Lampung, Travelling

Bikepacker Menjelajah Lampung Barat (part 6): Jak Way Besai Sapai Danau Ranau

Perjalanan Menuju Danau Ranau
Perjalanan Menuju Danau Ranau

(18/05/2012)Selepas sholat Juma’t perjalanan dilanjutkan menuju Danau Ranau. Estimasi jarak tempuh kira-kira 90 km lebih. Setelah pamitan dan sesi foto dengan Mas Siwa dan rekan dari komunitas RAKIT, motor kembali kita pacu menembus jalanan berbukit di Lampung Barat.

foto bareng dengan pecinta alam lampung barat-RAKIT
foto bareng dengan pecinta alam lampung barat-RAKIT
pemandangan perbukitan Lampung Barat
pemandangan perbukitan Lampung Barat

Dari Kecamatan Sumber Jaya kami bergerak ke Barat menuju Liwa, ibukota Lampung Barat. Mulai dari Way Tenong, Sekincau sampai Belalu banyak belokan tajam yang memacu adrenalin. Menjelang Batu Berak jalan mulai lurus dan sedikit mulus. Rumah-rumah kayu tradisional Lampung menjadi pemandangan khas.

istirahat sejenak di kota Liwa
istirahat sejenak di kota Liwa
melewati hutan tropis (sumber: koleksi kang Gandol)
melewati hutan tropis (sumber: koleksi kang Gandol)

Sekitar pukul tiga sore kamipun sampai di kota Liwa. Puas beristirahat serta meluruskan pinggang, perjalanan kami lanjutkan menuju utara. Keluar kota Liwa kembali melewati perkampungan penduduk dengan kombinasi sawah, kebun dan hutan. Tiba-tiba di sebuah tikungan tajam menurun motor yang dikendarai oleh Encip tergelincir dan jatuh. Saya yang berada diboncengan ikut terjatuh dan menimpah Encip. Untung saja Tonyol yang berada tepat dibelakang kami bisa mengontrol laju motornya.

Encip yang jatuh tertimpa motor sempat terdiam sejenak. Kami sempat panik, mengira kaki atau tangannya patah karena benturan dengan aspal. Tapi untung beberapa saat kemudian Encip bisa bangun dan langsung nyengir.  Kakinya terluka cukup parah tapi tidak ada cedera fraktur.

jalan banjir akibat longsor
jalan banjir akibat longsor
musibah : encip jatoh (kiri); motor kang yasin mogok (kanan)
musibah : encip jatoh (kiri); motor kang yasin mogok (kanan)

Pukul 17:00 kami sampai di simpang Lumbok, Sukau dan disambut dengan hujan yang cukup deras. Ya sudahlah kita berhenti dulu sejenak dan makan siang yang udah kesorean. Awalnya kita kira Danau Ranau sudah di depan mata tapi ternyata perjalanan masih cukup jauh. Dan sebuah track menantang baru menanti. Menjelang matahari mulai meredup sebuah jalan dengan kubangan air tinggi terhampar di depan. Nah lho… Adi dan Om Gandol yang mengendarai motor automatik sempat khawatir. Satu persatu kita menyebrang dan ternyata motor bebek Om Yasin kena apesnya. Busi motornya terendam air dan mesin langsung mati. Untungnya dalam trip ini banyak montir dadakan. Motor om Yasin bisa nyala lagi.

malam mulai merayapi Lumbok
malam mulai merayapi Lumbok

Perjalanan pun berlanjut, sore sudah berganti dengan malam tapi Danau Ranau belum terlihat. Sempat bertanya dengan beberapa penduduk lokal, ternyata Danau tidak terlalu jauh.

Pukul 18:45 kamipun sampai di sebuah pelabuhan kecil di tengah pekon. Tak ada orang yang tampak di sini, semua begitu senyap. Hanya pendar-pendar cahaya kecil dari kapal di tengah danau. Kami putuskan untuk bermalam di sini dengan membuka tenda dan memanfaatkan pondok kayu kecil di belakang bangunan kantor.

Danau Ranau hanya menyisakan pendar cahaya kapal
Danau Ranau hanya menyisakan pendar cahaya kapal

Sekali lagi malam bertambah senyap ketika generator sumber listrik desa ini dimatikan. Kamipun terlelap semakin dalam rasa lelah luar biasa dibuai suara riak air Danau Ranau. Sayapun bermimpi menyanyikan Lagu “Jak Danau Ranau Sapai Pati Laok Jawo” tapi kali ini syairnya saya ganti “Jak Way Besai Sapai Danau Ranau”. zzzzzzzzzzzzzzzzz

Bikepacker Menjelajah Lampung Barat (part 1): Turun di Tengah Jalan

Bikepacker Menjelajah Lampung Barat (part 2): Taman Megalitik Sekala Brak

Bikepacker Menjelajah Lampung Barat (part 3): Dilema Air Terjun

Bikepacker Menjelajah Lampung Barat (part 4): Sebuah Cerita Kebun Kopi

Bikepacker Menjelajah Lampung Barat (part 5): Jeram-Jeram Sungai Way Besai

Bikepacker Menjelajah Lampung Barat (part 6): Jak Way Besai Sapai Danau Ranau

Bikepacker Menjelajah Lampung Barat (part 7): Pagi di Ranau

Bikepacker Menjelajah Lampung Barat (part 8): Bebek di Ranau

Bikepacker Menjelajah Lampung Barat (part 9): Pantai Tanjung Setia

Bikepacker Menjelajah Lampung Barat (part 10): Tenda di Tepi Pantai

Bikepacker Menjelajah Lampung Barat (part 11): Beach Boy

Bikepacker Menjelajah Lampung Barat (part 12): Hoki dan Sunset

Bikepacker Menjelajah Lampung Barat (part 13): Pagi Usai Pesta Semalam

Bikepacker Menjelajah Lampung Barat (part 14): Pulang!!!!

3 tanggapan untuk “Bikepacker Menjelajah Lampung Barat (part 6): Jak Way Besai Sapai Danau Ranau”

Tinggalkan Balasan ke Danan Wahyu Sumirat Batalkan balasan