Permohonan maaf ini aku haturkan untukmu Tarempa, kota cantik di pulau Siantan kabupaten Anambas. Aku merasa bersalah menjadikanmu tempat persinggahan sesaat. Karena hati ini terlalu buncah memimpikan kecantikan pulau elok berpasir putih dengan air jernih biru. Tak menyadari kau menyambut kami dengan elok senja jingga kala itu. Kami terburu-buru ingin ke Durai yang konon lebih cantik darimu. Nyatanya kami malah terhempas badai dan malam itu cuma bisa memimpikan keindahan. Lanjutkan membaca “Tarempa, Ketika Hati Tertempa Rindu Hingga Terasa Hampa”
