
Rencananya pagi ini kita mau hunting sunrise di sebelah barat pulau Palambak Besar. Tapi berhubung jam empat pagi sempet terdengar suara hujan, kita kompak narik selimut tidur lagi. Gimana bisa kompak ya? Padahal kamar cowok ama cewek dipisah. Tapi udah feeling dan bawaan orok kalo pagi ujan , udah males aja. Tapi pas jam 6 kita keluar cottage udah ga ujan lagi dan matahari kayaknya belum muncul. Dan kita langsung inget ini kan Aceh pasti mataharinya muncul belakangan. Ya udah tanpa basa-basi kita langsung cabut menuju TKP. Sedangkan si Ice dan Kety lebih milih melanjutkan tidur pagi.

Kita berempat sok pede aja jalan ke arah utara pulau, ga tahu kira-kira berapa lama kesana. Dengan sedikit sprint sambil lirik kanan kiri cari spot bagus difoto kita kekeh ke utara. Menyusuri pantai berpasir putih yang ga ada ujungnya. Pemandangannya ga kalah keren dangan yang di cottage. Karena keasikan foto-foto saya, Ervina dan Yuni ketinggalan Oki.

Ternyata di ujung sana Oki dah asik-asik memfoto sunset, tapi ketika saya akan mulai ternyata matahari langsung ketutup awan. Dasar belum rejeki. Semoga besok pagi masih bisa kebagian sunset. Tapi paling tidak sudah tahu berapa jauh dari cottage menuju spot ini. Kira-kira membutuhkan waktu setengah jam dengan jalan cepat dan satu jam dengan berjalan santai. Berarti besok pagi sebelum jam enam kita sudah harus jalan.

Pemandangan menuju cottage ternyata cukup indah. Rintik-rintik hujan turun berderai . Duh jangan ujan donk, kalo hari ini ujan jadwal keliling pulau bisa kacau. Ternyata Tuhan mendengar doa saya, matahari kembali bersinar. Dan tiba-tiba sebuah pelangi tipis muncul di ujung selatan menembus sampai barat. Wah indahnya….

Pandangan saya tertuju pada sebuah bangunan tua yang sangat dekat dengan pantai. Jika dilihat seperti bekas cottage. Jika diamati lebih seksama modelnya lebih indah dari tempat kami menginap. Mungkin ini cottage lama yg pernah dikelola oleh orang asing seperti cerita Bang Erwin. Menilik lokasinya yang sangat dekat dengan pantai mungkin bangunan ini terkena terjangan tsunami.


Sebuah rawa di pinggir pantai, rasanya baru pertama kali saya melihatnya. Sepertinya lokasi ini sengaja dibuat untuk hunting, apalagi ada sebuah perahu kecil berwarna merah. Langsung deh banci kamera dan banci lensa pada pose serta hunting. Saya milih jadi banci lensa aja deh, hobi motoin orang. Ternyata di sini si Ice udah asik aja memegang kamera DSLR . Sang pemilik DSLR minta difoto dengan gaya old fashion tahun 80an. Lengkap dengan payung merah dan gaya “shy-shy cat” alias malu-malu kucing.

Tampak perburuan hari ini harus diakhiri, waktu sudah menunjukan pukul 7:45. Saatnya bergegas menuju cottage untuk sarapan pagi. Bersiap-siap untuk hopping alias keliling pulau…
RELATED STORIES
Sevice First Pay Next
Transit di Pulau Balai
Jejak Besar di Palambak Besar
Ngintip Cottage di Palambak Besar
Sore Hingga Malam di Palambak Besar
Pagi… Berburu Sunrise di Palambak Besar
Island Hopping sampai Hopeless
Udah dpt sunrise, dpt pelangi pulak! Haha 😀
SukaSuka
hoki nih
SukaSuka