Jawa Tengah, Travelling

April dan Karimunjawa

Adakah hubungan bulan April dengan Karimun Jawa? Jika dihubungkan mungkin ada.. Kebetulan saya memulai perjalanan ke Karimun Jawa tanggal 21 April , hari Kartini. Menuju ke Karimun Jawa kali ini saya melewati Pelabuhan Kartini yang berada di Jepara. Kalau menilik nama Kartini dan kota kelahirannya Jepara maka tanggal 21 April sangat erat berhubungan. Yup benar!! Tanggal 21 April adalah hari Kartini.

Berdasarkan informasi dari internet dan rekan sesama backpacker, bulan April adalah yang terbaik untuk menjelajah Karimun. Memasuki bulan ini biasanya tidak ada hujan dan matahari bersinar sangat terang. Sehingga dapat dipastikan jalan jalan tidak akan terganggua oleh cuaca buruk. Setelah  seharian menjelajah kota Semarang , menjelang sore saya berangkat ke Jepara dengan menggunakan travel bertarif Rp 25.000.  Sesampainya  di Jepara saya menginap di hotel Kencana  yang tidak terlalu jauh dari Pelabuhan.

Jalan jalan kali ini saya bergabung dengan komunitas backpacker kaskus untuk melengkapi travelling panjang  di bulan April. Agar tidak ketinggalan kapal pagi pagi sekali saya check out dari hotel. Jujur saya tidak terlalu tahu jarak antara hotel dan pelabuhan. Ketika saya keluar dari hotel, ada tukang becak yang menawari ke pelabuhan dengan tarif Rp 20.000. Tapi dengan percaya diri dan jual mahal saya tawar Rp 10.000,- dan akhirnya dikasih juga. Tapi setelah tahu jarak sesungguhnya lumayan jauh akhirnya saya bayar Rp 15.000,-

Menjelang pukul 07:00 pagi pelabuhan Kartini tampak ramai, maklumlah ini menjelang long weekend, banyak orang yang ingin liburan. Beberapa kali saya mencoba menghubungi rekan dari Jakarta yang katanya agak telat sampai di pelabuhan karena sempat terjebak macet di Pantura. Akhirnya jam 08:00 rombongan dari Jakarta sampai dan kamipun langsung masuk ke kapal karena jam 09:00 kapal akan berangkat.

Walaupun  pelayaran masih satu jam lagi kapal sudah sangat penuh dan kamipun harus duduk di atas dek. Perjalanan panjang menyusuri laut jawapun dimulai. Di bawah sinar mentari yang tarik selama 6 jam perjalanan terasa sangat berat. Tapi untung ABK kapal cukup kreatif dengan membantangkan terpal di atas kepala untuk berteduh. Tepat pukul 15:00 kapal merapat di pelabuhan Karimun Jawa. Saya merasa de Ja Vu seolah olah berada di Pelabuhan Pama Tata di Selayar, Sulawesi Selatan.

Sesampai di homestay kamipun langsung disambut dengan minuman segar , es kelapa dan rumput laut serta seafood. Hmm benar benar maknyusss.. Sejenak beristirahat menikmati hari pertama di Karimun Jawa, menjelang sore kamipun beramai ramai menuju pantai berburu sunset. Walaupun sunset tidak terlalu bagus karena ditutupi awan , kami tidak terlalu kecewa Masih ada esok hari…

Alun-alun di Karimun Jawa ternyata diciptakan menjadi tempat wisata kuliner bagi wisatawan. Beragam makanan di jual mengelilingi lapangan dan para pembeli dapat makan lesehan. Harga makanan yang ditawarkan cukup murah, satu porsi beserta minuman dibandrol Rp 10.000,-. Setelah makan malam kamipun bergegas kembali ke homstey untuk tidur. Karena jadwal besok pagi dimulai dari jam 06:00.

Jadwal pagi ini adalah berburu sunrise tapi sayang dari homestay kami yang berada di sisi Barat tidak bisa melihat dengan jelas. Tempat yang paling bagus untuk melihat sunrise di Nirwana Resort. Bagi pengunjung umum yang ingin berburu sunset dikenakan tarif 15.000.- .

Tanpa mandi pagi kamipun bergegas sarapan  dan bersiap-siap untuk bersnokling seharian.Destinasi hari ini adalah pulau-pulau yang ada di sebelah timur Karimunjawa.Pertama kami sampai di pulau Cilik, tanpa ragu sayapun langsung menceburkan diri ke dalam air laut. Tampak ikan ikan kecil berenang mendekati kapal yang bersandar di dermaga kayu. Walaupun karang di sekitar Pulau  Cilik tidak berwarna tapi pemandangan pantai pasir putih cukup menggoda untuk berfoto ria.


Dari Pulau Cilik kamipun bergerak ke utara, Pulau Gosong  Tengah. Pemandangan di sini benar-benar luar biasa. Bentangan pasir putih yang lebih luas membuat kami tidak sabar untuk berfoto gaya andalan “loncat di udara”. Selain view yang lebih bagus dari pulau Cilik, di pulau Gosong Tengah terdapat beberapa buah bangunan seperti cottage dan sebuah kolam hiu.


Di sisi lain dari pulau ini juga terdapat spot untuk bersnokling. Sampai menjelang makan siang kamipun masih bertahan di pulau ini untuk menikmati ikan bakar. Selesai makan siang kapal yang kami tumpangi bergerak menjauh lebih ke utara menuju laut yang lebih dalam untuk menikmati biota laut yang lebih indah.

Berada di antara Pulau Cilik dan Pulau Gosong Tengah, tujuan kami selanjutnya adalah pulau Gosong. Sebetulnya pulau Gosong bukanlah merupakan pulau tapi merupakan gundukan pasir yang lebih tinggi. Jika air laut surut maka gundukan ini akan terlihat seperti sebuah pulau.

Menjelang sore hari kami kembali menuju arah barat ke Penangkaran Hiu. Karena high season untuk bisa bersandar di penangkaran hiu kapal harus antri. Waktunya uji nyali nih. Berani berenang di kolam hiu? Awalnya saya tidak berniat untuk masuk kolam hiu karena kaki dan tangan saya luka terkena karang api. Tapi karena penasaran akhirnya sayapun ikut menceburkan diri ke kolam hiu dan berfoto dengan kura kura laut. Di sini kita tidak hanya dapat melihat hiu saja, tapi beragam hewan laut seperti ikan buntal dan ikan krapu.

Keesokan hari ,  perburuan tempat snorkling pun dimulai. Setelah hari sebelumnya mengekplorasi pantai timur, hari ini kami ke pantai Barat. Spot pertamanya adalah terumbu karang di pulau Menjangan kecil. Meskipun laut di sini lebih dalam tapi terumbu karangnya lebih berawarna. Nampak ikan ikan kecil lebih agresif mendekati pengunjung, menyambut makanan yang dilempar. Para pengunjung pulau menjangan kecil bisa melakukan aktvitas outdoor pantai seperti bermain banana boat.

Puas di Menjangan kecil kamipun bergeser ke arah utara mendekati pulau Cemara kecil. Kira-kira satu kilometer dari pulau Cemara kecil kamipun menemukan area spot yang indah. Di sini bisa melihat terumbu karang dengan warna yang lebih terang dan ikan yang lebih banyak. Segerombolan ikan teri tampak melintas tanpa malu malu menerobos kami yang asik bersnokling.  Huaa rasanya seperti dalam mimpi….

Karena laut surut dan kapal tidak bisa sandar  untuk mencapai pulau Cemara Kecil kamipun harus berjalan menyusuri pulau berpasir seperti pulau gosong sejauh 200 meter. Pemandangan Cemara kecil yang terbaik untuk hari ini. Dengan latar belakang gunung serta langit dan laut yang benar benar biru, rasanya seperti berada di Hawaii. Lagi-lagi pose andalan pun dimainkan…., loncat di udara, berjemur di pantai :p

Selesai makan siang di pulau Cemara Kecil kamipun bergerak ke arah Cemara Besar. Dari semua tempat snorkling, di sinilah tempat yang paling indah. Tampak gerombolan ikan kakak tua berwarna kebiruan melintas. Meskipun dasar laut lebih dalam tapi terumbu karang dan biota lebih bervariasi dari jenis dan warnanya. Akhirnya kamipun bisa menemukan NEMO alias clown fish di sini. Berdasarkan informasi sang guide di sini juga merupakan spot diving yang mengasikan. Semakin masuk ke dalam laut maka biota lautpun semakin beragam dan indah. Wah rasanya ingin satu hari menyelam di sini, mengambil paket yang lebih mahal hehehehhe…

Jalan jalan hari ini diakhiri dengan mengunjungi pantai barat Karimunjawa yang sangat eksotis. Deretan pohon kelapa dan hamparan pasir putih merupakan kombinasi yang sempurna membuat saya berasa di sebuah pantai di luar negeri (mungkin phuket).  Apalagi lebih banyak wisatawan mancanegara yang lalu lalang di sini. Tidak ada salahnya mengabadikan momen ini untuk dipajang di facebook. Semakin sore  banyak pengunjung yang datang hendak berburu sunset. Tampak beberapa dari mereka siap dengan gear berlensa panjang. Ada satu spot di sisi pantai ini yang terdiri dari bebatuan besar seperti di pantai Belitung.

Ketika matahari terbenam kamipun bergegas kembali ke Pelabuhan Karimunjawa. Sepanjang perjalanan menyusuri lautan langit tampak kuning kebiruan membentang berjajar dengan garis horsion. Semburat awan membuat lukisan alam ini menjadi indah dan dramatis. Tidak menyia-menyiakn momen ini saya pun merekamnya dengan mengkombinasikan tampilan siluet sang nelayan.

Lelah… itulah perasaan yang kami rasakan hari ini, rasanya ingin langsung bergegas tidur untuk mempersiapkan perjalanan pulang besok pagi. Tapi nampaknya itu tidak mungkin. Malam ini kami mendapatkan pesta ulang di Escape Resort. Pesta ulang tahun Tomy, bocah Indo Inggris berusia 6 tahun. Secara kebetulan rombongan kami berkenalan dengan keluarganya ketika berada Pulau Gosong Tengah. Bagi kami backpacker, makan gratis ini sperti ini rasanya terlalu sayang untuk dilewatkan. Apalagi menu di Resort lebih lezat dibandingkan makan di alun alun.   Puas berpesta kecil bersama keluarga Tommy kamipun kembali ke Homestay.

Pukul 06:30  rombongan kami bergegas menuju pelabuhan untuk kembali ke Jepara. Jadwal pemberangkatan kapal dimajukan dari pukul 9 menjadi pukul 8 pagi. Kali ini kami beruntung bisa memperoleh tempat duduk di dalam kapal. Perjalanan kapal selama 6 jam rasanya tidak terlalu lama. Mungkin ini karena perasaan yang berat untuk meninggalkan keindahan pesona Karimunjawa.  Kamipun berjanji suatu hari akan kembali ke sini mengkeplorasi Karimunjawa lebih lama dan dalam dengan menyelam.

Tepat pukul 14:00 kami sampai di pelabuhan Kartini , Jepara. Kamipun harus berpisah dan kembali ke kota masing-masing. Meskipun baru kenal dengan rekan di komunitas ini  beberapa hari saja tapi rasanya berat untuk berpisah.  Bersama tiga orang rekan backpacker sayapun kembali ke kota Jogjakarta dengan menggunakan bis dan transit di Semarang. Ketika sampai terminal Terboyo Semarang kami tidak mendapat bis ke Jogjakarta, karena bis terakhir telah berangkat. Atas saran seorang kondektur akhirnya kamipun naik bis jurusan Solo dan berhenti di daerah sukun tempat pemberhentian bis Nusantara jurusan Jogjakrta. Tepat pukul 9 malam kamipun sampai di Jombor. Tadinya saya ingin pergi ke rumah tante yang ada di daerah Sedayu. Namun rasanya transportasi ke sana tidak mudah selarut ini. Memenuhi tawaran rekan backpacker, sayapun menginap di pondokannya yang berada di jalan Kaliurang, daerah UII.

Terimakasih Tuhan atas kesempatan melihat surga kecil di dunia bernama Karimunjawa… Terimakasih untuk teman teman kaskuser atas kebersamaan dan “kegilaan” selama 4 Hari 3 Malam…. Terimakasih juga buat Mas Dian Dari Gemilang Homestay…. Special Thanx buat Eka atas tumpangan di Jogja…

Rincian Biaya Tranportasi (Becak, Travel, Bus) : Rp 100.000

Hotel di Jepara : Rp 70.000,-

Paket Wisata Karimunjawa: Rp 450.000,-

Makan: Rp 50.000,-

Total : Rp 670.000,-

10 tanggapan untuk “April dan Karimunjawa”

  1. pertama kali gw ketemu suami gw tuh beb…hahaha ga nyangka jodoh gw ketemu dikarimun jawa nge-trip bareng lo lo pade…

    Suka

Tinggalkan Balasan ke anggun Batalkan balasan