
Tiap daerah memiliki keunikan kuliner. Judul makanan boleh sama “lontong sayur” tapi cita rasa dan penyajian bisa berbeda. Seperti yang saya jumpai pagi ini di Sungai Penuh, kota berhawa sejuh di sebelah barat propinsi Jambi.
Cita rasanya cenderung hampir sama dengan masakan Padang yang pedas . Pembeli bisa memilih kuah lontong yang diinginkan yaitu: sayur nangka muda atau pakis. CaraUntuk penyajiannya biasanya diberi sedikit mie kuning serta kerupuk merah. Jika anda suka bisa menyantapnya bersama Sala Lauak.

Pertama kali menyantap Sala Lauak ,mengira bahwa bola-bola gurih ini berasal dari ubi. Tapi setelah mencari beberapa referensi ternyata berbahan dasar tepung beras. Proses pembuatanya hampir mirip dengan pembuatan empek-empek ada’an. Tapi tentu saja Sala Lauak tanpa ikan dan untuk rasa hanya mengandalkan bumbu-bumbu. Untuk memperkuat rasa sebelum digoreng adonan bola-bola ini dicampur dengan potongan daun kunyit.

Keunikan lain lontong sayur di sini adalah bungkusnya. Biasanya lontong dibungkus dengan daun pisang berbentuk lonjong memanjang dan kedua ujungnya diberi biting (tusuk gigi dari daun kelapa). Tapi lontong di sini berbentuk kerucut kecil. Jumlah kerucut yang disajikan di piring tentu saja sesuai dengan selera. Tanpa di potong-potong lontong ini digulingkan di atas piring lalu disirim dengan kuah sayur. Cara menikmatinya sedikit demi sedikit lontong kita potong dengan sendok lalu disantap.

Selain menyediakan menu lontong sayur beberapa warung sarapan di kota Sungai Penuh juga menyediakan menu alternatif bagi anda yang tidak suka pedas. Makanan ini dikenal dengan nama lupis, sesuai dengan bentuknya segitiga. Terbuat dari beras ketan berbungkus daun pisang lalu di beri lumuri kelapa parut dan saus gula merah.
Setiap daerah memiliki keunikan kuliner masing-masing baik cita rasa dan penyajian. Dan pastinya akan memperkaya pengalaman kuliner bagi penikmatnya. Seperti pengalaman baru saya pagi ini ketika pertama kali menjejakan kaki di Sungai Penuh.

Pakis ?!?!? hehehe … lupa ngasih info kalo itu namanya disumbar *Gulai Paku* 😀
kl temen ngetopnya sich bukan lontong, tp ketupat alias *Katupek – Gulai Paku*
SukaSuka
gw lupa kalo namanya paku, taunya pakis masa paku disayur sih… #Mikir
kalo lupis apa ya nama setempat? jangan bilang itu namanya jeniper lopez…
SukaSuka
hahaha lupis yach tetep sama, cm kmrn nemunya yg ketan merah yach, biasa di padang ada yg ketan hitam jg, kalo dikota lain gw nemunya plg yg dari ketan putih doank …
gw lupa ngajakin, kmrn di pasar ada gerobak yg jual “kampiun” lho, campuran beberapa bubur (kacang padi, pulut hitam, sumsum, lupis, pulut + srikaya, kolak pisang) … mantrapss, my fave itu yg di pasar Solok ama di pasar Padang Panjang … di padang sendiri gak tau dimana yg enak 😀
**xixixi, ketauan tukang ubek2 pasar yach ^.^
SukaSuka
coba lupisnya di sambelin, bikin balado wakakkaka
SukaSuka
numpang copas fotonya om, mau bikin tulisan ttg sala … 🙂
SukaSuka
monggo om….
SukaSuka