
Tampilannya hijau menggoda jelas lebih menggiurkan dibandingkan cabe-cabean dan rasanya pedasnya lebih panas dari terong-terongan dicabein. Jadi ini apaan? Ini bebek beneran dicabein, bukan bebek-bebekan . Orang setempat biasa menyebut itiak lado muda . Jangan salah baca itiak jando mudo ya kak.
Menyantap makanan super pedas adalah salah satu cara untuk menawarkan hawa dingin. Jadi ga heran kalau itiak lado hijau mudo hadir di Bukittinggi. Bayangkan daging bebek ini tidak hanya dibalut cabai hijau tapi luluran seksi dengan jus cabai. Gimana nggak seksi, kalau kita luluran biasanya pakai kemben ini bugil lho. *gagal fokus*

Rumah Makan Gulai Itiak Lado Mudo yang tersohor terletak di Jalan Ngarai-Binuang. Tapi sayang kali ini saya belum beruntung. Sangking larisnya sebelum jam makan siangsang itik pedas sudah ludes terjual. Beruntung seorang rekan merekomendasikan rumah makan lain yang juga menawarkan menu sama.

Lesehan Lansono Jaya di Jalan Raya Lambah menjadi tempat persinggahan untuk menuntaskan rasa lapar. Pondok lesehan memanjang di sisi sungai dengan pemandangan ngarai menjuntai ke sungai. Hembusan angin dingin berbaur dengan aroma lezat masakan Minang. Perpaduan sempurna antara cita rasa dan keindahan alam. Wah ternyata Uni penjual sudah menyajikan makanan di meja panjang dalam pondok.

Meski bebek pedas – itiak lado hijau mudo – hadir bersama masakan Minang lain, tidak kehilangan pamornya. Menu ini selalu dijamah terlebih dahulu oleh pengunjung yang kebanyakan terlihat lapar berat. Jujur kali ini saya hanya tergoda dengan itiak lado mudo dan gulai jengkol.

Jengkol di kebun bebek di sawah
Bertemu dalam piring kaca
Nasib dan suratan Jodoh
Hanya Tuhan yang bisa membaca
Kebiasaan nih kalau tergoda masakan Minang langsung pandai berpantun. Tergoda apa suara hati, kok pantunnya berbau curhat. *lupakan…*

Sebelum menyantap bebek panas, beberapa botol air mineral disiapkan. Maklum kakak aku parno takut kepedesan. Tapi ketika mengigit daging bebek pertama, rasa pedas masih dapat ditorerir artinya tidak terlalu pedas untuk ukuran orang Sumatra (ngaku orang Sumatra judulnya) . Apalagi yang digunakan cabai muda yang tingkat kepedasaanya masih di bawah cabai tua.
Rasa daging bebeknya empuk banget dengan bumbu meresap sampai tulang. Kalau ga malu ini tulang bakal disedot sampai sum-sumnya. Dan hebatnya , tidak ada bau amis sama sekali. Kata penjual untuk menghilangkan aroma tak sedap daging bebek dibakar. Selain berfungsi menghilangkan bulu halus proses pembakaran dapat melunturkan lemak di bawah kulit bebek merupakan sumber aroma tak sedap.
Konon sepiring daging bebek yang terdiri dari empat potong menggunakan 5 ons cabai hijau muda. Jadi kalau makan dua potong , menyantap 2,5 ons sambal hijau. Hadeuh… rasanya pedas hangat , monyong-monyong dikit ga apa-apa deh. Menawarkan rasa pedas dengan menambah nasi, terus-terus dan terus. Terakhir perut rasanya begah banget.

Kebiasaan nih, abis makan pasti ngantuk. Maklum hampir seluruh oksigen darah mengalir ke saluran pencernaan meninggalkan otak. Ya sudahlah leyeh-leyeh di dulu di pondok sambil menikmati suara aliran sungai. Ah nikmatnya dunia … zzz . *bobo*
Jadi pengen mudik kakakkkkk T_T
SukaSuka
wah aku kalo punya kampung banyak makanan enak pasti tiap tahun mudik
SukaSuka
Gak bisa kak kalo mudik sendiri, serombongan kudu diajak *nanem pohon emas* 😀
SukaSuka
bawa timbangan badan mas… ama kolesterolmeter….
SukaSuka
xixiixi maunya gitu tapi ransel ga muat, utk bawa perut
SukaSuka
tas pinggang saja
SukaSuka
Asli bikin ngiler!
Ini di Cirebon aku juga baru aja nyoba Pedesan Enthog. Serupa tapi tak sama.
SukaSuka
wah daging entok juga enak, aku dulu sering tuh makannya
SukaSuka
ishh ke padang lagi gak ngobrol2 haha
SukaSuka
biasalah kak, kebanyakan rencana dadakan … maksud hati ke malang tapi kok dipikir2 enakan ke padang, cuma beda di huruf m dan p tapi bugetnya iritan ke padan
SukaSuka
hooo.. begitu baca kalao daging bebeknya empuk saya jadi pingin nyobain. Biasanya bebek kan agak alot. Dari fotonya ini seperti daging bebek yang dimasak rendang ya?
SukaSuka
Mirip rendang tapi kalo rendang kekentalannya dari santan kelapa dan bumbu, nah kalo ini yg kental dan melumuri bebek cabe giling cabe giling semua… Makanya pedes bgt. Tapi maknyus…
SukaSuka
semakin pengen jalan-jalan ke Padang! btw, si jando mudo ini cuma dijual di bukittinggi yak?
SukaSuka
sepertinya begitu , aku baru nemuin ini di bukittinggi…
SukaSuka
Mas harganya bikin istighfar gak nih? hahaha.
Ya Allah aku ngeces liat makanannya. Aku suka bebek. eh beda ya bebek sama itik hehehe
SukaDisukai oleh 1 orang
Harga nya nggak ngetok kaya di lesehan jogja kok.
SukaDisukai oleh 1 orang
Terima Kasih telah meliput masakan minang itiak lado mudo
SukaDisukai oleh 1 orang