
Kemarau setahun dibalas hujan sehari, ditambah banjir seminggu. Parodi sebuah peribahasa namun kondisi yang lazim kita jumpai . Ketidakseimbangan alam membuat musim kemarau lebih panjang . Efek pemanasan global akibat meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca di atmosfer. Belum lagi pembalakan hutan liar, membuat tanah di dataran tinggi tidak mampu menahan air. Akibatnya air meluncur bebas menuju area rendahan menyebabkan banjir. Tapi yang paling ironis ketika air melimpah, ketersediaan air bersih sangat minim.

Siklus air merupakan cara alam untuk mendaur ulang air . Evaporasi air menjadi uap oleh sinar matahari memisahkan air dari zat pengotor (impuritis). Namun proses ini tidak berjalan sebagaimana mestinya ketika udara terkontaminasi karbon dioksida (CO2), sulfur dioksida dan nitrogen dioksida. Zat-zat ini berdifusi ke atmosfer dan bereaksi dengan air membentuk asam sulfat dan asam nitrat yang mudah larut sehingga jatuh bersama air hujan. Air hujan ber-pH rendah meningkatkan kadar keasaman tanah dan air permukaan dan berbahaya bagi kehidupan ikan serta tanaman.

Ketika air jatuh ke bumi dan masuk ke dalam tanah terjadi proses infiltrasi. Dimana air bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan menuju muka air tanah. Akar pohon berfungsi menjaga kerapatan pori-pori tanah dan menahan laju air. Proses ini merupakan cara alam memfilter air hujan. Garam dan mineral yang terkandung dalam batuan di kulit bumi terlarut di dalam air, menyempurnakan komposisi air sebagai sumber kehidupan yang dibutuhkan oleh tubuh manusia.
Kelangkaan air bersih menuntun manusia menemukan beragam teknologi penjernih air. Memanfaatkan air tidak layak konsumsi menjadi layak dan aman. Mengolah air dengan menghilangkan pencemarnya lalu dikembalikan ke alam merupakan bentuk kepedulian manusia kepada lingkungan.
Ada beberapa cara mengurangi pencemaran air baik secara biologis maupun kimia. Salah satunya dengan penyaringan dan perebusan. Konsepnya hampir sama dengan evaporasi di siklus air. Namun tidak sepenuhnya mengubah air menjadi uap . Hanya mendidikan air selama 5-10 menit untuk membunuh bakteri , spora, ova dan kista. Setelah itu dilakukan penyaringan endapan , menghilangkan karbon dioksida dan pengendapan kalsium karbonat yang berbahaya bagi ginjal. Cara ini membutuhkan energi kira-kira 294 kilo Joule mendidihkan 1 Liter air.

Penjernihan air secara kimia menggunakan bahan disinfektan (pencegah infeksi) yang dapat membunuh mikroorganisme. Bahan-bahan yang biasa digunakan adalah bubuk pemutih dan tablet klorin. Proses pemberian bubuk pemutih dikenal dengan diklorinasi kapur. Diperlukan 2,3 gram bubuk pemutih diperlukan untuk mendisinfeksi 1 meter kubik (1.000 liter) air. Tapi air tingkat tercemar tinggi dan keruh tidak bisa dimurnikan dengan metode ini. Sedangkan untuk skala lebih kecil masyarakat menggunakan tablet klorin , populer dengan nama tablet halazone. Disinfektan tidak memiliki daya penetrasi sehingga tidak mampu membunuh mikroorganisme yang terdapat di dalam celah atau cemaran mineral.

Penyaringan adalah metode penjernihan air paling sederhana memanfaatkan gaya gravitasi . Medianya beragam mulai dari kain katun, kapas, pasir, karbon aktif, ijuk, keramik sampai bebatuan beragam ukuran. Namun yang paling sering digunakan adalah karbon aktif yang mampu menghilangkan bau dan direkomendasikan UNICEF. Tekniknya pun beragam dari penyaringan lambat , cepat dan aerasi. Aerasi merupakan proses penjernihan dengan cara mengisikan oksigen ke dalam air. Dengan diisikannya oksigen ke dalam air maka zat-zat seperti karbon dioksida serta hidrogen sulfida dan metana yang mempengaruhi rasa dan bau dari air dapat dikurangi atau dihilangkan. Selain itu partikel mineral yang terlarut dalam air seperti besi dan mangan akan teroksidasi dan secara cepat akan membentuk lapisan endapan yang nantinya dapat dihilangkan melalui proses sedimentasi atau filtrasi.
Teknologi terbaik penjernihan air mengkombinasikan proses biologis, kimia dan fisika. Mustahil bagi rumah tangga membuat pengolahan air bersih berteknologi tinggi seperti perusahaan berskala besar seperti pabrik dan perusahaan air minum. Kendala lain adalah distribusi air bersih membutuhkan instalasi pipa. Bagaiaman dengan mereka yang di daerah? Solusinya menciptakan penjernih air dengan harga terjangkau , bermutu baik sesuai standar kesehatan.
PT Unilever Indonesia memperkenalkan produk penjernih air , Pureit. Penjernih air berdimensi 61 x 29 x 26 centimeter mudah dioperasikan dengan harga relatif terjangkau. Melalui 4 tahap proses pemurnian menjamin air yang dihasilkan bebas bakteri dan virus serta , tanpa bau dan mempertahankan rasa alami air. Penjelasan produk di situs resmi Pureit tidak menuntaskan rasa penasaran saya. Bagaimana penjernih air dapat beroperasi tanpa tenaga listrik dan gas.

Kebetulan minggu lalu memperoleh Door Prize penjernih air “Pureit” di acara Family Gathering kantor. Tanpa ragu mengulik tiap bagian Pureit . Rasa penasaran saya tertuju pada Germkill Life Indicator , penunjuk apakah air yang yang dihasilkan masih aman untuk diminum. Bagaimana jika Pureit dipaksa menyaring air meskipun indikator menunjukan warna merah. Ternyata Pureit memiliki Mekanisme Penghentian Otomatis yang akan menghentikan aliran air saat Germkill (Perangkat Pembunuh Kuman) telah habis.
Konsumen tidak perlu khawatir, Pureit memenuhi kriteria ketat internasional dari Environmental Protection Agency (EPA), Amerika Serikat, untuk menghilangkan bakteri dan virus berbahaya. Lebih dari itu, kinerja Pureit juga telah diuji oleh lembaga ilmu pengetahuan dan institusi kesehatan terkemuka di Asia, Eropa dan Amerika Serikat.

Secanggih apapun teknologi penjernih air tidak akan mengatasi krisis air jika kita tidak menjaga keseimbangan alam. Melakukan hal sederhana agar siklus air di alam berjalan sempurna. Seperti meminimalisir emisi karbon kendaraan bermotor dengan menggunakan bahan bakar beroktan rendah agar tidak terjadi hujan asam dan pemanasan global. Atau menciptakan lebih banyak ruang hijau agar proses infiltrasi berjalan sempurna sekaligus penahan banjir.

Prilaku paling bijak dan sederhana terhadap alam , tidak membuang sampah sembarangan . Hal kecil , namun sulit dillakukan , butuh kesadaran pribadi. Kesadaran bahwa manusia bagian dari alam dan wajib menjaganya. Menjaga dengan memanfaatkan segala sumber dengan bijaksana, termasuk air. Agar tercipta kehidupan harmonis antara manusia dan alam.
video ulasan produk penjernih air Pureit (sumber: dokumentasi pribadi)
sumber referensi:
Keren gan reviewnya 😀
kunjungi blog ane juga ya di adamkurniawan.com 😀
SukaSuka
terimaksih dah mampir gannnn .. ketkp
SukaSuka
same colour with mine 🙂
SukaSuka
loe seimbang pake pink, iayalah kalo gw pake pink kontras dan jadinya norak
SukaSuka
hahahaha …. gak kebayang dach kalo loe ikutan ngepink mirabella … mending merah biar mirip *dendeng balado* skalian 😛
SukaSuka
heh mirabelle lipstick?
SukaSuka
CV Biotirta Kreasindo adalah agen dan distributor untuk berbagai macam peralatan dan pengolahan untuk air dan kami juga merupakan kontraktor rancang bangun untuk pembuatan fasilitas unit pengolahan air bersih (Water Treatment) dan pengolahan air limbah (Waste Water Treatment) – http://www.biotirta-kreasindo.com
SukaSuka