
Peluh mengucur dari kening menuju pipi. Bulir-bulirnya tambah deras setelah saya menggitari Vaisali, Thamel dan jalan Leknath Marg. Berkali-kali mencoba menyeka dengan sapu tangan. Namun tangan saya terlalu sibuk melindungi mulut dan hidung dari paparan debu. Tidak ada tempat nyaman untuk istirahat. Lalu lalang kendaraan berbaur bersama kesibukan kota Kathmandu. Naluri saya menuntun menuju tembok bertuliskan Garden of Dreams dekat persimpangan Narayanhiti Path dan Kanti Path, Kathmandu. Lanjutkan membaca “Flower in The Garden of Dreams”