
Pejalan akan menemukan gayanya masing-masing. Jika tahun 2013 kemarin lebih suka wisata blusukan yang kata orang anti-mainstream itu bukan kebetulan. Banyak hal menarik yang bisa dijumpai ketika menyambangi daerah “jauh” dan berinteraksi dengan warga setempat.

Bagaimana hal biasa bagi warga lokal terlihat luar biasa bagi pendatang. Teringat ketika seorang rekan mengajak menginap di kebun milik kerabatnya di Ranah Kayu, Sungai Penuh – Jambi. Bermalam di pondok kecil dengan pemandangan Gunung Raya dan Taman Nasional Kerinci Seblat.Lalu menikmati dendeng batokok yang dibakar dengan arang kayu manis, harumnya begitu menyatu dengan alam. Mengingatkan pohon dengan daun kemerahan di sepanjang jalan menuju Kayu Aro. Dalam obrolan hangat kami melewati malam dingin berselimutkan kearifan lokal.

Sensasi ini selalu dirindukan pecinta jalan. Ingin mengulanginya di tempat berbeda, bahkan di negara yang berbeda. Tidak mengherankan backpacking menjadi virus yang mewabah. Pada dasarnya manusia memiliki naluri untuk berpindah mencari pengalaman baru. Beruntung bagi nomaden beransel yang memiliki waktu tak terbatas berkeliling dunia dan berinterkasi dengan warga lokal. Namun bagaimana dengan mereka yang tidak memiliki banyak waktu namun ingin merasakan sensasi ini.
- video sehari bersama suku Mentawai di Sumatra Barat
Withlocals, website yang menjembatani kebutuhan pelancong dengan masyarakat lokal. Konsepnya masyarakat lokal bisa menawarkan pengalaman berwisata unik bersama kepada pelancong. Ada tiga jenis sensasi wisata yang ditawarkan melalui website ini : Eat with Locals, Tours with Locals dan Activities with Locals. Soal harga jelas lebih murah dibandingkan paket tour menggunakan pihak ketiga. Namun dalam program ini uang bukanlah segalanya. Ada nilai yang lebih berharga dari sekedar materi , sensasi melakukan aktivtas bersama warga lokal jelas tidak ternilai. Mengingatkan akan pengalaman saya tinggal bersama suku Mentawai di pedalaman Siberut. Berburu binatang bersama Sikerei, dukun mentawai lalu mencari ikan di sungai bersama Kalabai, istri Sikerei.

Meski versi beta withlocals.com baru mencakup beberapa negara di Asia Tenggara seperti; Thailand, Malaysia, Singapura, Indonesia, Nepal, Sri Lanka, dan Vietnam. Namun ke depannya program ini akan terus mengembangkan cakupan regional ke beberapa negara di Asia. Withlocals tidak hanya menghubungkan warga lokal dengan pelancong namun membuka kesempatan warga lokal memasarkan potensi wisata secara digital sekaligus mempromosikan pariwisata. Berharap dari program ini memberikan dampak langsung secara ekonomis bagi masyarakat lokal.

Bagaimana sudah dipilih destinasi wisata dan pengalaman yang ditawarkan oleh sang tuan rumah di withlocals.com. Atau mungkin kamu ingin menjadi tuan rumah. Membuka lebar pintu rumah kepada pelancong lalu mengajak mereka menikmati kuliner tradisional dan beraktivitas bersama dalam liburan cita rasa lokal
saya juga pengen jalan-jalan ke daerah seperti tersebut, yang paling diinginkan itu daerah Papua deh. 😀
kalau Sumatra, Ya kayak nya Jambi yang masih bagus tapi kabar nya Jambi itu orang nya ada yang kanibal. *Gak Tau kebenarannya gimana*
SukaSuka
jambi yg suku anak dalam? engga kok mereka ga kanibal aku udah kesana, tunggu aja tulisannya 😀
SukaSuka
menarik bgt yang mentawai nyesal dlu gk kesana pdhal udh 10 hari padang
SukaSuka
aku pengen ke Mentawai lagi tapi ke pulau pagai bukan siberutjelajah alamnya
SukaSuka
kpn?
SukaSuka
belum tahu kapannya masih cari barengan biar murah sewa kapal , nunggu cuaca bagus
SukaSuka
Setuju, ada baiknya sesekali menjadi akrab dengan masyarakat lokal ya…
jadi rindu melancong seperti ini…
SukaSuka
banyak hal menarik yg bisa dipelajari dari wisata ini
SukaSuka
Aku suka wisata begini!
Lebih memperkaya hidup 🙂 hehehe
SukaSuka
iya kak.. tapi kalo keseringan jalan2 ga bisa kaya apalagi tajir
SukaSuka
Paling asil traveling kaya gini nih!
SukaSuka
iya asik sih ketemu org lokal
SukaSuka
itu apaan kak yang berlipet-lipet di foto terakhir? #eh 😆
SukaSuka
itu iket pinggang 😀
SukaSuka
belum pernah nyoba ni beginian…hehe..thankyu infonya bang danan… 🙂
SukaSuka