
Malam kurang tidur, pagi tetap riang gembira, namanya juga jalan-jalan. Apalagi Clement merasa happy banget dapet angel guard, Si Mami. Tapi driver Clement bete berat, pagi-pagi dapet “kuliah” . Pria berbadan tegap cuma bisa mengangguk-angguk sambil garuk-garuk kepala mendengar pidato si Mami. (*makanya jangan nakal)
Taman Laut 17 Riung bagai surga tersembunyi Flores. Membentang 20 pulau dari Toro Padang di sebelah barat hingga Pulau Pangsar di sebelah Timur. Tahun 2005 menjadi tentative list UNESCO sebagai world heritage karena keunikan budaya masyaraktanya. Menjadi bagian admisitratif kabupaten Ngada, Taman Laut ini tersebar di lima desa Sambinasi, Nangamese, Benteng Tengah, Tadho dan Lengkosambi.
Siapa sangka kesunyian pelabuhan kecil mengantar menuju surga kecil bertaburkan zamrud hijau-emas sabana. Berserakan Pulau Ontoloe (terbesar), Pulau Pau, Pulau Borong, Pulau Dua, Pulau Kolong, Pulau Lainjawa, Pulau Besar, Pulau Halima (Pulau Nani), Pulau Patta, Pulau Rutong, Pulau Meja, Pulau Bampa (Pulau Tampa atau Pulau Tembang), Pulau Tiga (Pulau Panjang), Pulau Tembaga, Pulau Taor, Pulau Sui dan Pulau Wire.
Perahu kayu melaju rringan menuju Pulau Kolong tempat kelelawar bergantung nyenyak. Hutan bakau yang mengelilingnya seolah benteng pertahanan mahluk-mahluk di dalamnya. Tepukan tangan membangunkan ribuan kelelawar menaburkan ornamen hitam di langit.
Kurang lengkap rasanya jika tidak mengintip pesona dunia bawah laut. Softcoral dan species biota Riung sangat beragam penuh warna-warna khas Indonesia Timur. Kerusakan terumbu karang tidak terlihat, mungkin karena jarang pengunjung bertandang. Menjejakan kaki di pulau Rutong serasa di pulau pribadi, sepi tanpa penghuni. Elyudien dan Clement naik ke atas bukit, mendaki bebatuan terjal. Saya mengamati tingkah burung wontong penghuni pulau berburu cacing pasir.
Berikutnya singgah di pulau Tepa, memandang garis pantai meliuk indah bagai lukisan alam. Tak pusa saya ikut naik bersama Elyudien dan Clement ke atas bukit memandang gugusan pulau-pulau eksotis . Pulau Rutong terlihat jelas dikeliling laut gradasi biru tua hingga muda. Keindahan yang harus dibayar mahal dengan jatuh split di tebing serta kehilangan filter lensa kamera. (*nangis bombay)
Pulau-pulau Taman Laut 17 Riung menyimpan pesona dan misteri. Konon terdapat species lain komodo (Varanus komodoensis), di salah satu pulau. Komodo bersayap mirip naga dan sangat dijaga oleh masyarakat setempat. Dan bisa menimbulkan malapetaka jika sampai diketahui orang luar. Betul atau tidak cerita tersebut, Riung tetap sebuah misteri yang belum terungkap.
Tepat pukul 12 siang kami merapat kembali ke pelabuhan. Puaskah? Belum, karena baru tiga pulau masih ada 17 lagi. Tapi jadwal perjalanan panjang menuju Bajawa sudah menanti. Meskipun hari ini kaki agak terkilir dan kehilangan perlengkapan “lenong” fotografi hati tetap riang. Nga-Riung bersama di Pulau Riung.










Explore Timor-Flores 2012 (part 1): Tawaran Menggiurkan
Explore Timor-Flores 2012 (part 2): Dari Barat Ke Timur
Explore Timor-Flores 2012 (part 3): Sejengkal Waktu di Kupang
Explore Timor-Flores 2012 (part 4): Jejak Sasando
Explore Timor-Flores 2012 (part 5): Lintas Negara 12 Jam
Explore Timor-Flores 2012 (part 6): Jalan Tanpa Snappy
Explore Timor-Flores 2012 (part 7): Kampung Alor, Kampung KD
Explore Timor-Flores 2012 (part 8): Mengais Cinderamata Pasar Tais
Explore Timor-Flores 2012 (part 9): Sholat di Masjid An Nur
Explore Timor-Flores 2012 (part 10): Senyum Kunci Masuk Istana
Explore Timor-Flores 2012 (part 11): Nge-Mall di Timor Plasa
Explore Timor-Flores 2012 (part 12): Bonus Keindahan Di Cristo Rei
Explore Timor-Flores 2012 (part 13): Hampir Malam di Dili
Explore Timor-Flores 2012 (part 14): Rosalina Pulang
Explore Timor-Flores 2012 (part 15): Friend, Fotografi , Food
Explore Timor-Flores 2012 (part 16): Pantai Pertama Flores, Kajuwulu
Explore Timor-Flores 2012 (part 17): Kearifan Lokal Renggarasi
Explore Timor-Flores 2012 (part 18): Petualangan Mendebarkan, Murusobe
Explore Timor-Flores 2012 (part 19): Life Begin At Forty
Explore Timor-Flores 2012 (part 20): Clement on Kelimutu
Explore Timor-Flores 2012 (part 21): Kenangan Desa Wologai
Explore Timor-Flores 2012 (part 22): Green Green
Explore Timor-Flores 2012 (part 23): Riang Nga-Riung di Riung
Explore Timor-Flores 2012 (part 24): Hot dan Cold Trip
Explore Timor-Flores 2012 (part 25): Kampung Bena
Explore Timor-Flores 2012 (part 26 ): Ruteng, Sofi dan Pesta
Explore Timor-Flores 2012 (part 27 ): Lingko, Spiderweb Rice Field
Explore Timor-Flores 2012 (part 28 ): Dintor dan Ide Si Mami
Explore Timor-Flores 2012 (part 29 ): Firasat Wae Rebo
Explore Timor-Flores 2012 (part 30 ): Labuan Bajo Time
Explore Timor-Flores 2012 (part 31 ): Kanawa The Love Island
Explore Timor-Flores 2012 (part 32 ): Hopping S.O.S.
Explore Timor-Flores 2012 (part 33 ): Ini Komodo Bukan Omdo
Explore Timor-Flores 2012 (part 34 ): Caca Marica Pulau Rinca
Explore Timor-Flores 2012 (part 35 ): Drama Happy Ending

35 tanggapan untuk “Explore Timor-Flores 2012 (part 23): Riang Nga-Riung di Riung”