
Saya dan El berjalan berjingkat menuju gerbang. Berusaha tidak mengeluarkan suara sedikitpun, bahkan suara napas. Tapi nyatanya suara jantung El lebih kencang dari suara napasnya. Rosi dan Evi tertawa kecil di depan pintu sambil memberi kode bahwa situasi aman terkendali. Baru jalan dua langkah tiba-tiba Snappy, anjing berbulu coklat muncul. Kontan El dan saya menjerit histeris. Lanjutkan membaca “Explore Timor-Flores 2012 (part 6): Jalan Tanpa Snappy”

