- Mall pertama di Dili – Timor Plasa

Roda-roda perekonomian Timor Leste mulai berputar. Negara muda ini mempercantik ibukotanya , melengkapi saran dan prasarana.
Selain sumber daya alam mineral dan energi , Timor Leste banyak memiliki potensi alam. Keindahan dunia bawah laut Timor Leste merupakan daya tarik wisatawan mancanegara. Pemerintah Timor Leste sadar ini potensi yang dapat menjadi sumber devisa. Beberapa fasilitas pendukung pariwisata dibangun, salah satunya Timor Plasa.
Siang ini kami menyambangi Mall pertama di Dili, Timor Plasa. Mall yang berdiri di Distric Comoro memiliki tiga lantai. Dan rencananya kawasan ini dijadikan kawasan bisnis dengan konsep one stop living terdiri dari hotel, apartemen dan perkantoran.
Bagi penduduk Jakarta, terbiasa hidup bersama puluhan Mall, Timor Plasa tidak terlalu istimewa. Puas berkliling di lantai basement dan pertama. Kami menuju lantai dua, masih banyak toko-toko belum terisi. Tapi satu yang menjadi pusat perhatian saya pribadi.“Tourism Information Tour Timor Leste” menempati ruangan di salah satu sudut Mall. Seorang anak muda menyambut kami dengan ramah lalu menjelaskan potensi wisata di Bumi Lorosae dalam bahasa Inggris dan Indonesia.
Layar interaktif menyajikan informasi secara lengkap terhubung dengan internet di dekat pintu masuk. Monitor besar memutar video menampilkan pesona bawah laut Timor Leste. Membuat iler menetes deras dan jantung berdegup kencang. Syndromicus Lauticus Nyelemicus Snorkus. Sayang sekali kali ini tidak mengagendakan wisata bahari. Mungkin lain waktu akan menyambangi pulau-pulau eksotis di sebelah utara Timor Leste.
Diak Printing, toko kecil masih di lantai yang sama. Menjual kaos berdesain manis bertemakan Dili. Menyediakan juga pernak pernik unik yang bisa dibawa sebagai oleh-oleh. Harganya cukup ciamik, kaos oblong dibandrol 12 dollar US tanpa harus menawar. Jika membeli di Tais Market harganya 25 dollar dan harus menawar . Saya membeli sebuah kaos bertuliskan Dili untuk dikenakan esok hari. Biar semua orang tahu saya pulang dari Timor Leste. *Penting ya?
Puas nge-mall dan ngadem melanjutkan perjalanan. Menanti sunset di bukit Fatucama tempat patung Kristus Rei berada. Tapi sebelumnya mampir dulu di Kampung Alor mengambil patung pesanan ELyudien.
Penjual patung tersenyum malu-malu menyambut kami, sepertinya ada yang tidak beres. Dan benar saja, pria ini malu-malu menunjukan hasil pahatannya kepada El.“Maaf Pak, wajah bapak terlalu susah diukir jadi tidak mirip”, lugu berujar. Kontan saya, Evi dan Rosi tertawa ngakak.
“Terus biar mirip gimana”, ujar Elyudien bete berat. Sambil memandangi wajah anehnya terukir di atas kayu. Jauh berbeda dengan contoh foto yang diberikan tadi pagi.
“Gini saja Pak, nanti saya tulis nama Bapak di atas patung. Biar semua orang tahu itu wajah Bapak.” Lagi-lagi pria ini berujar lugu. Solusi baik namun tidak memuaskan konsumen bukan. Elyudien pasrah.
Bersama taxi kuning tanpa AC dan musik menghentak-hentak kami meninggalkan kawasan Kampung Alor. Menyisakan pekerjaan rumah buat bapak pematung. Elyudien tetap merenung berharap ada keajaiban, tidak ada kesalahan lagi. Sedangkan Rosi dan Evi mengobrol di belakang , masih membahas patung. Menyimpulkan kesalahan sebenarnya memang ada di wajah El, susah untuk diukir. Sabar ya El.







Explore Timor-Flores 2012 (part 1): Tawaran Menggiurkan
Explore Timor-Flores 2012 (part 2): Dari Barat Ke Timur
Explore Timor-Flores 2012 (part 3): Sejengkal Waktu di Kupang
Explore Timor-Flores 2012 (part 4): Jejak Sasando
Explore Timor-Flores 2012 (part 5): Lintas Negara 12 Jam
Explore Timor-Flores 2012 (part 6): Jalan Tanpa Snappy
Explore Timor-Flores 2012 (part 7): Kampung Alor, Kampung KD
Explore Timor-Flores 2012 (part 8): Mengais Cinderamata Pasar Tais
Explore Timor-Flores 2012 (part 9): Sholat di Masjid An Nur
Explore Timor-Flores 2012 (part 10): Senyum Kunci Masuk Istana
Explore Timor-Flores 2012 (part 11): Nge-Mall di Timor Plasa
Explore Timor-Flores 2012 (part 12): Bonus Keindahan Di Cristo Rei
Explore Timor-Flores 2012 (part 13): Hampir Malam di Dili
Explore Timor-Flores 2012 (part 14): Rosalina Pulang
Explore Timor-Flores 2012 (part 15): Friend, Fotografi , Food
Explore Timor-Flores 2012 (part 16): Pantai Pertama Flores, Kajuwulu
Explore Timor-Flores 2012 (part 17): Kearifan Lokal Renggarasi
Explore Timor-Flores 2012 (part 18): Petualangan Mendebarkan, Murusobe
Explore Timor-Flores 2012 (part 19): Life Begin At Forty
Explore Timor-Flores 2012 (part 20): Clement on Kelimutu
Explore Timor-Flores 2012 (part 21): Kenangan Desa Wologai
Explore Timor-Flores 2012 (part 22): Green Green
Explore Timor-Flores 2012 (part 23): Riang Nga-Riung di Riung
Explore Timor-Flores 2012 (part 24): Hot dan Cold Trip
Explore Timor-Flores 2012 (part 25): Kampung Bena
Explore Timor-Flores 2012 (part 26 ): Ruteng, Sofi dan Pesta
Explore Timor-Flores 2012 (part 27 ): Lingko, Spiderweb Rice Field
Explore Timor-Flores 2012 (part 28 ): Dintor dan Ide Si Mami
Explore Timor-Flores 2012 (part 29 ): Firasat Wae Rebo
Explore Timor-Flores 2012 (part 30 ): Labuan Bajo Time
Explore Timor-Flores 2012 (part 31 ): Kanawa The Love Island
Explore Timor-Flores 2012 (part 32 ): Hopping S.O.S.
Explore Timor-Flores 2012 (part 33 ): Ini Komodo Bukan Omdo
Explore Timor-Flores 2012 (part 34 ): Caca Marica Pulau Rinca
Explore Timor-Flores 2012 (part 35 ): Drama Happy Ending
Aha, sadis tuh bapak tukang ukirnya bang. Ngatain susah di ukir, mungkin terlalu cakep kali ya?
SukaSuka
ahhahahha emang cakep temen gua
SukaSuka
aku di Timor sampe tahun 2005… Dulu belum ada Timor Plaza, baru ada Lita Store sama Leader. Liat ini jadi kangen pengen ke Timor lagi.
SukaSuka
Aslinya Timor leste alamnya cantik
SukaSuka
aku rencananya mau main ke sana dalam waktu dekat ini!
intip rutemu donk nan..
SukaSuka
aku kmrn dari kupang kak soalnya udah deket tinggal naik travel tapi kalau kota dilli gampang kok , ada taksi dan angkot. taksi murah tapi ngga ada ac dan bisa ditawar
SukaSuka