
Burni Kelietan gugusan bukit di selatan Takengon, Aceh Tengah seolah kukuh memeluk danau Lot Tawar sembari memuntahkan ribuan kubik air sumber kehidupan. Alam selalu bersinergi menjaga keseimbangan. Jika tak ada danau maka tak ada uap air dingin jatuh ke bukit , berkah bagi semua mahluk hidup di sana. Jika lereng bukit tak curam maka air tak kan jatuh ke danau.
Hasrat hati mengajak kembali menyusuri jalan berliku di selatan danau Lot Tawar. Kenangan di Ujung Nunang dua tahun lalu membekas begitu dalam. Aku jatuh cinta dengan Takengon. Bayangan mata gadis Logna hijau kebiruan seolah menyeruak di antara riak air danau, tenang namun menghanyutkan.
“Kita nyasar ga nih.” Suara Lisa membuyarkan lamunan .
Kata bapak di masjid tadi terus saja sampai menemukan jalan tanah bercabang. Nanti ada papan nama kecil ke kanan.
“Coba deh tanya dulu di rumah dekat danau.” Saya turun dari mobil bertanya pemilik rumah, meyakinkan apakah belokan ke atas jalan menuju air terjun Mengaya.
“Oke benar . Putar balik aja sedikit kayaknya kita kelewatan sedikit.” Mobil yang kami kendarai berputar lalu naik ke tanjakan. Papan petunjuk air terjun Mengaya terlihat di antara tanaman perdu. Pantas tidak kelihatan.

Air terjun Mengaya bersembunyi di balik lebatnya hutan, beruntung jalan setapak bisa dilalui kendaraan roda empat, kami tidak perlu hiking. Petak sawah berundak terlihat jelas dari sini. Aroma bunga kopi menyeruak , sangat Takengon sekali. Berlahan suara air jatuh terdengar di antara gemerisik angin. Tak ada orang di sini. Pondok kayu tak berpenghuni di sisi kanal merana kesepian. Air berlinang-linang jatuh dari air terjun mengalir jauh hinggga Lot Tawar.


Semalam sepupu Lisa bercerita untuk melihat keindahan air terjun harus menyusuri jalan setapak dan undakan tinggi pintu air. Jangan tergoda limpahan air membentuk air terjun, di atas sana ada tiga susun air terjun.

Air menghujam deras dari Burni Kelietan melewati lereng berbelok. Kanan kirinya hutan lebat dan jalan setapak menuju puncak tertinggi Takengon (2930 mdpl). Langkah kami harus terhenti sampai di sini . Meski sepupu Lisa mengisahkan keindahan Burni Kelieten , kami harus mempertimbangkan faktor keamanan. Jelas butuh stamina dan persiapan untuk merayapi akar pohon di sisi air terjun.
Di atas sana terdapat pilar yang dibangun oleh Belanda dan goa yang digunakan masyarakat untuk bersembunyi pada masa DI-TII . Tapi yang paling menggoda Taman Aulia dengan hamparan anggrek hutan warna-warni. Konon hanya mereka yang berniat baik bisa menyaksikan semua keindahan ini.

Membayangkan keindahan Burni Kelieten degup jantung semakin cepat. Indah , namun butuh perjuangan untuk melihatnya dari dekat. Tapi jika ingin melihatnya dari jauh , cukup melangkah ke utara danau , tepatnya ke Singah Mata Kecamatan Bebesen. Singgasana selatan Burni Keliatan dan pintu gerbangnya Mengaya indah berselimutkan mega. Bagai satria perkasa melindungi gadis bermata biru, danau Lot Tawar.
SUeger bener…. wah ngga nemu daun menjari tambah seger habis itu di sel…
SukaSuka
daun menjari ya? kalo mau dengan seksama melihat atau di ke hutannya ada kok ….
SukaSuka
edyan… ada juga ya..?
SukaSuka
pokoknya mas , asal mau blusukan kaya sampean lari2an di gunung pasti dapet…
SukaSuka
bersih dan segar yah
SukaSuka
iya asli seger bener liat, entar upload videonya… beneran pengen nyebur liatnya
SukaSuka
seger dan adem, liat air gitu berasa pengen nyemplung deh
SukaSuka
sayang ga ada persiapan baju ganti , enak mandi2 gitu mana sepi (berasa bidadari dah gua mandi di air terjun)
SukaSuka
mas danar.. mas menulis dan memperkenalkan kampung saya dengan tulisan dan gambar yang menarik. saya banyak belajar dari mas. follow blog saya ya mas. ada sedikit tulisan tentang Gayo disana. mohon dikritik tulisan di blog saya. terimakasih 🙂
SukaSuka
terimakasih sudah mampir ke blog saya…. duh senangnya dapat kenalan baru dari gayo. selalu ingin kembali ke Takengon… gara2 trip gembel keliling aceh 2011 https://dananwahyu.com/2012/01/07/jelajah-aceh-2011-part-3-uji-nyali-dan-dingin-brrrr/
SukaSuka
wah,,kliatan masih alami,blum bau orang2 kota,,,moga tetep bersih n orang juga bisa menjaga keutuhan lungkungan,agar tetap asri.
SukaSuka
sangat alami , semoga tetap bersih karena ini sumber air bersih warga takengon yg mengaliri danau, sawah
SukaSuka
Salam bloger indonesia, numpang komen ya… Artikelnya bagus… makasih ya dah share… o iya yg mo tau Discount Pulau Seribu, Bidadari, Pantara, Kotok, Putri, Ayer, Sepa, Jl. Lodan Timur 7, Marina Ancol, Jakarta Telp : 02168274005 / 08159977449.
SukaSuka
silakan, salam kenal… mau sih kalo gratisan nanti barter dengan artikel review….
SukaSuka
waww.. lihat gambarnya aja udah pengen kesana..
SukaSuka
Iya nih penasaran peng mendaki ke atasnya
SukaSuka