Ada yang bilang kopi itu sahabat penulis. Bersama seduhan air panas menghamburkan kafein ke tengorokan , darah , syaraf lalu otak. Mencairkan ide membeku dan membuat karya mengalir lancar . Itulah mengapa saya mencintai kopi, meski bukan penulis (hanya blogger). Namun saya tak ingin terlarut dalam filosofi (kopi) yang kadang sulit dipahami. Ya… saya memang orang awam yang tidak terlalu mengerti kopi. Hanya penikmat rasa manis kopi instant. Lanjutkan membaca “Kisah Kopi Gayo , Bukan Filosofi”