
Satu persatu kami diturunkan ke biduk kayu bagai prajurit. Silih berganti gelombang menghantam lambung melahirkan guncangan hebat. Membuat langkah terhuyung menjejak geladak mencari keseimbangan. Mereka yang ragu akhirnya menyerah minta dikembalikan ke darat sebelum sampai di medan perang.
Ini bukan perang teman tapi saatnya saatnya berpesta memancing sotong. Jangan ciut hati karena gelombang besar. Sesungguhnya musuh terbesar adalah rasa takut dari diri sendiri.
***

TISJF (Terengganu International Squid Jigging Festival) kembali dihelat untuk kedua kalinya pada tanggal 2-7 Juni 2015. Dengan tema “Beautiful State, Beautiful Culture” mengajak 120 jurnalis dan blogger dari 30 negara mengenal keeolakn budaya Terengganu, Malaysia.
Dalam bahasa setempat squid jigging dikenal dengan istilah candat sotong atau memancing sotong. Berbeda dengan memancing ikan, memancing sotong tak butuh umpan hanya kail berbentuk roket dengan mata kail melingkar. Untuk menarik sotong di sisi mata kail berwarna cerah diberi bulu yang akan melambai di dalam air.
Caranya mirip memancing ikan , umpan diturunkan hingga ke dasar lalu ditarik ke atas sejenak. Tali pancing ditarik ulur agar umpan bergerak naik turun seolah berenang dan menarik perhatian sotong. Jika terasa berat maka sotong sudah terjerat namun tidak sekuat tarikan ikan.
Musim sotong di Terengganu berlangsung dari bulan Maret hingga November. Bisa dikatakan hampir di semua musim bagus , sotong selalu tersedia melimpah di sini. Sedangkan bulan November hingga Maret laut Cina selatan tidak bersahabat , selain ombaknya tinggi selalu dilingkupi curah hujan tinggi.

Perjuangan Pertama
3 Juni 2015 – Usai bertamasya mengelilingi pulau Redang dan menikmati keindahan Laguna Resort, peserta TISJF2015 diantar ke lautan melalui jeti dekat resor. Siapa sangka di tengah lautan peserta dipindahkan dari yacht ke kapal kayu. Tiga jurnalis Cina langsung melambaikan tangan ke kamera merasakan gelombang laut Cina selatan. Give up, minta dikembalikan ke darat.
Tersisa 7 orang bersemangat tinggi , kami bernyanyi bersama mengabaikan rasal mual . Tiba-tiba seorang fotografer lari ke belakang lalu mengeluarkan isi lambungnya. Satu orang tumbang sebelum pesta dimulai.

Dua belas kapal peserta TISJF 2015 mengambil posisi masing-masing, satu per satu menurunkan sauh , melentingkan umpan ke udara dengan mengayunkan tali pancing. Ritual tarik ulur dimulai, menggoda sotong agar tertarik umpan. Satu jam berlalu, tidak seorang pun mendapat hasil, hingga akhirnya senja merona.
“Sabar teman, biasanya sotong datang malam hari. Mereka tergoda pendar lampu kapal.” Secercah harapan itu ada.

Iringan kapal kembali bergerak mencari spot baru. Kembali sauh diturunkan dan jor-an diturunkan. Semangat tinggi itu pun akhirnya terkalahkan oleh tingginya ombak. Satu persatu penumpang kapal terjerembab mabuk laut. Ya ombak memang semakin menggila. Untuk berjalan saja saya tak mampu, bukan karena mabuk tapi takut terpental ke lautan.

Waktu menunjukan pukul delapan malam, satu per satu kapal kembali ke pulau Redang. Seoarang ABK berharap diberikan waktu sejam lagi mencandat sotong. Tapi siapa yang mau memancing hampir semua penumpang mabuk laut. Hanya saya dan para ABK yang masih tegar berdiri di luasnya samudera. *kibas poni*
Hari ini tak satupun kapal mendapat sotong. Sabar teman masih ada kesempatan kedua
Perjuangan Ke Dua
6 Juni 2015 – Ombak besar dan ketidakberuntungan dua hari lalu membuat beberapa peserta enggan kembali melaut. Tapi dalamnya lautan siapa yang bisa menebak. Lihat para nelayan mereka tak pernah jera melaut meski tersapu badai berkali-kali.

Memulai pelayaran dari jeti Duyong Marina & Resort, 12 kapal beriringan menyusuri sungai Terengganu menuju kuala. Tak ada tanda angin kuat apalagi gelombang tinggi hingga mencapai samudera lepas. Satu persatu kapal menurunkan sauh dan akhirnya jeritan kemenangan terdengar.
Beberapa kapal mendapatkan sotong pertamanya. Lalu kedua…, ke tiga… ke empat… dan kapal saya belum mendapatkan apa-apa. Alangkah merananya kelompok kami sudah ditinggalkan 5 anggota karena tak mau melaut, kini tak mendapatkan sotong satupun.


Senar yang dipegang salah satu ABK (anak buah kapal) tiba-tiba melenting hebat. Butuh perlawanan untuk menariknya, tapi ikan buntal yang terpancing. Berkali-kali ikan selar tersangkut di mata kail. Teriakan kegembiraan mendapat sotong di kapal sebelah semakin membahana. Akankah keberuntungan menyapa kapal nomor 7 hari ini?

Rasanya ada yang bergerak-gerak di mata kail, tak terlalu kuat. Dengan cekatan tali nylon saya tarik dengan cekatan dan…. Binggo!!! Seekor cumi tersangkut tapi ini bukan cumi lebay karena nggak pake kancut warna-warni.

Hingga malam kelompok kami mendapatkan dua ekor cumi. Tidak terlalu buruk , ada yang hanya mendapatkan 1 ekor saja. Regu terbaik meminang 18 sotong. Tapi berapapun sotong yang didapat semua peserta puas dan senang.

Pukul 9 malam semua kapal kembali menuju Duyong Marina & Resort menutup perhelatan Terengganu International Squid Jigging Festival 2015 dengan gala dinner bersama.
Euphoria memancing sotong bersama benar-benar tak terlupakan. Apalagi sensasi menarik kail dengan sotong diujungnya. Semua peserta dari berbagai negara bersatu dalam ritual mengail sotong ala Terengganu. Bagaimana ritual mengail sotong di tempatmu?

perkongsian yang menarik 🙂 Nice to meet u
SukaSuka
nice to meet u too… Hahahahaha
I just got one…
SukaSuka
wah seruuu mancing cumi and sotong!
tapi emang sih bang, yang bikin bete plus mabok laut itu klo mancing tapi nggak pernah dapet ikan hihihi
SukaSuka
asli yg hari pertama semua peserta tepar dan kecewa berat kaga dapet sotong
SukaSuka
Pengalaman yang mendebarkan tapi sangat seru! Saya suka mabuk laut saat kecil, tapi sekarang untungnya sudah tidak, dan pengalaman terempas ombak di laut malah jadi sesuatu yang sangat saya tunggu :)). Menentang dan menantang dunia itu memang seru banget :haha.
Selamat buat sotongnya :hihi. Meski cuma dapat satu, tapi asal dapat, sudah sangat puas, sudah lolos inisiasi penangkapan sotong :haha.
SukaSuka
aku aslinya ngga hobi mancing tapi pas dapet jadi semangat wlpn tetep ya mancing sambil foto foto
SukaDisukai oleh 1 orang
Foto-foto itu wajib, mancingnya sunnah, Kak :haha.
SukaSuka
Hahhahahh bener banget
SukaDisukai oleh 1 orang
Baca ini googling dulu, nyari artinya sotong itu apa. Eh ternyata cumi XD hehehe
Btw, ceritanya seru dan selamat akhirnya dapet sotong juga. 😀
SukaSuka
kalau di indonesia cumi besar namanya sotong, nah yg kecil cumi… nah kalau gurita kecil namanya belkutak (wakkakak bahasa apalagi ini
SukaSuka
diundang ya dan… pengalaman yang menyenangkan yaa
SukaSuka
Iya kak seru acaranya…
SukaSuka
padahal pertengahan mei dirimu baru ke malaysia juga kan yaa… awal juni ke sana lagi… *mupeeeng bangeett…hehe
SukaSuka
Iya kak, mei ke melaka dari batam deket , dua jam naik boat tambah tiga jam naik bus.
SukaSuka
pertengahan mei aku terdampar di Batam, hahaha
SukaSuka
Dimana tedamparnya….
SukaSuka
di bandara… ga dapet tiket balik ke Jakarta… mau nginap di bandara eh, kok serem amat. sepiii… akhirnya ada orang baik yang nampung aku semalam hahaha
SukaSuka
Bandara batam kalo malem tutup ya, aku baru tahu
SukaSuka
Dan foto-fotonya ciamik, kak. 😀
SukaSuka
terimakasih kakak… aku masih belajar juga kok
SukaSuka
seruuuuuuuuuuuunyaaaaaa… aku gak suka mancing ikan mas… mancing perkara sukanya #eh
mas danan apa kabar? udah lama gak main ke sinii 😀
SukaSuka
kemana aja jeng, hayuh arisan sini2
SukaSuka
di sini aja maaas.. cuma malasnya lagi kumat paraaah.. hahaha
SukaSuka
Untung kamu dapat cumi beneran mz~~ coba kalau yang nyangkut ternyata cumi yang itu~ bisa gempar seisi kapal XD
SukaSuka
wkakakka kalo dapet itu mah langsung dilepas lagi….
SukaSuka
pengen ikutan!!!!!
cumi atau sotong hidup itu enak banget, di sahimi pake kecap asin sm juice jeruk nipis aja enak baget, bening, crispy lekker deh!!!
SukaSuka
Kmrn ada peserta yg cuminya langsung dimasak dengan mie instant di atas kapal…
SukaSuka