
Berada di tempat benar tapi waktu yang salah. Begitulah kira-kira ungkapan untuk menggambarkan traveling ke pulau Kelor di akhir Pekan. Nyaris tidak ada tempat menyendiri menikmati keindahan alam. Semua orang sibuk foto, bernarsis ria.
Keberadaan pulau yang pernah menjadi saksi sejarah penjajahan Belanda di Indonesia, sontak terkenal sejak menjadi tempat dua selebritis AH dan RD mengikat janji. Apalagi isyu sampah paska pesta pernikahan menjadi trending topik di media sosial. Padahal sampah bukan hal baru di gugusan kepulauan seribu. Pulau-pulau di utara Jakarta rutin mendapatkan kiriman ribuan meter kubik sampah rumah tangga dan limbah industri setiap harinya.
Ironis jika lambat laun keindahan pasir putih pulau Kelor lenyap karena air laut dan langit yang tidak biru lagi. Polusi udara seolah melunturkan warna biru di angkasa yang seharusnya membuat pulau terlihat semakin eksotis. Saya berandai-andai, alangkah indahnya jika tidak ada polusi dan limbah yang mencemari udara dan air di pulau seribu.
Pulau Kelor atau Kherkof merupakan destinasi wisata murah warga Jakarta dan sekitarnya. Dari pelabuhan Muara Kamal , Jakarta Barat membutuhkan waktu sekitr 30 menit menggunakan speed boat. Daya tarik lain Kelor adalah benteng Martello dengan desain arsitektur melingkur bagaiakan stadium dengan jendela besar mengelilingi. Martello dibangun VOC pada abad ke-17 untuk pertahanan dari musuh yang menyerang Batavia. Runtuhan benteng menjadi tempat favorit pasangan berfoto yang akan menikah, pre-wedding foto.
Daratan pulau semakin menyusut akibat abrasi dan kenaikan permukaan laut. Meskipun pemecah ombak sudah dipasang dibeberapa sisi pulau, namun tidak melindungi beberapa bagian runtuhan benteng Martello. Berharap pulau ini tidak tenggelam seperti beberapa pulau yang pernah ada di sekitar Kherkof.
Dunia memang tidak seluas daun kelor. Tapi Pulau Kelor memang tidak terlalu luas. Jalan beberapa meter pasti bertemu wisawatan narsis asyik berfoto . Gear-nya bervariasi mulai kamera poket, ponsel sampai DSLR dengan aksi yang kadang mengundang senyum. Seru dan saya pikir ini daya tarik lain pulau Kelor di akhir pekan. Selamat datang di Pulau Seribu Narsis, Kelor.
Catatan
- Transortasi menuju pulau Kelor, dari Jakarta (Pusat) menumpang TransJakarta jurusan Kalideres. Turun di halteRawa Buaya. Naik mini carry berplat hitam menuju Muara Kamal tarif 7 ribu rupiah. Menyebrang pulau menggunakan speed boat nelayan tarif pulang pergi (antar-jemput) 30 ribu rupiah.
- Tersedia juga paket wisata one day tour tiga pulau : Kelor, Onrust dan Cipir seharga 100 ribu rupiah. Termasuk : transportasi kapal, makan siang dan dokumentasi. Informasi paket wisata sejarah Pulau Kelor , Onrust dan Cipir bisa menghubungi @kili2adventure.
Itu ngambil fotonya dari mana mas? Dalam benteng ya?
SukaSuka
iya ngintip keluar ixixixiixix
SukaSuka
😀
SukaSuka
hahahaha trus kalau pengen kesana sepi hari apa dooong mas?
SukaSuka
sepertinya selain weekend sepinya, atau tanggal tua tapi seru kok
SukaSuka
Aku bingung orang2 yang memotret diri sendiri sampai seribu kali, bahkan lebih, fotonya dikemanakan sih?
SukaSuka
buat koleksi di HP ixixiixixi
SukaSuka
Haduh…
SukaSuka
Selfie is everywhere, dan kayaknya sudah mendarah daging sekarang kekeke
SukaSuka
Nggak narsis nggak eksis
SukaSuka
nggak narsis ngga eksis
SukaSuka
Waaah pernah ke Pulau Kelor – Kepulauan Seribu juga mas, kereeen mas biar wisata pulau seribu makin dikenal masyarakat luas, di tunggu ulasan pulau lainnya juga ya mas
salam kenal mas
Wisata Pulau Seribu
SukaSuka