
Surat elektronik itu datang, isinya ucapan terimakasih dari seorang bernama Sebastian mewakili hostel di kawasan Little India Singapura, Mitraa Inn. Ia berpesan agar saya mampir kembali ke hostel di kawasan jalan Serangoon jika bertandang ke Singapura.
Iseng saya membalas e-mailnya , akan ke Little India tapi menginap di hostel lain yang masih satu grup dengan Mitraa Inn. Dalam surelnya Sebastian berjanji akan memberikan diskon. Sekenannya saya tentukan tanggal kedatangan , berharap rekan kuliah saya Agus jadi bertandang ke Singapura.
Dua bulan berlalu , saya sudah melupakan surel Sebastian. Jika malam ini saya memutuskan bermalam Little India karena esok pagi Agus akan belanja di Mustafa.
Rencananya Mitraa Inn Hostel menjadi tempat tempat untuk meluruskan kaki setelah seharian berjalan. Selain berada di jalan utama di dekat sini ada warung berlabel halal yang menunya beragam. Usai makan malam langsung tidur, mengabaikan dunia malam yang mulai menggeliat atau sesekali menggelinjang nakal. *lirik tempat karaoke*
” Sir you have booked bed but not in here“, ujar petugas setelah mengamati nama saya di paspor lalu mencocokan dengan database hostel.
Karena tak ada dua ranjang tersisa saya menurut ketika disarankan menginap di The Mitra Hostel yang berada di satu blok di belakang Mitraa Inn Hostel. Petugas hotel mengantarkan kami melalui pintu belakang yang langsung menghubungan dengan jalan Race Course.

Tidak berada di jalan utama The Mitraa Hostel lebih sepi dibandingkan Mitraa Inn. Hampir tak ada kendaraan melintas, hanya satu dua kereta angin memecah keheningan malam dengan suara roda berputar ringan. Suasananya mirip Pecinaan di kota Padang saat dini hari.
Tak menunggu lama kami mendapatkan tempat peraduan di lantai tiga The Mitraa Backpackers Hostel. Sekamar dengan pasangan bule dan Korea.

“Loe perhatiin ngga pasangan bule itu. Cowoknya tidur di ranjang atas yang bawahnya cewek Korea. Terus ceweknya tidur di ranjang yang atasnya ada cowok Korea”, Agus mulai kepo.
“Terus loe mau tidur dipelukan siapa. Cowok bule apa Korea?”
“Gua di ranjang atas aja deh.” Agus langsung diem parno menutup wajah dengan selimut.
Pengalaman tidur pertama di dormitari pasti mengundang seribu tanda tanya. Apalagi sekamar dengan orang asing lintas negara bahkan benua. Perlu banyak toleransi untuk perbedaan budaya yang baru pertama dijumpai. Tapi jangan meniru budaya yang tidak sesuai norma timur ya. *siapin Agus pecut*
Jelang tengah malam perut mengumandangkan lagu dangdut tanpa suling, hanya gendang tak merdu lalu melengking panjang. Lapar jam 12 malam , sungguh tak sopan perut ini padahal tadi sudah mdiisi. Mengendap-ngendap turun ke lantai dasar menuju Minimart 24 jam di sebelah hostel. Terimakasih Tuhan atas nikmatmu . *mengunyah sekantong keripik kentang dan sepotong roti*
Jam menunjukan pukul 07:00 kamar masih gelap, tidak satupun penghuninya terjaga. Agus masih pulas di ranjang atas sama mirip dengan pasangan Bule dan Korea. Formasinya? Ah saya tidak tahu, apakah mereka masih bertukar pasangan atau menempati posisi yang lebih ekstrim. Seranjang berempat. Tapi gundukan selimut masih terlihat normal tak ada gerakan naik turun atau goyang dumang.


Thian Hock Keng
Jogging kecil mengelilingi blok hostel ternyata mengasikan. Saya menemukan Thian Gock Keng , kelenteng tertua di Singapura dan spot narsis Mural di gang kecil yang menghubungkan jalan Serangoon dan Race Courses.

Agus belum bangun , masih lelap bersama 4 penghuni kamar lainnya. Baiklah saya sarapan sendiri, mengobrak-abrik pantry lalu mengeluarkan bekal dari tanah air. Jadilah menu sarapan sehat nan hemat ala Farah Quin. *tutupin belahan dada*


Dengan terpaksa membangunkan Agus karena pukul 10:00 harus sampai China Town bertemu dengan teman. Sambil menunggu travelmate sarapan , lapor dulu ke receptionist untuk check out.
“Danan Wahyu?” Pria duduk di meja receptionist menyapa. Senyumnya berkilauan mirip iklan pasta gigi.
“Yes.”
“Nice too meet you. I am Sebastian“, ujarnya memperkenalkan diri sambil menjabat tangan.
Jadi ini Mas Sebastian yang kirim sureal beberapa waktu lalu. Akhirnya kita ngobrol panjang kali lebar, luas banget obrolannya. Dia pengen banget ke Batam, katanya belum pernah ke Indonesia.
“Monggo mas , maen-maen aja ke Batam nanti saya antar keliling-keliling sambil jinjing hermes”, ujar saya dalam bahasa Inggris medok jawa mirip bumbu pecel.
Pas mau dibayar, dia bilang . “It’s free for you and friend.”


Bengong beberapa detik. Maklum sebagai blogger jarang banget dikasih gratisan apalagi minta. *bukan blogger ndremis* Kebanyakan review tanpa pamrih agar lebih objektif dan independen *aih*.
Akhirnya pagi itu saya dan Agus meninggalkan The Mitra Hostel dengan senyum ceria diiringi lambaian tangan Mas Sebastian. Lumayan buget hostel bisa untuk makan siang dan belanja, nambahin koleksi Hermes.
Fasilitas The Mitra dan Mitra Inn hostel tidak jauh berbeda , hanya lokasinya saja yang berbeda. The Mitra tidak di jalan utama dan pastinya tidak terlalu bising suara kendaraan. Bagi anda yang baru pertama kali ke Little India mungkin agak kesulitan mencari lokasinya karena tidak ada halte yang bisa menjadi patokan.
Semoga foto di atas dapat menggambarkan fasilitas dan kebersihan hostel secara lengkap. Rekomen untuk backpacker yang hobi jalan kaki. Sedangkan yang tidak hobi berjalan kaki dapat menginap di Mitraa Inn karena tepat di depannya ada halte bus.
The Mitraa Backapckers Hostel
427, Race Course Hostel, Singapore-218673
t: 6396 3925
e: info@mitraa.com.sg
w: www.mitraa.com.sg
Dari foto-foto yang tersaji, hostelnya terlihat bersih. Nyaman liatnya.
Dan saya fokus ke lemari bukunya 😀
SukaSuka
Pengen duduk seharian di lobi ngabisin koleksi buku itu…
SukaSuka
saya fokus ke sebastian aja deh..biar dapet nginep gratis..
SukaSuka
Ngefans dengan sebastian ya…
SukaSuka
bukan…gratisnya doang sih hahaaa…
SukaSuka
Oooo nanti dikirimim salam deh sebastia biar dpt gratisan
SukaSuka
hahaaa….ada yg gratis di penang ga?
SukaSuka
Hahahahha bayar kalo di penang… Tapi kmrn di pennag sempet pindah dorm dpt 70 ribu smlm
SukaSuka
duh..jgn dorm..mba sering diomelin temen sekamar gara2 ngoroknya keras…hostel tp yg private room aja deh..mahalan dikit asal ga disumpahi orang2 sekamar..
SukaSuka
Aku kalo tidur bagaikan putri, tenang kalem tapi tau tau jatoh dari ranjang tingkat …. Makanya ngga mau di ranjang tingkat
SukaSuka
hahaha…bunyi jatohnya lebih parah dari ngorok yaaa….dikira bom
SukaSuka
Isssh….sehari sebelum berangkat kan aku minta itu alpukatnya. Katanya habis. Tapi ternyata kamu bawa ke Singapur. *Padahal kan aku ngidam pengen alpukat Lampung.
SukaSuka
Ngumpetin sebiji sengaja untuk dibawa ke singapur, doakan awal bulan jadi mudik entar bawa lagi kalo berbuah
SukaSuka
Aku masih belom bisa kebayang kalok aku nginep di dorm yang ada orang asingnya gitu. Mungkin ngga bisa tidur. Ihihihi 😀
SukaSuka
aku pertama kali di petaling malaysia… pas masuk lihat kamar rame penuh bule2 telanjang dada , langsung ngga jadi dan ambil private room. tapi pelan2 skrg mulai beradaptasi
SukaSuka
Aku pengen ke sini lagi Mas, suasananya bikin pengen lama2 betah di little india, apalagi baju2nya jugaa mayaan murah
SukaSuka
aku dua kali nginep di kawasan ini , pas banget setelah seharian beramai2 ria di merlion den sekitarnya malemnya menyepi di sini .
SukaSuka
Mitra Hostel & Mitra Inn ini skornya emang lumayan bagus kalo di Hostelworld & Hostelbookers sih. Tapi ndak pernah kesampaian nginep sini. Abisnya letaknya di Little India, lah wong kantor di Medan juga di Little India-nya Medan (Kampung Madras),
Sharing dikit, mas. Aku kemarin long weekend hari buruh nginep di The Plot Hostel di antara jalan Tiong Bahru-Outram Park. Di situ juga sepi tapi dekat ke halte & MRT. Dan rimbun akan pepohonan.
SukaSuka
Ah besok kalo ke singapur lagi cobain…
SukaSuka
Aku ngakak baca bagian “naik turun” dan “goyang dumang” itu. Asik kali ya kayak gitu, ada sensasinya sendiri hihihi.
SukaSuka
Pengen nginep disana juga biar bisa tuker pasangan *ehh
SukaSuka
Idih kamu mau swinger dan goyang dumang
SukaSuka
Wah, saya juga pernah menginap di mitraa inn, depan hostel pas dengan halte bus. Sayangnya dari MRT farrer park masih harus jalan sekitar 15-20 menit yang cukup melelahkan. Enaknya sih hotel dekat dengan mustafa centrt yg letaknya pas di Mrt farrerpark.
Hostelnya itu bersih dan kamar mandi juga nyaman. Recommended yg mau cari hostel murah di little india.
SukaSuka
Agak jauh dari tmpt belanja ya…
SukaSuka