Pandemi tidak hanya mengubah kehidupan manusia dari yang aktif nomad lalu setia berdiam di rumah. Walau tetap berada di rumah tapi kehidupan harus terus berjalan. Kita yang tadinya hanya menggunakan video call untuk melepas rindu kini menjadi bagian kehidupan tidak terpisahkan. Coba tanyakan kepada diri sendiri, sehari berapa kali melewati rapat kantor atau kelas online melalui video confrence?
Lalu bagaimana dengan mereka yang berbisnis?
Sosial media masih mendominasi promosi aneka produk tapi apakah proses transaksi dan jual beli tetap dilakukan melalui whatsapp. Bagaimana jika setiap hari ada 1000 transaksi?
Bukankah ada market place, tapi apakah semua produk bisa dijual di sana dan konsumen bisa mendapatkan informasi produk yang lengkap di marketplace.
Teman saya yang awal pandemi memulai bisnis sayuran online kecil-kecilan merasa kewalahan ketika jumlah transaksi harian tidak bisa di-handle dengan beberapa akun messenger. Pilihannya membuat aplikasi atau membangun website yang dapat melayani ribuan konsumen setiap harinya.
Website tidak hanya butuh domain dan hosting saja namun juga keandalan sistem. Jangan sampai bisnis terganggu gara-gara website down kelebihan beban apalagi saat pandemi seperti sekarang hampir semua transaksi dilakukan online.
Untuk membuat website, anda membutuhkan domain dan hosting serta tahu apa perbedaan domain dan hosting. Mengenal arti domain dan hosting merupakan dasar untuk membangun sebuah web.
Domain adalah bentuk sederhana dari alamat IP yang mengantarkan anda ke website tertentu. Sementara itu, hosting adalah tempat dimana file dan data yang diperlukan website disimpan , baik itu berupa script, gambar, databes dan sebagainya
Bagi mereka yang ingin membangun website bisnis saran saya gunaan hosting unlimited karena banyak penyedia hosting yang membatasi jumlah trafik setiap bulannya. Jadi sebelum memutuskan untuk memilih hosting pastikan keandalan hosting dan pelayanan purna jualnya.

Tak Bisa Ngemper di Kantor, Ngonten di Kosan Bersama IndiHome
Terimakasih IndiHome, kamu menemani hari-hari sepiku di kosan. *peluk modem*. Biarlah ibu kos iba melihat saya, si jomblo malang yang nggak pernah keluar kamar. Asalkan tetap bisa berkonten ria bersama IndiHome dan uang kos tidak naik.
Hidden Gems View Ala Manhattan City – Mercure Hotel Cikini
Hidden Gems, ungkapan kekinian menggambarkan tempat atau kuliner tersembunyi bahkan tak terduga karena lokasinya yang nyempil. Eh tapi beneran Hidden Gem harus nyempil? Nggak juga tapi kadang luput dari pandangan kita yang terbiasa menyambangi tempat hits atau tersohor.
Vlog Series – Mengintip Kegiatan Relawan Bakti BUMN Batch 3 Batam
Program Relawan Bakti BUMN merupakan sebuah kegiatan kolaborasi BUMN dengan perusahaan dalam rangka implementasi program tanggung jawab sosial dan lingkungan.
Tips Liburan ke Kuala Lumpur Ala Pekerja Batam, Berangkat Jumat Sore – Pulang Senin Subuh
Ini jalur liburan pekerja Batam fakir cuti seperti. Di sela hari kerja yang padat, menyempatkan akhir pekan healing sejenak ke luar negeri. Jumat sore kabur sejenak ke pelabuhan feri Internsional. Kapal terakhir ke Stulang Laut pukul 16:00, minta…
Bisnis Tumbuh Tantangan Besar
Beda lagi dengan teman saya penjual asesories sepeda, berkah pandemi membuat bisnis makin tumbuh apalagi dia memberanikan diri membuat merk sendiri untuk beberapa produknya. Memang sih barangnya masih didatangkan dari negeri tirai bambu tapi keberaniannya membuat merk untuk produk andalannya perlu diacungi jempol.
Setelah beberapa kali merancang celana sepeda, akhirnya ia menemukan vendor yang tepat untuk produk barunya dan memeberikan label celana desainnya dengan merk sendiri. Untuk membangun “nama besar” produk barunya jelas diperlukan website baru.

Membangun brand memang tidak semudah membalikan telapak tangan tapi dengan memiliki website resmi untuk sebuah merk tertentu maka konsumen akan yakin bahwa barang yang dijual bukanlah produk kaleng-kaleng.
Jadi tidak mengherankan, walau fokus di asesories sepeda, teman saya memiliki beberapa website untuk produknya yang juga memiliki merk yang berbeda-beda.
Tantangannya semakin besar, bukan hanya satu website yang dimiliki tapi beberapa website. Kira-kira sulit nggak sih mengurus beberapa website terutama keandalan dan keamananya. Karena di saat pandemi kita benar-benar mengandalkan teknologi informasi sebagai ujung tombak bisnis.

Mau tidak mau pilihannya adalah vps (virtual private server) dengan keandalan yang lebih baik dari hosting biasa. Selain memiliki performa menangani trafik tinggi, pelanggan bisa mengakses root yang artinya memiliki kontrol yang penuh akan server. Jadi memiliki keleluasaan menginstal apliksi yang diinginkan.
Selain itu server bisa dijadikan tempat untuk berbagi file antar kantor cabang jika bisnis ada di beberapa tempat sekaligus.
Jika Anda mengingkan akses dedicated IP dan nameserver private untuk website, maka Cloud VPS adalah pilihan tepat. Selain itu, satu server hanya untuk satu pengguna sehingga dari sisi keamanan lebih terjaga. Pelanggan memiliki kontrol penuh dari sisi keamanan.
Apakah Usaha Kecil Membutuhkan Website
Saya mendapat pertanyaan dari seorang rekan, apakah website diperlukan untuk usaha yang mulai besar saja?
Saat ini ketika memiliki sebuah produk atau menjual jasa kita lebih fokus berpromosi ke media sosial atau mengandalkan marketplace untuk membantu memasarkan hingga melupakan bahwa idealnya sebuah produk memiliki website yang bisa memberikan informasi statis atau dinamis. kepada konsumen.
Secara psikologis, para konsumen akan lebih percaya ke badan usaha atau produk yang memiliki website. Apalagi dari sana mereka dapat memperoleh informasi lebih lengkap dibandingkan media sosial. Karena di sinilah seninya, ketika tertarik maka konsumen akan mencari informasi lebih dalam. Nah pertanyaannya apakah kita mampu menyediakan kebutuhan informasi sebelum mereka memutuskan untuk melakukan transaksi.
Jadi keberadaan website sangat dibutuhkan dan sedari awal kita dapat memilih nama domain sesuai dengan nama produk atau perusahaan dengan harga yang lebih terjangkau. Bayangkan kalau nama produk sudah besar bisa saja ada yang mengambil nama domain terlebih dahulu.
Sebagai langkah awal kita dapat memilih shared hosting dengan harga yang lebih terjangkau. Biaya tahunnnya tidak sampai 300 ribu rupiah. Nah sekarang saatnya memiliki website untuk bisnis anda.
- Tak Bisa Ngemper di Kantor, Ngonten di Kosan Bersama IndiHome
- Hidden Gems View Ala Manhattan City – Mercure Hotel Cikini
- Vlog Series – Mengintip Kegiatan Relawan Bakti BUMN Batch 3 Batam
- Tips Liburan ke Kuala Lumpur Ala Pekerja Batam, Berangkat Jumat Sore – Pulang Senin Subuh
- Travel Vlog Series – Backpacking ke Malaysia dari Batam Murah Banget
Benar ya kak, usaha kecil itu juga butuh website yang ok
SukaSuka
Udah lama nggak main atau BW ke sini
SukaSuka
Di sini masih konsisten ngeblog kak wkakakak walau isinya embeded video ama podcast. Job masih rame
SukaSuka
Wuih cita-cita banget itu mas dalam sehari bisa ada 1000 transaksi. Website jg bisa Jd ajang promosi ya.. rasanya bisnis apapun yg sudah punya web sendiri Jd lebih kredibel
SukaSuka
Nah itu sebetulnya investasi web nggak mahal
SukaSuka