar kota nakal-nakal dikit tidak mengapa, asal pulangnya bawa tas Hermes untuk istri. 😀
Tantangan jalan-jalan kali ini bukan mencari toko tas jinjing tapi tempat rapat . Mengakomidir keinginan banyak orang tak mudah , oleh karena itu mari berikan beberapa alternatif yang pas di hati.
Persinggahan kali ini jatuh pada Novotel Hotel di kawasan Sei Jodoh. Lobi luas nan nyaman bisa jadi tempat bertemu klien atau rapat bersama rekan kerja , namun jelas tak ada privasi. Begitu juga Bar and Resto Square jargon hotel jaringan Accor.

Beberapa rapat dikondisikan super tertutup namun tetap nyaman dengan fasilitas lengkap bahkan dengan tempat tidur. Tak perlu melangkah jauh jika rapat hingga dini hari.

Ruang tamu di kamar eksekutif dapat difungsikan sebagai ruang rapat dengan menata furniture sesuai dengan keinginan. Televisi layar datar digunakan sebagai layar presentasi pengganti proyektor.

Butuh mini office dadakan untuk menangani proyek atau event jangka pendek. Buka lebar deretan jendela panjang untuk memaksimalkan fungsi ruang. Printer dan faximili bisa diletakan di meja panjang sehingga dapat dijangkau dari dua ruangan. Balkon ruangan cukup luas, jelang malam usai rapat bisa ber-barbeque ria.

Sudut berdinding kaca dekat lobi jadi tempat favorit saya. Terlihat taman dengan bayangan buram bias air jatuh. Kesannya adem banget, mirip hujan. Seru juga bertemu klien atau atau nge-blog di sini . Ide segar pastinya akan selalu muncul.

Ada satu lagi tempat rapat kece , Mosaic Lounge Novotel Batam. Dari namanya sudah terbayang meja dan kursi bar tinggi plus panggung penampil. Namun lagi-lagi ruangan ini bisa di-set up jadi tempat rapat super cozy. Dengan daya tampung lumayan besar, bisa jadi tempat employee gathering .

Rapat tanpa makan , ya nggak mungkin banget. Butuh menu bergizi untuk mengembalikan energi yang terkuras. Sebagai menu pembuka sekaligus sajian utama sup buntut dilahap. Tekstur daging buntut bersama sajian kuah bening beraroma rempah, cukup nendang di lidah.

Mau mencoba masakan khas Melayu. Seruput kuah segar ikan asam pedas. Rasanya mirip dengan asam pade Sumatra Barat, tapi kuahnya lebih encer. Paling pas disantap siang hari ketika udara panas.

Sajian penutup siang ini adalah Molten Chocolate. Siapa menyangka setelah ditoreh cairan coklat manis mengalir keluar dari cake spon lembut. Soal rasa tak perlu diragukan, rasa coklat itu spesial meski tak manis. Tekstur cake-nya benar-benar membuai saya sebagai pecinta cake. Lidah dan mata kadang tak selaras. Jujur melihat tampilan secantik ini sayang untuk merusaknya. Namun mencicipi sesendok tak mau berhenti. Apalagi rasa coklat yang kuat dipadukan dengan es krim vanilla dingin. Nyusss… rasanya sampai ke sini Kakak… *nunjuk dada*
Baca ini di pagi hari itu bikin perut melilit kelaparan >.<
*sambet tas hermes*
SukaSuka
maafkan aku kak… *lempar sop buntut
SukaSuka
Pertanyaan usil, kalau ngeprint bayar ga. Sebel bgt kalau di hotel disuruh bayar ongkos print dengan harga mahal.
SukaSuka
bawa printer sendiri mbak :D, soalnya mahal kalo di hotel
SukaSuka
Asam padeh kaka nama di Sumbar. Asam = asam. Padeh = pedas
Btw tempatnya bagus yah. Ya ialah novotel
SukaSuka
kalo asam pade yg agak kental yg dimana ya? di Sumbar apa bukan? itu rasanya lebih gimana gt kalau dengan nasi anget
SukaSuka