Hujan datang silih berganti 15 menit setelah biduk kayu kami meninggalkan Jembatan II Barelang hingga. Langit biru berubah muram menjadi menjadi gumpalan awan hitam. Sejatinya ini Fun Day, semua orang harus bahagia meski derai air berjatuhan dan gelombang air menyodok-yodok lambung kapal.
Mereka yang pertama berlayar langsung pucat pasi gugup, apalagi air mulai masuk ke lambung kapal.
“Tenang… Aman… Tolong yang di depan bantu “, ujar nakoda merangkap operator mesin tempel membuat sambil memberikan gayung.
Tanpa diperintah cekatan mereka yang ada di lambung menguras air di lambung.

Satu ceria belum dicapai , seribu ujian sudah menyapa. Begitulah kisah perjalanan kami pe pulau Tunjuk kali ini. Meski pelayaran sekitar 1,5 jam , hujan dan cerah silih berganti hingga 6 kali . Dan puncak mendebarkan itu tak kala , lisus (tornado kecil) berputar di samping kapal. Bayangkan jika ia membesar lalu menggulung kapal kami sarat muatan.
Bhay!!! kita bakal bubar.

Tuhan itu Maha adil , setelah cobaan demi cobaan melanda, pemandangan manis pun menyapa. Kapal kami menyelinap di antara pulau-pulau kecil , menyusuri hutan bakau alami.

Karena air surut kapal kami tak merapat di jetti , tapi dekat gugusan pasir putih landai memukau. Konon katanya pasir ini suka hilang dan muncul tiba-tiba. Dan jika tak hati-hati orang yang berenang di dekatnya dapat terhisap.
Orang suka mengaitkan dengan mitos dan legenda. Namun jika ditilik lebih seksama, area pasir putih merupakan bertemunya dua arus. Gelombak, riak , angin dan arus bawah membuat pasir-pasir ini seolah-olah bergerak. Jadi tetap waspada jika berenang di area ini.

Sayapun belum mendapat jawaban yang pasti mengapa pulau ini dinamakan Tunjuk. Ada yang berkisah , dulu di daerah sini banyak “orang pintar” sehingga banyak warga yang mengunjunginya untuk meminta petunjuk. Ada juga yang bilang karena bentuk pulau ini seperti jari yang sedang menunjuk.

Tunjuk bukanlah pulau tak berpenghuni, di sisi timur terdapat perkampungan dengan fasilitas yang cukup memadai seperti jetti beton dan balai adat. Untuk penerangan warga di sini mengandalkan panel sel surya.
Pohon buah-buahan tumbuh subur di sini. Sumber protein hewni juga melimpah, jadi tidak mengherankan pulau Tunjuk menjadi incaran penghobi olahraga memancing. Sampai ada kamar-kamar yang disewakan bagi mereka.
Secara umum pulau ini damai banget, penduduknya juga ramah. Tapi cuacanya agak-agak bikin cenat-cenut. Hujan terakhir cukup deras, membuat kami terjebak di dermaga cinta, eh beton.



Piknik kali ini sengaja tidak ingin berbasah ria, meski katanya terumbu karang di sekitar jeti lumayan bagus. Tapi aku yakin terumbu di bawah sana bagus, kalo nggak ada terumbu karang nggak ada ikan :D. Terumbu itu kan kaya mall-nya ikan. Nah, pasti banyak ikan kongkow dan siap digodain, kaya ayam-ayam kampus yang suka mejeng di mall gitu. *Woi ini bahas apaan?*
Niatan sih pulang ke Batam tidak terlalu sore, tapi lagi-lagi hujan menghambur. Alhamdulilah masih hujan air. Kalau duit nanti pasar sepi nggak ada orang belanja.
Lumayanlah menunggu reda hujan makan kudapan mie rebus dan minum kopi di salah satu warung.

Dan jingga pun datang kembali seperti sore kemarin, meski sedikit pias tapi ini pertanda alam. Kami harus segera pulang meninggalkan Tunjuk.
Perjalanan pulang terasa lebih eksotis dalam raut alam yang mulai menguning. Rumah kayu di atas air solah melengkapi sepenggal kisah perjalanan basah nan ceria. Ini beneran basah lho, berkali-kali tersiram hujan dan akhirnya terpercik air asin gelombang yang menabrak lampung kapal.

Hujan memang tak pernah menghalangi niatan kamu pejalan untuk menjelalajah. Jika hari ini alam mendung lalu menangis terus menerus silih berganti. Kami tetap bahagia. Karena rinai yang membuat basah tubuh dan hati ini (karena terbayang kenangan masa lalu) sejatinya adalah rejeki bagi semua mahluk hidup di muka bumi.
Jika kamu tak menginginkan rinai hujan , maka kamu tidak menginginkan RejekiNya. Sesungguhnya ada banyak berkah yang tertumpah ketika langit menangis.
Sepenggal Kisah Fun Day Kelas Inspirasi Batam

Petunjuk ke Pulau Tunjuk :
Dari jembatan dua dapat menumpang pompong Pak Dorman di Nomor 0812 7782529
Warna sunsetnya yaaa suka. Danan, untung aja angin tornado nya gak gede. Di laut sama seremnya kayak naik pesawat 😁
SukaSuka
Baru sekali lihat tornado dinlaut , serem banget
SukaSuka
Pulang melaut eh traveling Pulau Tunjuk di rinai senja begini bikin hati jadi luluh sampai ke tulang ya Mas Danan 🙂
SukaSuka
Hati luluh teringat mantan dan kenangan *eeh
SukaSuka
Rig itu di perairan Pulau Lobam Bintan 🙂 hehe , sprti nya pulau tunjuk itu dekat pulau ngenang, tanjung sauh dan Air raja, seru singgah ke pulau pulau kecil itu 🙂
SukaSuka
Ooo iya rig ya keliatan….
SukaDisukai oleh 1 orang
sdikit lagi sampai tanjung uban tu mas hehe
SukaSuka
Berartibsaling berhadapan ya
SukaDisukai oleh 1 orang
kadang kalau langit cerah, bisa lihat parelang dari lobam bintan hehe
SukaSuka
“Hujan memang tak pernah menghalangi niatan kamu pejalan untuk menjelalajah.”
tetapi hujan adalah doa para jombo disaat malam mingu #eaaa
—
btw itu rignya kok deket dari pantai ya mas, bisa ampe keialatan. biasanya dibawah rig ikannya banyak hahahaha
tapi pasti dilarang mancing dsana
SukaSuka
Ini sebetulnya rignya deket ke pulau bintan….
SukaSuka
Kak Danan, setauku kalau dari Jembatan dua naik pancungnya sama Pak Daud deh. ini nomornya: 082169685757 atau 085765243637 Pak Dorman iru yang mau ke Pulau Mubut bukan?
SukaSuka
terimakasih kakak infonya….
SukaSuka
Bagus pulaunya. Cocok untuk wisata sehari, akhir pekan penat dengan pekerjaan terus pulau ini bisa jadi pelarian singkat. Andai saja ada tidak jauh dari Jakarta… eh itu mah Pulau Seribu yak.
SukaSuka
di batam banyak pulau pulau kecil kaya gini
SukaSuka
antimaintsrema ya dan
SukaSuka
hahahha mainstream piknik ke pulau kalau di batam
SukaSuka
“Satu ceria belum dicapai, seribu ujian sudah menyapa.” — pemilihan kata-katanya asoy deh aaah. sukaa..
SukaSuka
aduh jadi malu sayah
SukaDisukai oleh 1 orang
pengen liat mas danan kalau malu kayak gimana
SukaSuka
Mukanya lgsg pink
SukaSuka
hah. pink?
SukaSuka
Tunjukilah aku ke Tunjuk, baru denger nama Pulau itu Mas Danan… manis bgt ceritanya… hehe 🙂
SukaSuka
manis kaya gulali ya
SukaDisukai oleh 1 orang
Gulali..? ##Eaaaa…
SukaSuka
Ada fotokuuuuuu……
SukaSuka
mana mana fotonya
SukaSuka
keren tulisannya bang 🙂
kalau enggak keberatan kunjungi blog saya bang di mhdanugrah.wordpress.com berbagi info dan share ilmunya 🙂
SukaSuka
Terimakasih kakak sudah berkunjung
SukaSuka
Siap bang! 🙂
SukaSuka
wiw…
sunset dari atas jembatan kaya gtu yg keren banget (y)
SukaSuka