Lampung, Travelling

Bikepacker Menjelajah Lampung Barat (part 4): Sebuah Cerita Kebun Kopi

sisa hujan : butiran air di atas daun
sisa hujan : butiran air di atas daun

Pukul menunjukan 16:00 WIB, suara air sungai Way Besai yang jaraknya beberapa meter dari posko Pecinta Alam Lampung Barat – RAKIT- begitu menggoda. Saya bersama beberapa rekan menyusuri sungai ke arah hulu lalu melewati sebuah jembatan dengan pemandangan sawah.

sawah di Pekon Sukajaya
sawah di Pekon Sukajaya

Tetesan air hujan menyisakan kilau di ujung-ujung daun, aroma tanah dan dahan basah begitu segar sore ini. Menyisakan rasa tentram bagi siapapun yang menghirupnya. Perlahan menyeruak aroma wangi ringan mengembang. Sepertinya tidak asing , tapi bau harum apa ya?

kebun kopi menghijau
kebun kopi menghijau

Melewati batas jembatan menghampar kebun kopi dengan buah ranum merah menggoda. Bunga kopi berwarna putih bermekaran merebakan harum mengundang kumbang. Di kejauhan tampak bukit membingkai keindahan alam berselimutkan kabut tipis. Bagi kami yang terbiasa hidup di kota, pemandangan sore ini begitu indah. Rasanya tak sabar ingin terus menapaki jalan kecil menuju bukit di ujung sana.

pondok kayu tempat petani kopi mandah
pondok kayu tempat petani kopi mandah

Beberapa pondok kayu tempat petani bermukim sementara (mandah) di antara lebatnya kebun kopi. Sayapun tidak bisa memalingkan kamera dari objek-objek unik. Mulai dari bunga sampai serangga kecil yang asik bermain di antara daun. Sepasang serangga “bapak pucung” sedang melakukan ritual reproduksi alias kimpoi. xiixixixii..

buah kopi (kiri) : "bapak pucung" kimpoi
buah kopi (kiri) : “bapak pucung” kimpoi

Jalan setapak semakin menanjak tapi kami tak ingin mengentikan perjalanan ini. Satu demi satu bukit kecil kami lalui. Di ujung jalan tampak papan merah bertuliskan “ANDA MEMASUKI KAWASAN HUTAN LINDUNG REGISTER 45 B BUKIT RIGIS”.

batas kawasan hutan lindung
batas kawasan hutan lindung

Pepohonan makin lebat dan rapat, dari kejauhan tampak rumah di atas bukit. Sepertinya ada sebuah perkampungan di sana. Kamipun berjalan kembali menyusuri jalan setapak becek. Kayuh langkah semakin melambat karena gumpalan tanah merah menebal di alas kaki. Napas tersengal-sengal makin menyesakan, tak terasa peluh berjatuhan membasahi kening. Namun elok jika kami tidak menuntaskan rasa penasaran ini.

perkampungan di balik bukit
perkampungan di balik bukit

Ternyata benar ada sebuah perkampungan penduduk di sana. Perkampungan ini cukup ramai, dengan posisi rumah berundak-undak disesuaikan dengan tanah pegunungan. Penduduknya tidak terlalu padat terlihat, hanya hewan peliharaan unggas dan mamalia lebih sering terlihat. Tuntas sudah rasa penasaran kami.

matahari meredup berganti malam berselimut kabut
matahari meredup berganti malam berselimut kabut

Malam menjemput sang senja, kilau kekuningan matahari sore mulai meredup berlahan. Suara serangga malam mulai menyeruak dari balik pepohonan. Kabut tipis berlahan menyelimuti bukit barisan. Langkah kami menuntun pulang menuju Bascemp RAKIT, menikmati keindahan sore yang makin meredup. Menuju peraduan malam ini.

Terimakasih Tuhan untuk keindahan tak terduga di sebuah kebun kopi. Pekon Sukajaya.

Bikepacker Menjelajah Lampung Barat (part 1): Turun di Tengah Jalan

Bikepacker Menjelajah Lampung Barat (part 2): Taman Megalitik Sekala Brak

Bikepacker Menjelajah Lampung Barat (part 3): Dilema Air Terjun

Bikepacker Menjelajah Lampung Barat (part 4): Sebuah Cerita Kebun Kopi

Bikepacker Menjelajah Lampung Barat (part 5): Jeram-Jeram Sungai Way Besai

Bikepacker Menjelajah Lampung Barat (part 6): Jak Way Besai Sapai Danau Ranau

Bikepacker Menjelajah Lampung Barat (part 7): Pagi di Ranau

Bikepacker Menjelajah Lampung Barat (part 8): Bebek di Ranau

Bikepacker Menjelajah Lampung Barat (part 9): Pantai Tanjung Setia

Bikepacker Menjelajah Lampung Barat (part 10): Tenda di Tepi Pantai

Bikepacker Menjelajah Lampung Barat (part 11): Beach Boy

Bikepacker Menjelajah Lampung Barat (part 12): Hoki dan Sunset

Bikepacker Menjelajah Lampung Barat (part 13): Pagi Usai Pesta Semalam

Bikepacker Menjelajah Lampung Barat (part 14): Pulang!!!!

Pembaca kece selalu meninggalkan jejak berupa komentar