Entah faktor “U” (umur) atau “E” (ekonomi), ketika piknik tiba selalu ingin ada momen memanjakan diri dengan tidur di kasur empuk , goleran di kamar mewah atau berendam di kolam dengan bunga setaman. Boleh sih liburan ala backpacker tapi penutupnya piknik syantik ala traveller. *jinjing Hermes*
Sudah bekerja keras , nabung mati-matian dan mengiba pada bos agar cuti disetujui. Eh masih mau menyusahkan diri dengan backpacking dari awal hingga akhr trip. Itu namanya aku nggak adil dengan tubuh yang molek ini. Boleh sih tampang pas-pasan tapi jiwa dan raga harus dimanjakan , agar inner beauty semakin terpancar luas hingga ke ujung dunia. *pose di atas ranjang*

Dan akhirnya di suatu hari usai berkelana di Flores selama sepekan saya menyesatkan diri ke BSD. Iya BSD yang ada di Tanggerang, bukan yang ada di Batam atau Labuan Bajo. BSD, Bumi Serpong Damai sebuah kota mandiri di Tanggerang Selatan.
“Jadi kamu sekarang dimana?” Suara Ibu di ujung telepon menyelidik, seperti biasanya.
“BSD, Tanggerang Bu…”, jawab saya sambil membenamkan diri di ranjang hotel Grand Zuri BSD City.
“Lah makin jauh ngeluyur-nya. Bukannya dari Labuan Bajo ada penerbangan ke Bali lalu Batam?”
“Iya tapi kan hari ini masih libur , tanggung mau pulang ke Batam lebih baik melipir dulu ke Jakarta lalu Tanggerang.”
“Duh aku makin nggak ngerti. Kenapa nggak pulang aja ke Lampung. Tanggerang Lampung kan dekat.”
“Nanti-nanti aja pulangnya pas lebaran biar kangennya numpuk dan makin kangen sama aku”, jawab saya negeles bajaj ala Miminya Mumu.
“Yo wislah terserah kamu saja yang penting sehat”, suara ibu terdengar pasrah.
Semenjak saya mutasi ke Batam beliau sudah belajar iklas bawa cuti anaknya harus dibagi dengan agenda piknik dan mudik tahunan. Jadi tidak bisa setiap bulan pulang ke rumah. Andai ada kesempatan mudik di hari libur kejepit, anaknya lebih memilih jalan-jalan ketimbang pulang ke rumah.
Semoga aku nggak jadi anak durhaka karena punya hobi piknik. Andai itu terjadi, berapa banyak anak durhaka di dunia ini. Mungkin kamu pembaca blog ini , anak durhaka karena lebih memilih jalan-jalan dibanding pulang ke rumah. *jeng jeng*

Sekali lagi saya menggeliat manja aka ngulet mirip uler keket di atas ranjang. Setelah penerbangan panjang Labuan Bajo-Bali- Jakarta dengan jadwal delay lumayan panjang tubuh ini tambah lelah. Beruntung boleh check in lebih awal , jadi saya bisa istirahat lebih awal.
Saya tak perlu berkisah betapa nyamannya kamar ini. Kombinasi warna netral seperti coklat dan putih membuat ritual recovery tubuh makin maksimal. Wifi-nya kenceng maksimal, jadi saya bisa upload beberapa foto resolusi besar dan video untuk klien. Tetap ya kakak judulnya liburan tapi mikirin klien juga. Eh daripada mikirin mantan…

Lagi enak-enaknya tidur lalu teringat kalau sejak kemarin badan ini belum menyentuh air alias mandi. Maunya sih berendam manja di bathtube tapi apalah daya hanya ada shower. Ya sudahlah main airnya nanti sore di kolam renang saja. Atau sekalian saja ke Ocean Park yang terlihat dari jendela kamar hotel.

Setelah mengintip beberapa ke luar kamar saya baru ngeh kalau hotel ini berada di kawasan yang super strategis. Maklum selama perjalanan dari bandara ke sini saya tertidur pulas di jok belakang taksi. Jadi gatel pengen nge-mall nih. Sudah berapa purnama ya saya nggak nonton bioskop atau windows shoping :D.

Tapi tunggu dulu, sebelum memesan taksi untuk ke The Breeze , Teraskota dan Aeon Mall sepertinya saya harus bertanya ke mbak receptionist, bukankkah hotel ini punya shuttle bus yang akan mengantar tamunya ke Mall dan pusat perbelanjaan terdekat?
Tapi baru saja akan menelepon ke lobi, ponsel saya berkedip. Eh ada pesan dari Kak Rien , travel blogger kondang asal Tanggerang. Singkat cerita saya dijemput Kak Rien dan suami, katanya mau ditraktir soto paling endes di Tanggerang. Kita sempat foto-foto wefie ala-ala sebelum makan siang dan jelang makan siang :D.
Lalu foto-foto kami yang diunggah di dunia masa langsung jadi trending topic. La iyalah namanya juga foto dua blogger kondangan.
Sebetulnya Kak Rien lanjut ngajakin shopping , persiapan jalan-jalan ke Ternate. Katanya ada acara yang mewajibkan tamu undangan Sultan Ternate mengenakan kebaya putih. Tapi aku pilih balik ke hotel. Takut khilaf Kak , aku nggak bisa lihat kebaya cantik.

Setelah di antar Kak Rien dan suami ke hotel, saya memutuskan untuk duduk santai di lobi hotel yang ternyata memang kece. Ya ampun tadi kemana aja? Ya maklumlah nyawa belum ngumpul setelah tidur di taksi. Karena penasaran saya menyelinap ke ruang rapat. Eh siapa tahu besok ada klien ngajakin rapat di BSD , saya nggak perlu cari ruang rapat dan hotel yang representatif , apalagi ada 7 ruangan dan salah satunya berukuran ballroom.

Bohong kalau saya nggak penasaran dengan ruang di balik kisi dekat lobi. Sedari pagi hingga siang selalu ada aktvitas di ruangan besar itu. Bukankah resto hotel hanya buka sampai jam 10 pagi. Eh kata siapa? Buktinya Cerenti Restaurant tetap menyediakan menu tradisional dan internasional 24 jam penuh.
Duh kalau tahu gini tadi siang icip-icip dulu sebelum makan dengan Kak Rien. Ternyata di belakang resto ada teras terbuka , sepertinya khusus bagi perokok. Tapi berhubung siang dan udara di luar panas saya memilih ngadem masuk ke hotel.

Kirain kolam renang hotel ada di lantai dasar ternyata berada di lantai tiga dengan pemandangan super kece, Teraskota. Walau berada di atas bangunan jangan khawatir terpapar sinar matahari langsung sebab di sisi kolam terdapat pohon kamboja.

Dimensi kolam memang tidak terlalu besar tapi cukup untuk tamu yang ingin menikmati sore atau pagi dengan berolahraga ringan atau bermain air. Mau olahraga yang lebih serius tepat di samping kolam terdapat fitnes center. Gimana kamu mau olahraga apa? Aku mau olahraga ghibah aja lah *sambil goyang-goyangin rahang* lalu ngemil kacang atom.
Ketika berada di kolam renang nuansa Mediterania semakin terasa. Dinding berwarna putih dengan ornamen dinding dan detail warna dicat warna senada. Mustinya saya stay 2-3 hari di sini agar bisa lebih memanjakan diri.
Tenang Kak, Grand Zuri BSD memiliki 132 kamar yang siap menjadi rumah ke dua saat di BSD. Mau kamar superior, deluxe, executive, junior suite, atau presidential suite itu tergantung bujet. Dan kalau akses ke pusat perbelanjaan tak perlu khawatir.
Kembali ponsel saya berkedip, Kak Rien mengajak saya kongkow manja dengan beberapa blogger kenamaan tanah air. Katanya sih lagi ada arisan travel blogger gitu.
Duh kalau tahu mau ketemu dengan seleb blog , aku tadi pagi meni pedi dulu atau spa di Grand Zuri BSD City. Duh pakai baju apa ya ke acara hits. Mana yang tersisa di ransel hanya dua kaos oblong.
Dengan persiapan seadanya saya datang ke acara arisan tapi tetap lho jinjing Hermes. Ya layaknya arisan ibu dewan yang tak lepas dari kudapan dan makanan berat.
“Hai jeung aku bawa mpek-mpek lho. Aku bawa somay. Aku bawa…” Aku bawa apa? Anak komodo di perut secara baru balik dari Flores.
Walau aku nggak bawa apa-apa tetap lho disambut dengan baik dan diajak ngobrol nggak pake ghibah.
“Siap-siap ya jeung kita mau bagi big point AA, yang betuntung dapat 30.000. Bisa untuk ke OZ gretong.”
Gua terdiam masih nggak ngeh. Soalnya Raisha yang dari tadi duduk di samping gua udah lompat-lompat pengen dapat poin yang bisa untuk ke pelaminan.
“Emang ada ya?”
Dan setelah ambil kocokan dapat poin 3000. Alhamdulilah rejeki anak soleh. Bisa untuk piknik ke Langkawi.


Dan hari itu lengkaplah kebahagian aku. Awalnya berniat cuma gegoleran manja di hotel lalu dipertemukan dengan kakak-kakak blogger ibukota dan sekitrnya (Botabek). Dan paling suprise , pas mau balik ke hotel ternyata sudah ada blogger lain yang ngajak ketemun.
Nama bloggernya sengaja dirahasiakan tapi clue-nya doi suka lari dari kenyataan hidup. Tapi malam itu kita akhirnya ngobrol ngalor ngidul di kamar hotel. Obrolan nggak jauh-jauh dari kegundahan hati jadi mas-mas kantoran dengan cuti terbatas. Lalu pilihan gaya travelling mengerucut menjadi hobi dan minat khusus.
Tak terasa malam semakin kelam dan waktu menunjukan pukul 9 malam. Rekan saya mas-mas blogger itu berpamitan , katanya dia besok pagi-pagi sekali harus berangkat kerja seperti kebanyakan warga Tanggerang.
Sembari mengantarnya ke pintu lobi saya menikmati keindahan lain Grand Zuri BSD yang mulai benderang dengan sinar kekuningan. Kawasan ini memang strategis tapi tidak terlalu ramai. Deru suara kendaraan di jalan raya nyaris tidak terdengar.
Kalau suasana sunyi begini saatnya saya memanjakan diri dalam lelap . Tak perlu menunggu lama , malam itu saya langsung mendengkur panjang di atas ranjang.
Grand Zuri Hotels
Jl.Pahlawan Seribu Kavling Ocean Walk
Blok CBD Lot.6 BSD City, Banten – Indonesia
Telp :+62 21 29404955 & +62 882 1044 1234
Email: reservation.bsd@grandzuri.com
Website: http://www.grandzuri.com
Facebook: grandzuribsd
Twitter: @grandzuribsd
Instagram: grandzuri.bsd
wahhh cocok banget nih refrensi nya bisa ke Grand Zuri BSD …
Top Markotop …
SukaDisukai oleh 1 orang
Yang mau piknik manjah
SukaSuka
“Maunya sih berendam manja di bathtube tapi apalah daya hanya ada shower”
Kirain bathtube yang kekecilan, ternyata emang gak ada 🙂
SukaDisukai oleh 1 orang
mana muat kak aku di wastafel
SukaSuka
suasana hotel selalu bikin betah ya kak..apalagi kalo kamarnya seperti di Grand Zuri..khawatir keenakan lalu gak mau pulang…hahahha
SukaSuka
Aih mupeng ke sini …arisan dengan sasakl tinggi plus jinjing Hermes.. dapat arisan langsung cuss ke Paris ….hshaha ngayal ga jelas
SukaSuka
Rejeki banget ya kak.. Niat cuma singgah staycation, eh malah ketemuan rame-rame ama temen blogger. Btw hotelnya asik juga…
SukaSuka